Aku Minta Maaf

721 99 18
                                    

Jason Pov

"Boleh aku bicara sebentar sama kamu?" Tanya Jason

"Soal apa?" Tanya Teresa

"Maksud dari surat kamu itu apa? Apa aku menyakitimu?" Tanya Jason penasaran

"Aku mohon jangan tinggalkan aku. Jangan kamu pilih dia daripada aku. Aku mencintaimu. Aku tidak ingin kehilanganmu." Ucap Teresa dengan penuh pengharapan mungkinkah pada saat Jason bisa mengingat semuanya Jason akan berpaling ke orang itu?

"Kamu masih ingat gak perkataanku waktu dulu? " Tanya Teresa mencoba Jason untuk mengingatnya

Jason mencoba mengingat-ingat tapi sayangnya dia tidak bisa mengingat apapun tentang Teresa.

"Aku pernah mengatakan, aku bukan wanita yang mudah untuk jatuh cinta dengan banyak pria. Hanya satu pria yang mampu membuatku mengerti arti dari mencintai dan di cintai. Aku masih belum bisa percaya, kini aku memiliki kekasih yang begitu mencintaiku. Selalu ada disaat susah dan senang. Kau boleh percaya atau tidak, priaku adalah idola gadis-gadis disekitarnya. Apa aku harus cemburu atau senang? Dia memiliki tinggi yang biasa saja, tidak putih dan tidak terlalu hitam juga, dada dan bahunya adalah tempat ternyaman saat aku bersandar, matanya sedikit sipit kalau lagi senyum, dan dia juga tipe pria yang humoris. Apakah dia cukup menjadi idola banyak gadis? Bagaimana menurutmu?" Tanya Teresa

"Sebenernya kamu ini istriku atau bukan?" Tanya Jason

"Masa depanmu. Istrimu." Ucap Teresa

"Tapi kenapa kamu ngomong begitu di depan suamimu? Kamu seakan-akan menguji orang lain di depanku." Ucap Jason

"Aku tidak menguji orang lain! Aku menguji orang yang aku cintai." Ucap Teresa

"Apakah kamu mencintaiku?" Tanya Jason

Teresa tersenyum.
"Pertanyaan kamu seakan-akan meragukan cintaku, 10 tahun kita bersama. Jatuh bangun kita lewati bersama. Saling melengkapi. Apa itu bukan rasa cinta?" Tanya Teresa

Jason terdiam.

"Aku mengidolakan suamiku sendiri, aku memuji suamiku sendiri. Mana mungkin istri memuji orang lain di depan suami sendiri? Kamu tidak percaya?" Tanya Teresa

Tiba tiba Teresa beranjak dari tidurnya lalu mengambil laptop di atas meja dan membawanya ke arah kasur.

"Mungkin dengan aku memperlihatkan Vidio ini kamu bisa tau." Ucap Teresa menyetel Vidio saat Jason dan Teresa berantem pada malam itu.

Tiba tiba kepala Jason sakit saat melihat Vidio tersebut. Teresa pun menutup laptopnya.

"Maafin aku mas, aku berlebihan ngasih tau langsung soal Vidio ini ke kamu." Ucap Teresa memegang tangan suaminya
"Sekarang kita istirahat ya." Kata Teresa.

"K-kenapa .. aku begitu bodoh, dengan mudahnya aku menyakitimu, membuatmu menangis, membuatmu terluka." Ucap Jason masih memegang kepalanya

"Waktu itu kita salah paham, kamu tidak percaya sama aku. Dan dari masalah itu kamu cuekin aku, kamu jadi sering pemarah, bahkan kamu sampai jalan sama perempuan lain hanya karena kamu ingin membalas perilaku aku. Dan disitu aku sakit hati, aku cemburu, aku marah. Aku gak tau bahwa luka yang kamu torehkan akan sedalam itu. Aku sadar memang aku yang salah. Tapi kamu keterlaluan, tanpa kamu mencari tahu kamu langsung menanggap aku adalah wanita murahan. Kamu lebih percaya ke orang itu di bandingkan kamu. Padahal kamu sering bilang, jangan terlalu percaya sama orang lain tapi ternyata kamu sendiri yang kemakan omongan orang tersebut." Ucap Teresa dengan mata yang berkaca-kaca

"Kini aku sadar bahwa kamu terlalu berharga untuk disakiti." Ucap Jason

"Apakah kamu ingat saat pertama kali aku melukaimu? Saat aku dengan mudahnya mengatakan kata benci dengan terang-terangan mengibarkan bendera perang padamu. Meski kutahu dengan jelas perasaanmu yang mencintaiku. Saat itu aku merasakan bangga bisa membuatku terluka. Tapi entah kenapa saat aku mengingatnya lagi, aku merasa bahwa aku begitu jahat." Ucap Teresa yang tiba-tiba air mata pun menetes.

"Harusnya aku senang dengan kepergianmu. Bukankah itu ke inginkan?" Ucap Jason dengan sembarang

Teresa terkejut dengan ucapan Jason.

"M-maksud kamu?" Tanya Teresa

"Tapi entah mengapa saat kau pergi,ada sebagian dari diriku yang ikut menghilang bersamamu. Aku tak tahu apa itu. Yang kutahu hanya kekosongan yang kurasakan." Ucap Jason

"Ada yang hilang? Dan aku tak tahu apa itu? Je ka..." Ucapan Teresa menggantung

"Tapi kini aku tahu apa yang hilang dari diriku. Kamu pergi. Pergi bersama hatiku yang kau curi diam diam. Meninggalkanku bersama penyesalan yang begitu besar." Ucap Jason lagi

Lagi lagi Teresa dibuat terkejut dengan ucapan Jason.

"Maafkan aku sayang,aku lalai saat itu. Aku memang bodoh mengizinkan wanita lain mendekatiku." Ucap Jason meneteskan air matanya.

Kini Teresa tersenyum.
"K-kamu, kamu .. sudah bisa mengingatnya?"

Jason mengangguk.

Teresa tidak berhenti untuk tersenyum. Jason meraih kepala Teresa lalu mencium bibir Teresa. Teresa membelalakkan mata lebar atas tindakan Jason itu.

Tapi meskipun kaget, Teresa tidak ingin menghentikan ciuman tersebut. Jason melingkarkan tangannya di pinggang Teresa, membalas ciuman dari Teresa.

Cukup lama keduanya berciuman. Teresa orang pertama yang menghentikan ciuman itu dengan menjauhkan wajahnya. Jason menatap tidak terima atas tindakan Teresa. Jason masih menginginkan ciuman itu.

"Kenapa?" Tanya Jason

"Sejak kapan ingatan kamu pulih?" Tanya Teresa

"Saat aku masuk ke dalam rumah ini, kamar ini. Melihat kejadian yang ada di laptop percaya atau tidak aku selalu bisa merasakan aura yang berbeda saat merasakan sekitaranku sudah tidak asing." Ucap Jason

"Kamu benar-benar mengingat aku?" Tanya Teresa lagi

"Aku ingat saat pertama kali ketemu, Awalnya aku tidak suka sama kamu dan pada saat kita selalu bertemu entah perasaan dari mana tiba-tiba aku jadi nyaman sama kamu, aku masih ingat saat dulu kamu menyebut aku dengan sebutan Cowok dingin, dan dari situ kita saling dekat dan saling mengenal satu sama lain,sampai pada akhirnya aku nembak kamu, aku berusaha melawan rasa takut aku untuk nembak kamu, aku mengingat janji merpati kita, janji kalau aku akan selalu melindungi kamu keluarga kita, janji kalau aku akan mencintai kamu selamanya dan janji kalau kamulah cintaku selamanya, aku ingat kata-kata cinta kita. I love you sayang, You are My Love Forever Tere. Aku sudah mengingat semua kenangan indah terutama kenangan buruk yang telah terjadi." Ucap Jason menangis bahagia sambil membelai rambut panjang Teresa.

Teresa menangis bahagia mengetahui Jason sudah mengingat kenangan mereka.

Jason sudah mengingat semua kenangan dia bersama Teresa lebih tepatnya Jason mulai mengingat kenangan indah bersama Teresa saat Teresa mengucapkan kata yang pernah dirinya sebutkan saat itu puing-puing ingatan samar-samar tentang kenangan dia dan Teresa muncul di ingatan Jason. Saat Jason tak sadarkan diri selama berminggu-minggu. Saat Jason mendengarkan Teresa bercerita mengungkapkan kata cinta saat itu juga semua ingatan Jason kembali utuh dengan waktu yang sekejab.

~~~~~
Sebelum catatan Jason 2 tamat, ada yang mau request bikin cerita lain? Judul lain? Atau bahkan pemainnya lain? Siapa tau cerita yang lainnya lebih menarik wk;'v.

Jangan lupa Comment next ya atau Comment tentang part ini.

Jangan lupa vote juga.

Sampai ketemu di next Part.

CATATAN JASON 2 {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang