8

51.3K 6.8K 1.7K
                                    

Mark membanting kasar sumpit di tangannya lalu menepis tangan Jaemin yang sedari tadi terus menoel perban disisi kepalanya. "Berhenti brengsek sakit!" Bentaknya sebal.

"Wow.. Galak sekali kau hari ini" Kekeh Jaemin bukannya takut akan bentakan Mark, pemuda aneh itu justru tertawa senang.

Mark mendengus dengan tatapan tajamnya. Serius, lelaki didepannya ini benar-benar menguji kesabarannya.

Jaemin kembali meneliti perban berbentuk kotak yang menempel disisi kepala Mark, sangat jelas perban itu seperti ditempel dengan asal yang penting jadi. Membuatnya jadi meragukan luka si tampan yang sudah absen beberapa hari ini.

"Luka dikepala mu itu sungguhan kan? Kenapa perbannya terlihat asal?"

Mark memutar bola matanya jengah. Entah sudah berapa kali Jaemin menanyakan hal yang sama sedari kemarin. Ya, dia baru mulai masuk sekolah kemarin karena sebelumnya harus absen seminggu lebih untuk memulihkan rasa sakit dibahunya, yang belum sepenuhnya sembuh.

Dan kenapa perban dikepalanya terlihat asal-asalan.. Itu karena ulah Lucas, sahabat bongsornya itu yang membantunya memasangkan perban kemarin. Ah sungguh~ menyesal dia meminta tolong Lucas, harusnya dia meminta tolong pada Xiaojun atau Hendery sekalian yang bisa memasang sedikit lebih rapi, jadi semua orang tak lagi mempertanyakan lukanya.

Ya, yang membantu merawat lukanya adalah ketiga sabahatnya yang setia bolak balik ke asramanya. Padahal Mark sudah membayangkan jika Haechan lah yang akan merawatnya ketika pulang dari rumah sakit, tapi nyatanya apa?? Haechan pergi dan tiba-tiba izin entah sampai kapan.

Kemana Haechan pergi? Kemana lagi.. Dia dibawa si Sungchan Sungchan itu! Dasar Sungchan brengsek! Bisa-bisanya dia bawa Haechan pergi dan tak dikembalikan lagi! Brengsek!

Ingin rasanya ia tinju wajah tengil anak tinggi itu apalagi saat ingat ucapannya tempo lalu..

"... Mau bertarung denganku?"

"Ya?? "
"Bertarung?? Maksudmu? "

"Apalagi? Berkelahi denganku"

"Kenapa aku harus berkelahi denganmu kau bukan tanding ku "
Sungut Mark sok mengintimidasi. Karena boro-boro berkelahi, adu mulut dengan anak kecil saja dia kalah.. Tapi ingat, sebagai laki-laki harga dirimu harus dijunjung tinggi.

Mendengar ucapan Mark, Sungchan justru tertawa remeh lalu menyeringai lebar.

"Fail, jangan dekati Haechan Hyung lagi"

"Apa maksud mu! Kenapa aku fail? "

Dan Sungchan hanya menjawab pertanyaannya dengan sebuah kedipan mata.. Apa maksudnya coba!!!

Akk! Mark mengerang kesal sembari mengacak rambutnya frustasi. "Akkh ishh" Ringisnya saat tak sengaja menyentuh lukanya sendiri, sial ini semua gara-gara Sungchan brengsek itu!

Apa coba maksudnya melarang dia mendekati Haechan?? Memang dia siapa!

Mark menjatuhkan kepalanya ke meja kantin dan lagi-lagi meringis merasakan sakit karena ia terlalu kuat menjatuhkan kepalanya, dia benar-benar seperti orang bodoh.

Jaemin melirik tingkah Mark dengan pandangan aneh lalu berbisik ke Yeri yang masih sibuk dengan ponselnya. "Nuna, sepertinya dia mulai gila"

Yeri mendengus geli dan melirik tingkah stress Mark lalu diam-diam memotretnya. "Benar, dia sudah gila" Ucapnya dan mengirimkan foto itu ke seseorang.

Sour Candy | MarkHyuck☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang