Sour Candy | MarkHyuck☑

3

'Sour Candy♡∞:｡.｡　　

Ini adalah hari pertama Mark sekolah disini, tak ada yang istimewa hanya dia harus kembali beradaptasi lagi. Menyusahkan.

Mark bawa nampan berisi makan siangnya ke ujung meja dipojok kantin. Sekarang adalah jam istirahat pertama dan untuk seseorang yang tak mau peduli sekitar sepertinya, meja itu sangat cocok.

Mark menarik kursi dan duduk sembari meletakkan nampannya bersamaan dengan seorang gadis yang ikut duduk didepannya, ia lirik gadis berambut panjang itu dan meraih sumpitnya.

Itu adalah Kim Yerim, anak lain biasa memanggilnya Yeri dan dia adalah teman sebangku Mark. Dia gadis yang cukup acuh dimata Mark, lihat saja gadis itu sama sekali tak melihatnya dan hanya fokus dengan ponsel ditangannya.

Mark mengangkat bahu, tak terlalu peduli dengan kehadiran Yeri dan mulai memakan makanannya. Namun acara makannya terganggu kala seorang pemuda tiba-tiba duduk disampingnya lalu menatap wajahnya lekat, dan itu sangat mengganggu Mark.

"Ada apa? Berhenti menatapku" Risih Mark namun pemuda itu hanya menatapnya datar dan terus memperhatikannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kau roommate baru Haechan kan?"

Yeri menghentikan makannya dan mendongak, menatap wajah bingung Mark lalu berpaling melihat si pemuda.

"Apa maksudmu Na?" Pemuda ber name tag Na Jaemin itu melihat Yeri dengan seringai kecil. "Aku melihatnya keluar dari kamar Haechan tadi pagi"

"Kau benar-benar roommate Haechan?" Tanya Yeri memastikan dan Mark hanya mengangguk kecil dengan wajah bingungnya sebagai jawaban. Kenapa dua orang ini heboh sekali dengan siapa roommate nya.

"Kenapa kau tidak memberitahu ku?"

Mark mendengus, memberitahu Yeri? Gadis itu saja sama sekali tak meliriknya saat dia memperkenalkan diri dikelas tadi, jadi untuk apa dia memberitahu siapa roommate nya. Dan juga Mark sama sekali tak ada niat untuk berteman dengan siapapun disini.

"Wow, jadi kau benar roommate Haechan. Dan kau masih hidup" Kagum Jaemin membuat Mark semakin bingung, memang kalau jadi roommate nya Haechan dia harus mati? Lalu dia apa sekarang? Hantu?

"Benar, semua bagian tubuhnya juga masih utuh" Ucap Yeri sembari memperhatikan tubuh Mark.

"Tapi kurasa itu tak akan lama nuna" Balas Jaemin dengan senyum penuh ejek.

"Kurasa juga begitu, seminggu mungkin?"

Jaemin tertawa kecil dan menatap Mark penuh sorot merendahkan.

"Dia terlalu lemah, 3 hari?" Ucap Jaemin dengan seringai lebarnya dan tentu itu membuat Mark tak nyaman juga tak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.

"Tidak, menurutku dia akan bertahan seminggu seperti yang lainnya" Sanggah Yeri membuat Jaemin kembali tertawa dengan renyah.

"Mau bertaruh?" Tantang Jaemin dan mengulurkan tangannya yang mana langsung disambut Yeri.

"Tentu" Balas Yeri dengan seringai kecilnya.

Dan Mark hanya bisa melihat datar kedua orang itu bertaruh tentang dirinya, apa mereka harus sekali bertaruh didepannya? Di depan objek taruhan?

"Kalian bertaruh tentang diriku?" Kedua orang itu menoleh dan mengangguk, membuat Mark mendengus. "Kenapa?"

"Karena menyenangkan" Balas keduanya kompak dengan senyum masing-masing. Dan Mark sama sekali mengerti harus bereaksi seperti apa. Apa semua orang disini memang aneh atau hanya dirinya yang-