Bab 3

223 13 20
                                    


Bella memandang langit-langit kamar. Matanya menerawang jauh seolah-olah menembus atap rumah host family-nya sampai jauh ke angkasa. Ah, nggak terasa hampir sebulan aku di sini, beberapa hari lagi aku akan meninggalkan negara ini, batinnya. Otaknya memutar kembali kenangan saat dia baru menginjakkan kaki di negeri Paman Sam.

Saat memasuki rumah itu, ia disambut dengan baik oleh Keluarga Mr. Charles Johnson. Di keluarga itu, bukan Bella sendiri yang merupakan orang asing. Ada Raffaella, teman exchange yang berasal dari Italia, menjadi teman sekamarnya.

Pemilik rumah itu sangat baik. Mr. Johnson sangat humoris. Pria yang menjadi host dad-nya itu senang bercerita tentang hal-hal yang lucu. Dengan body language yang sangat mendukung cerita, orang yang mendengar akan betah berlama-lama di dekatnya. Ia juga jago bernyanyi dan memainkan gitar, piano, biola, dan flute. Oleh karena itu, rumahnya sudah seperti studio. Semua ada. Suasana terasa meriah dengan kehadirannya. Pria itu tak segan-segan mengajak semua penghuni rumah bergabung untuk bernyanyi dan memainkan alat musik bersama. Ia selalu memainkan biola. Istrinya memainkan flute. Kedua anaknya memainkan gitar. Bella memainkan piano. Raffaella bernyanyi. Di kesempatan kumpul bersama itu, secara solo Bella sering memainkan lagu daerah untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Bella jadi teringat saat Mr. Johnson minta Bella menjelaskan tentang musik dangdut yang membuat gadis itu bernyanyi lagu "Anggur Merah" yang dipopulerkan oleh Meggy Z di mana bule-bule itu akhirnya sukses bernyanyi di bagian refrein lagu. Kocak sekali mendengar mereka sedikit berbahasa Indonesia saat itu, apalagi melihat mereka joget. Benar-benar menggelitik sampai mengeluarkan air mata dan pipi jadi kaku karena kebanyakan tertawa.

Dan orang yang paling susah berhenti tertawa adalah istrinya, Mrs. Johnson. Kalau berbicara tentang wanita itu, ada satu hal yang paling berkesan yaitu jago masak. Makanan yang dibuat oleh host mom Bella itu enak sekali seperti masakan MasterChef. Bila saja ia ikut kompetisi masak yang bergengsi itu, piala kemenangan pasti berada di tangannya. Dari masakan yang sederhana sampai yang berskala restoran berbintang, dapat dikuasainya. Bahkan masakan Indonesia -nasi goreng, gado-gado, kuah asam, dan bubur Manado- yang pernah Bella perkenalkan kepadanya, dapat dengan sukses dipelajari. Bella senang sekali saat orang-orang asing itu suka dengan makanan Indonesia yang unik dan kaya rasa.

Berbicara tentang kuliner Indonesia, orang yang paling menyukainya adalah Geraldine. Ia adalah gadis yang feminim. Sangking feminimnya, host sister Bella itu tidak pernah terlihat memakai celana panjang atau celana pendek, selalu rok atau dress. Selain itu, semua barang yang dimilikinya berwarna merah muda, dari yang kecil seperti anting-anting dan jam tangan sampai yang besar seperti meja belajar dan tempat tidur. Geraldine juga gadis yang ramah dan ceria. Selama Bella tinggal di sana, tak pernah dilihatnya awan mendung menghiasi wajah gadis belia itu. Selalu senyuman hangat terpancar dari wajahnya bak cahaya matahari di musim panas. Gadis itu bisa dengan cepat berbaur dengan lingkungan. Baru saja kenalan, bisa cepat akrab.

Gadis itu mempunyai saudara kembar yang bernama Jesse. Wajah mereka tidak sama persis. Mungkin karena mereka bukan kembar identik dan jenis kelamin yang berbeda. Host brother Bella itu memiliki sifat yang tenang. Tetapi, bisa menjadi begitu ceriwis bila ia bercerita tentang kegemarannya. Bella jadi ingat saat Jesse menunjukkan koleksi dari olah raga favoritnya, American football. Ia memiliki original jersey klub-klub seperti New England Patriots, Oakland Raiders, Dallas Cowboys, Pittsburgh Steelers, Denver Broncos, Seattle Seahawks, dan Philadelphia Eagles. Selain itu, ia juga berhasil mengumpulkan action figure pemain terkenal seperti Jeff Feagles, James Harrison, LaMarr Woodley, Devin Hester, dan Tom Brady. Dan koleksi yang paling disukainya adalah bola lonjong berwarna coklat yang telah ditandatangani oleh Tom Brady, pemain quarterback klub New England Patriots yang pada tahun 2001 memenangkan trofi Lombardi pertama bagi Patriots saat Super Bowl XXXVI, partai terakhir yang menentukan juara NFL (National Football League/Liga Nasional American Football) dan diselenggarakan di akhir musim pertandingan liga nasional di Amerika Serikat. Jesse sangat menggebu-gebu bila bercerita tentang pertandingan NFL. Untung saja Bella mengetahui garis besar informasi tentang olahraga itu.

Hai Cantik! [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang