Hello, semuanya~
Maaf ya baru update chapter 1. Serius gak nyangka kalian bakalan suka dan se-excited itu wkwkSo, enjoy! (๑˃˂๑)
.
.
.
.
Bunga sakura bermekaran. Hari ini adalah awal musim semi di Jepang. Setiap tahun, Miyama High School akan mengadakan festival untuk menyambut musim semi. Sekolah yang terletak di Miyama, Prefektur Kyoto ini tidaklah mempunyai banyak siswa.
Di Miyama pun hanya memiliki tiga sekolah. Satu sekolah dasar, satu sekolah sekolah menengah dan satu sekolah menengah atas.
Festival yang diselenggarakan pun hanya di kunjungi murid-murid SMP bersama orang tua mereka, terkadang penduduk sekitar juga datang ikut meramaikan.
Hari ini setiap kelas sedang sibuk di jam istirahat, untuk memilih siapa saja perwakilan dari kelas masing-masing yang akan berpartisipasi di festival nanti. Dan Shouto tidak ingin terlibat ke dalam acara apapun.
"Shoto-kun..."
"Shoto!"
"Todoroki-kun!!"
Tepukkan di pundak membuat yang di panggil terlonjak kaget. Sepertinya pemandangan bunga sakura yang bermekaran dari balik jendela lebih menyenangkan daripada isi kelas dari pemuda dengan rambut dua warna itu.
Shoto mengalihkan pandangannya ke depan kelas. Matanya berkedip beberapa kali. "A-Ah, ya?" matanya terfokus dengan seisi kelas yang sedang menatapnya bingung.
"Hei, kami memanggilmu dari tadi. Tapi kau malah melamun." Ucap Senri, pelaku yang membuatnya kaget sekaligus teman sebangkunya.
"Maaf, aku sedang memikirkan hal lain." Jawabnya.
"Ketua kelas bertanya apakah kamu mau berpartisipasi di festival nanti?"
"Tidak." Shoto menggelengkan kepalanya tanpa ragu.
"Baiklah." Senri mengalihkan pandangannya ke depan, "Todoroki tidak ingin berpartisipasi." Ucap pemuda yang memiliki rambut berwarna hitam kecokelatan itu kepada ketua kelas mereka.
Setelah itu seisi kelas kembali ribut, seakan-akan mereka tidak memandang Shoto dengan raut bingung milik mereka beberapa menit yang lalu. Shoto pun kembali memandang ke luar jendela.
"Kau sudah tahu ingin masuk ke universitas mana?" tanya Senri yang masih duduk di sampingnya.
"Belum." Jawab Shoto tanpa mengalihkan pandangannya. Dia sedang tidak bersemangat untuk berbicara.
"Ayolah, kawan. Kenapa lemas seperti itu? Kau terlihat tidak seperti biasanya."
Shoto menghembuskan nafasnya, memutuskan untuk berbalik menatap Senri. "Entahlah, akhir-akhir ini kepalaku terasa penuh."
"Jangan katakan padaku kalau kau masih ragu ingin mendaftar ke perguruan tinggi?"
"Iya. Aku tidak ingin meninggalkan ibu dan kakak di sini." Jawab Shoto dengan nada sedih.
Tidak terasa sudah memasuki musim semi, musim dimana siswa semester akhir bersenang-senang untuk yang terakhir kalinya karena beberapa bulan lagi sudah memasuki musim panas, dimana mereka akan sibuk menyiapkan berkas-berkas untuk mendaftar ke perguruan tinggi yang mereka idamkan.
Shoto hanya tinggal bertiga bersama ibu dan kakak perempuannya, Fuyumi. Jangan tanyakan ayahnya dimana karena dia sendiri tidak tahu dimana keberadaan ayahnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise ; BakuTodo
Fanfiction⚠️ AU ⚠️ NO QUIRKS ⚠️ Todoroki Shoto, pemuda sederhana yang merantau dari desa terpencil ke Tokyo. Meninggalkan ibunya dan kakak perempuannya. Mengadu nasib di kota besar bukanlah hal yang mudah bagi Todoroki Shoto. Jatuh cinta dengan atasan? Hal ya...