Chapter 5: My Queen, Lakukan Sesuai Keinginanmu

498 28 19
                                    

Ponsel Freya berdering, tanda ada pesan baru. Freya meliriknya sekilas, lalu menyambar ponsel itu di sela-sela malamnya bersama Priam. Dia membaca pesan-pesan dari Laurent, jika misinya berhasil dan segera meminta bayaran yang dijanjikan.

“Dari siapa, Sayang.” Priam menoleh dari buku yang dibacanya ke arah istrinya yang sedang menyisir rambut di depan cermin meja hiasnya.

“Hah! Da-dari sutradara. Dia menawariku sebuah projek film untuk ditayangkan tahun depan.” Freya tersenyum manis, meskipun dia sedang berbohong.

Priam ber-oh, kemudian melanjutkan bacanya lagi.

Freya yang merasa respon oh dari Priam adalah sebuah kekecewaan. Dia memutuskan untuk mematikan ponselnya, lalu mendekati dan bermanja di lengan suaminya. “Sepertinya buku yang kamu baca menarik sekali, Sayang.”

Priam menutup bukunya, kemudian mengacak-acak rambut Freya yang telah ditatanya.

“Sayang!” Freya tertawa karena perlakukan menggemaskan dari suaminya.

Setelah itu hening, hingga Priam berinisiatif menanyakan pemeriksaan yang dilakukan Freya tempo hari. “Bagaimana hasil pemeriksaannya.”

Freya sedikit terkejut dengan pertanyaan suaminya. Tapi, jangan lupakan jika Freya adalah seorang aktris, bisa mengganti ekspresi wajah dengan sekejap dan bisa berakting sesuai keadaan. Dia menampilkan kesedihan di wajahnya.

“Aku takut mengecewakanmu, Sayang.” Freya menyeka air mata buayanya, lalu mengambil dua amplop putih dari laci nakas samping tempat tidurnya.

“Aku sudah mendatangi dua rumah sakit dan dua dokter spesialis kandungan terbaik di kota ini. Tapi ....” Air mata menggenang di mata Freya. Dia menyerahkan dua amplop putih yang di bagian depan terdapat logo dan nama rumah sakit yang berbeda.

Priam menerima dua amplop itu, lalu membaca hasil pemeriksaanya. Dua kertas dari dua amplop itu sama-sama menyatakan jika Freya tidak bisa hamil, jika dipaksakan kemungkinan nyawa Freya yang tidak bisa tertolong. Tatapan Priam datar tanpa senyuman, seakan pertanda ia tidak menyukai keadaan ini.

Freya langsung bertindak. Dia membungkuk lalu menangis sekeras-kerasnya. “Maafkan aku! Maaf, tidak bisa jadi istri yang sempurna untukmu, Sayang.”

Priam membuang dua kertas itu, lalu memeluk istrinya. Dia mendekap tubuh Freya yang sedikit lebih kecil dari pada tubuhnya. “Aku tidak bisa menyalahkanmu.”

Freya makin terisak. Dia berusaha keras untuk mengeluarkan air matanya. Tangannya mencengkeram kaus tipis yang digunakan Priam. Di balik kaus itu, Freya bisa merasakan suhu tubuh yang hangat, otot yang kuat, dan sedikit berlekuk di perut.

“Tapi aku tidak bisa memenuhi keinginanmu!” Freya menyeka air matanya. “Aku tau, kamu sudah menunggu ini selama lima tahun pernikahan kita.”

Priam mengelus kepala Freya dan menciumnya. “Aku tidak mau kehilangan dirimu. Aku tidak mau keegoisanku membuat istri tercintaku harus menderita.”

Freya tersenyum dalam hatinya. Suami tercintanya sudah masuk dalam jebakan. Tinggal menunggu bagaimana eksekusinya. Dia menatap wajah Priam dan memegang rahangnya yang sedikit berambut. “Aku yakin masih ada jalan yang lain. Kita bisa mendapatkan keturunan dengan jalan yang lain.”

“Surogasi?” tebak Priam.

Freya mengangguk. “Kita bisa menyewa rahim perempuan lain. Embrio yang ditanam tetap memiliki garis murni keturunan kita.”

Priam melepaskan tangan Freya, kemudian bangkit untuk menatap pemandangan dari jendela kamarnya. “Apa kamu yakin, Sayang?”

“Kenapa tidak? Bukankah itu termasuk jalan keluar bagi kita?” Freya menatap punggung suaminya.

“Bukankah itu terlalu beresiko? Maksudku, di mana kita bisa menemukan perempuan yang bersedia menyewakan rahimnya?” Priam yakin di kota ini pasti sulit menemukannya. Terlebih penduduk kota asli Dennosam memiliki keyakinan jika menyewakan rahim itu adalah hal yang terlarang. Perempuan itu harus dinikahi secara sah apabila surogasi itu akan dilakukan. Akan tetapi, Priam tidak mengikuti keyakinan semacam itu.

Tentu saja Freya tahu tentang keyakinan yang dianut sebagian besar warga asli Kota Dennosam meskipun dia berasal dari Kota Numa, kota kecil yang belum berkembang dan letaknya sangat jauh dari kota ini.

Priam membalikkan badannya, kemudian menceritakan tentang keyakinan yang dianut sebagian besar penduduk Kota Dennosam. Namun ekspresi wajah Freya tidak terkejut, sepertinya dia sudah mengetahui tentang kondisi ini.

“Apa kamu ingin aku menikah lagi?” tanya Priam. “Tapi, aku tak mau itu terjadi. Itu bukan prinsipku.”

“Aku bisa mengurusnya, Sayang. Kamu tidak perlu melakukan itu.” Freya mendekati suaminya, lalu menggenggam tangan besar itu. “Percaya padaku, ya ....”

Karena keyakinan itulah, aku memilih Alecta untuk menjadi surrogate mother. Aku bahkan bersusah payah menggunakan uang-uangku untuk menjungkirbalikkan kehidupannya.

Freya merasa bangga dengan rencana yang dia rancang sendiri. Rencana yang sudah berjalan separuhnya.

Priam menggendong tubuh istrinya dan sedikit membantingnya ke ranjang. “Aku sangat percaya padamu, My Queen.”

Jika Priam sudah memanggil Freya dengan sebutan ‘My Queen’, tandanya dia menginginkan malam yang panjang dan melebur untuk satu. “Sayang!” Freya menjerit ketika Priam berhasil meninggalkan jejak kecil di tubuhnya.

“Kamu tau, My Queen, aku menunggu sangat lama untuk ini. Kamu terlalu sibuk bekerja hingga melupakanku.” Priam merajuk, nada bicaranya sangat manja seperti anak kecil yang meminta permen pada ibunya.

“Maaf, Sayang.” Freya ingin memegang kendali. Dia berhasil duduk di atas Priam. “Bukankah katamu, aku harus terlihat profesional dalam pekerjaanku? Menjadi aktris yang terkenal bukan saja pekerjaanku, tapi juga cita-citaku.”

“Tapi kamu tidak perlu bekerja lagi, My Queen. Aku masih bisa membiayai kebutuhanmu.”

Freya mengecup bibir Priam. “Kita sudah mendiskusikan itu, Sayang. Jangan buat malam ini menjadi perdebatan.”

“Kalau begitu, malam ini akan menjadi malam yang panjang untukmu, My Queen.” Priam mematikan lampu kamar. Dia membiarkan cahaya dari penerangan lain memasuki dari jendela-jendela kamarnya.

My Queen, lakukan sesuai keinginanmu.” Priam tersenyum nakal dalam gelap.

Dipublikasikan, 21 Juli 2021
Novel ini bisa diakses di app GoodNovel

(Not) A Queen (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang