:: Backsong: Trevor Daniel - Falling ::
Sebelum kedekatan mereka yang membuat teman-temannya terkejut, ada satu insiden yang terbilang penting. Satu malam dimana keduanya tengah menikmati pesta di sebuah club malam bersama-sama. Dikelilingi manusia-manusia mabuk, suara dentuman musik, bau alkohol dan lautan manusia yang menari tanpa kenal lelah.
Situasi keduanya terlihat intim, Elyan yang terhimpit tubuh jangkung Alfansyah dengan sofa yang berperan sebagai alas dan saksi bisu kelakuan keduanya. Terpojok dan terabaikan oleh keramaian sekeliling mereka, seperti menciptakan dunia mereka sendiri.
Posisi Elyan terlentang pasrah dikungkung oleh Alfansyah yang menopang tubuhnya dengan kedua tangan berada disisi kanan kiri kepala Elyan.
Nafas keduanya saling berhembus sensual, aroma alkohol yang menyeruak dan detak jantung yang berirama senada. Saling menatap penuh damba, sorot mata yang terus menilik dengan teliti pahatan karya Tuhan yang memanjakan indera penglihatan keduanya.
"Lo anjing tau gak?!" semprot Elyan tiba-tiba dengan jari telunjuknya mengarah lurus kedada Alfansyah.
"Lo mabuk." Ujar Alfansyah kalem akan tetapi matanya menyorot tajam pada bilah bibir Elyan yang mengkilat, bibir tipis dengan rona merah samar sangat menggiurkan untuk dikulum lama.
"Anjing, anjing, anjing." Setiap ucapan yang keluar dari bibir tipisnya bersamaan dengan telunjuknya menekan-nekan dada Alfansyah.
"Lo kenapa sih El, marah-marah mulu sama gue?" Alfansyah sempat bingung, apa dia punya masalah dengan Elyan sebelumnya atau gebetannya dia ganggu? Tapi seingatnya dia tidak sedang dekat dengan siapapun kecuali hanya mengobrol atau kontekan sekedarnya.
"Gak tau, gak seneng aja soalnya lo tuh bukan goodboy."
"Gue selalu jadi goodboy tuh."
"Lo bukan goodboy."
"Goodboy."
"Bukan, lo tuh tukang ngalus sama semua orang. Bukan goodboy!"
Alfansyah tau kalau Elyan tengah mabuk berat, setiap racauannya tidak perlu ditanggapi serius bahkan matanya tidak fokus sama sekali. Tapi melihat dia yang berbicara banyak padanya itu terlihat lucu, seperti kucing kecil yang minta diperhatikan.
"Gue gak pernah ngalus." kekeh Alfansyah dengan matanya yang menyorot nakal seperti tengah meneliti setiap detail wajah rupawan seorang Elyan Nelson. Orang yang dia damba dalam diam.
"Ya lo gak ngalus cuma gue doang yang baperan. Maaf ya gue baper."
"Baper kenapa?"
Mendengar respon Alfansyah yang menurutnya tolol, Elyan melotot jengkel. "Gue suka sama lo makanya gue cemburu lihat lo uwu-uwuan sama orang lain!"
Bukan jawaban itu yang Alfansyah perkirakan tapi cukup membuatnya membeku sejenak. "Lo suka sama gue?"
"Bolot, gitu aja nanya."
"Gue juga suka sama lo." Ujar Alfansyah pelan, pengakuan yang simple dan reflek. "tunggu aja." dan respon Elyan hanya terkekeh pelan dengan mata yang berkedip sayu.
Elyan mabuk dan perkataan Alfansyah sama sekali tidak terproses otaknya bahkan dia tidak tau segala lontaran kata yang dikeluarkannya. Andai saja dia sadar mungkin dia akan mengubur dirinya dalam kubangan lumpur karena malu berbicara gamblang soal rasa sukanya, dia gengsi bahkan rasa gengsinya lebih besar dibandingkan bobot tubuhnya yang mungil!
Alfansyah merasa bulu kuduknya meremang bahkan denyut jantungnya semakin berdetak tak karuan. Tentu saja dia terkejut sekaligus senang, orang yang dia suka ternyata menyukainya.
Alfansyah melemaskan otot tangannya dan menjatuhkan tubuhnya diatas Elyan. Kedua tangannya merengkuh pinggang Elyan dan dia mengendus perpotongan leher Elyan yang mengumbar harum tubuhnya. Bibirnya sulit dikontrol, senyuman semakin terasa melebar dan perasaannya berbunga-bunga.
Lebay, tapi itu yang dia rasakan. Kucing galak ini ternyata menyukainya. Jadi selama ini sikap Elyan yang ketus atau bahkan sering menatapnya tajam karena dia cemburu kalo Alfansyah dekat dengan yang lain. Itu kesimpulannya, Elyan bukannya benci tapi dia cemburu buta. Manisnya, pikir Alfansyah.
∷ TBC ∷
Lama gak nulis, jadinya kaku kaya kanebo :v
Pemanasan aja dulu, yang enaknya belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberries & Cigarettes
Romantizm"Gue cuma gak mau lo nyesel nantinya." "Kenapa?" "Ya gue gak mau plin plan. Lo tau kalo misalkan lo udah punya gue, gak bakalan gue lepasin." "Jangan gitu napa Al, gue baper banget, hiks..." ❒ ❒ ❒ Berawal dari dia yang dikenalkan pada sebuah Squad a...