∞:。.。
Mark terdiam, mematung didepan pintu kayu penuh coretan serta goresan benda tajam didepannya. Tangannya terjulur, menyentuh goresan kasar itu dengan sendu.
"... Sejak saat itu, Haechan jadi terobsesi dengan benda tajam. Dia berpikir, hanya benda tajamlah yang bisa melindunginya.."
Pemuda itu menahan napasnya, berusaha mengendalikan detak jantungnya yang kembali berdenyut nyeri. Membayangkan betapa takutnya Haechan selama ini hingga selalu membawa pisau kemanapun ia pergi, dan dia tak bisa berbuat apapun..
Mark buka perlahan pintu coklat itu, menampilkan ruang kamar sunyi dengan Haechan yang terduduk diam di ranjangnya. Kaki jenjangnya melangkah, memasuki kamar dan berhenti tepat didepan si manis yang menatapnya bingung.
Mark berpaling, menatap tumpukan bungkus gummy bears yang berserakan dilaci dan meja belajar Haechan.
"..Gummy bears? Ck, itu permen favorit Jihun.. Lagipula Haechan tidak suka asam.."
Kedua jemarinya mengepal erat, mengingat bagaimana gilanya Haechan kala menusuk permen asam itu dengan brutal. Terlihat penuh kebencian, amarah namun... terasa menyedihkan.
"Kenapa dengan wajahmu?"
Mark kembali berpaling, menatap lekat wajah bingung Haechan dengan sorot sedihnya.
"... Haechan benar-benar berjuang melawan traumanya, dia memberanikan diri tinggal di kamar bekas Jihun dulu bahkan tidur dikasurnya.. Dan aku tahu, dia selalu bermimpi buruk setiap malam diatas ranjang itu.."
"Maafkan aku.." Lirihnya dengan setetes air mata yang mengalir menuruni pipi penuh lebam nya.
".. Dia berjuang keras memberanikan diri dengan semua hal tentang Jihun, tapi brengseknya semua orang memanggilnya psikopat gila karena itu! mereka yang psikopat!"
"Untuk?" Bingung Haechan dan semakin heran kala Mark tiba-tiba berlutut didepannya, terlebih dengan wajah penuh luka dan baju yang penuh bercak darah. "Yak, kau sedang apa?"
"Maafkan aku.. Aku sama sekali tidak berguna" Mark menunduk dalam, hatinya tak mampu menatap wajah lugu itu lebih lama. Dia sama sekali tak bisa membayangkan jeritan kesakitan dengan derai air mata di wajah polos itu, bagaimana bisa! Kang Jihun brengsek!
"Hm, kau memang tak berguna"
Mark meringis mendengar ucapan singkat Haechan. Benar, dia memang tak berguna..
Pemuda tampan itu mendongak, dan tangisnya pecah kala melihat senyum tipis di wajah Haechan. Dengan cepat ia peluk tubuh tan itu dalam dekapannya, menenggelamkan wajah penuh lukanya dalam leher Haechan dan menangis layaknya anak kecil.
Hatinya benar-benar sakit melihat Haechan saat ini, jantungnya bertalu nyeri kala cerita mengerikan Yeri kembali terbayang. Haechan pasti sangat ketakutan selama ini.. Mark bersumpah akan dia perlakuan Haechan dengan baik, menjaganya dengan sepenuh jiwa dan selalu ada ditiap mimpi buruknya muncul.
Sedangkan si manis hanya diam, bingung harus bereaksi seperti apa dengan tingkah Mark yang tiba-tiba seperti ini. Mencoba tak peduli, namun cukup penasaran dari mana semua luka memar itu datang.
Tangan tannya terangkat, menepuk-nepuk pelan bahu lebar Mark dalam diam. Mencoba menenangkan si tampan walau ia sendiri tak mengerti alasan tangis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sour Candy | MarkHyuck☑
Fiksi PenggemarMark Lee, seorang pemuda biasa yang hanya hidup untuk musik tanpa tertarik dengan hal lain, termasuk cinta. Namun siapa sangka jika tawa seorang pemuda diseberang jalan mampu membuat jantungnya berdebar kencang. Jadi, apa ini cinta? ..... Yang Ma...