Chapter 23

3.3K 339 23
                                    

" Phi, Apa perlu bawa baju untuk menginap di rumah Mommy? " Teriak Gulf kepada Mew yang sedang di kamar mandi ketika ia sedang menyiapkan pakaian kerja untuk Mew.

" Iya,  sayang. Tapi baju kerja saja. Baju untuk tidur ada disana. " Balas Mew.

" Baiklah." Gulf bergegas menyiapkan baju kerja Mew yang akan dipakai hari ini dan yang akan dibawa untuk menginap di rumah orang tuanya dan memasukannya ke dalam tas jinjing.

Seperti yang sudah Mew bilang, hari ini, hari senin, dia akan berkunjung ke rumah orang tuanya karena sudah lama dia tidak menjenguk kedua orang tuanya. Sekalian ia ingin membicarakan soal dia yang berencana menikahi Gulf dan juga menanyakan kapan mereka bisa bertemu dengan Gulf.

Ketika Gulf sedang menyiapkan baju Mew, Mew keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk melilit dipinggangnya. Ia memperhatikan Gulf yang sedang sibuk memasukkan baju Mew yang akan dibawa sambil tersenyum.

" Kenapa senyum-senyum? " Tanya Gulf ketika sadar Mew sedang menatapnya sambil tersenyum sambil terus fokus merapikan baju Mew.

" Hmmm, aku sedang memperhatikan calon suamiku yang sedang menyiapkan keperluanku" Ucap Mew yang kini sudah ada di belakang Gulf dan memeluknya.

Mendengar kata 'calon suami' membuat Gulf malu. Ia merasakan panas diwajahnya, mungkin sekarang sudah memerah.

Gulf membalikan badannya dipelukan Mew kemudian mengecup bibir Mew.
" Sudah, pakai dulu bajunya, kita sarapan. Nanti terlambat" Ucap Gulf lalu tersenyum.

Mew tersenyum senang, pagi-pagi sudah mendapatkan ciuman, karena jarang sekali Gulf berinisiatif melakukannya lebih dulu. Ia pun melepaskan pelukannya dan mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Gulf. Sementara Gulf sudah keluar kamar menuju dapur.

Seperti biasa mereka sarapan bersama sambil berbincang-bincang. Percakapan di meja makan adalah salah satu cara mereka berkomunikasi. Terlebih setelah kejadian salah paham tempo hari,  keduanya semakin terbuka tentang banyak hal.

" Phi, apa phi harus menginap disana? " rengek Gulf tiba-tiba.

" Loh? Kenapa? Bukannya kemarin kau tidak mempermasalahkan ini?" Tanya Mew heran.

" Aku tiba-tiba takut. Selama ini belum pernah ditinggal lebih dari 24 jam oleh Phi. Lagian rumah Mommy tidak jauh kan?kenapa harus menginap" ucap Gulf sambil memainkan makanannya yang tinggal setengah.

" Sayang, masalahnya Mommy tidak akan mengizinkan aku pulang malam-malam. Bahaya katanya. Jadi setiap aku kesana sudah otomatis harus menginap. Kau tidak perlu khawatir. Kalau nanti kesepian, nanti kita video call ya?" Ucap Mew sambil mengelus pipi kekasihnya.

Gulf menghela nafas dan mengangguk terpaksa. Pasalnya ini pertama kalinya ia akan terpisah dengan Mew lebih dari 24 jam sejak mereka pacaran. Entahlah,  sejak berpacaran dengan Mew dia seperti tidak bisa hidup sendiri. Padahal sebelum ada Mew dia tenang-tenang saja menjalani hidupnya sendirian.

.
.
.

Hari ini Mew pulang lebih cepat. Selain memang sudah berencana untuk ke rumah orang tuanya, pekerjaannya memang sudah selesai. Projectnya saat ini hanya tinggal review saja dan tidak begitu menyita waktu.

Saat ini ia sudah berada di halaman rumah orang tuanya. Sebelum keluar mobil ia mengambil ponselnya dan menghubungi Gulf.

MEW
Sayang, aku sudah sampai di rumah Mommy. Nanti aku telepon kalau sudah selesai bicara dengan Daddy dan Mommy ya. LOVE YOU 💖

Setelah selesai mengirim pesan,  Mew memasukkan ponsel ke saku celananya dan bergegas turun dari mobil.

" Mom, Dad? " Mew memanggil kedua orang tuanya dengan setengah berteriak.

The Summer You Gave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang