Chapter 28

3.3K 329 21
                                    

Saat ini Mew dan Gulf sedang berada di kamar Mew untuk beristirahat. Setelah selesai membereskan barang dan mengganti baju, mereka bersantai ditempat tidur sambil berpelukan.

" Phi, apa kau serius tentang pernikahan kita di bulan desember? " tanya Gulf membuka pembicaraan. Ia teringat pembicaraan di meja makan tadi.

" Hhm, itu baru keinginanku. Kita kan belum membicarakan ini. Hnmm... Bagaimana kalau pestanya dihari ulang tahunmu? " Ucap Mew yang membuka matanya lagi setelah tadi sempat memejamkan mata menikmati kebersamaan dengan kekasihnya.

" Ulang tahunku?" Gulf bertanya sambil membulatkan matanya.

Mew hanya mengangguk. " Kau setuju? "

" Kenapa harus hari ulang tahunku?" 

" Aku ingin menjadikan pernikahan kita sebagai kado ulang tahunmu. Ini ulang tahun pertamamu bersamaku, bukan? " Gulf mengangguk. " Aku ingin menjadikan ulang tahun pertamamu denganku sebagai hari yang spesial.

" Phi, kenapa kau selalu membuatku semakin mencintaimu? dan itu semakin membuatku takut." Ucap Gulf sambil menenggelamkan wajahnya pada leher Mew.

" Takut kenapa?"

" Takut kehilanganmu. Aku takut jika suatu hari nanti aku harus melepaskanmu dan aku tidak bisa"

" Hei? Kenapa kau berpikir seperti itu? Aku tidak akan meninggalkanmu. Kita akan selalu bersama, sayang."

" Tapi kalau ternyata maut lebih memilihmu untuk pergi duluan, bagaimana?"

" Gulf, Jangan pernah berkata seperti itu. Kenapa kau sangat suka membicarakan hal yang menyedihkan? Apa kau tidak bahagia?"

" Bukan begitu Phi. Justru karena aku terlalu bahagia, itu membuatku takut kebahagiaan yang kurasakan saat ini hilang."

" Sayang, Kau harus bisa berpikir positif. Ada aku disini. Dan aku tidak akan meninggalkanmu sendiri. Kalau memang kau takut kesepian ketika nanti maut mengambil salah satu dari kita, Maka aku akan berdoa agar tuhan mencari cara tidak ada yang bersedih diantara kita ketika hari itu tiba." Mew mengangkat wajah yang sedari tadi tenggelam dilehernya dan mengecup kening Gulf.

" Sudah, ya. Jangan ingat-ingat hal yang menyedihkan terus. Seharusnya kita bahagia karena tuhan memberikan izin kita bersama setelah perjuangan panjang." Lanjut Mew sambil mengusap pipi Gulf.

Gulf tersenyum lembut lalu mengangguk dan mengusap pipi Mew juga.

Mew menangkup wajah Gulf dan mendekatkan wajahnya. Ia mengecup bibir Gulf dengan lembut dan penuh kasih sayang.

" Terima kasih sudah hadir dihidupku" Ucap Mew setelah melepas ciuman itu dan memeluk Gulf.

.

.

Malam hari, mereka mengadakan barbeque di taman belakang rumah Mew. Di taman yang memang sengaja di tata agar bisa menjadi tempat berkumpul itu sudah siap berbagai macam jenis makanan. Tidak hanya daging dan bahan-bahan barbeque tapi juga ada beberapa makanan ringan yang bisa mereka nikmati.

Gulf, Mommy dan Phi Name dibantu Bi Dar menyiapkan segala keperluan barbeque. Sedangkan Mew, Thorn dan Daddy asik bermain kembang api bersama Nina.

" Gulf, kalau boleh Mommy tahu, apa yang membuat kau menyukai Mew? " Tanya Mommy tiba-tiba ketika mereka sedang menusukkan bahan-bahan.

" Tante mungkin tidak percaya, tapi ---"

" Gulf, mau sampai kapan kau panggil tante? Panggil Mommy saja. Sebentar lagi kau akan menjadi anak Mommy juga" potong Mommy.

The Summer You Gave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang