Wrong Move

1

kuroko tetsuna, gadis kutu buku bersurai biru yang selalu dikepang dua, dengan kacamata bulat besar yang menutupi mata besarnya yang berwarna biru sejerni langit musim panas dan setengah dari wajahnya. dirinya yang bisa dikatakan memiliki penampilan culun karena tidak pernah memperhatikan penampilan, memiliki jerawat yang selalu tumbuh di pipi tembam dan terkadang di atas dahinya. selain itu dirinya hanya gadis biasa yang tidak seperti kebanyakan anak perempuan lainnya yang memiliki tinggi badan yang ideal dan badan yang proporsional. memiliki kepribadian yang suram dan tidak percaya diri, namun dirinya disukai oleh guru-guru karena nilainya yang bagus dan sikapnya yang selalu sopan kepada orang lain.

namun dari itu semua, tetsuna hanyalah gadis normal yang ternyata diam-diam memiliki orang yang sangat ia sukai sejak SMP dahulu, akashi seijuurou, pemuda tampan bersurai merah menyala dengan mata tajam yang serupa warnainya dengan surainya. akashi merupakan anak populer di sekolahnya. selain kaya raya, akashi juga jenius dan pintar, menjabat sebagai ketua OSIS serta kapten di klub basket. banyak anak perempuan di sekolahnya yang tergila-gila olehnya, bahkan hampir setiap minggu akashi selalu mendapatkan pernyataan cinta, yang walau berakhir selalu ditolak.

tidak seperti anak perempuan lain yang secara terang-terangan mendekati akashi, tetsuna hanya bisa memandang dan mengagumi pemuda tersebut dari jauh. ini dikarenakan selain penampilannya yang tidak menarik, hawa keberadaanya pun setipis kabut. bahkan dirinya jika berjalan saja selalu terkena dorongan dari anak-anak yang berjalan melewatinya.

" oho lihat ... ada anak babi terlantar disini "

namun, ada satu hal yang entah mengapa tetsuna selalu dapat terdeteksi oleh pemuda yang selalu mengganggunya dan membully-nya.

tetsuna menatap pemuda bersurai putih di hadapannya beserta dengan beberapa teman yang mengikutinya. haizaki shougo, salah satu anak yang bermasalah di sekolahnya. tidak hanya itu, haizaki terkenal akan sifatnya yang selalu menindas anak lemah dan bergaul dengan preman-preman diluar sana sehingga selalu membuat keributan. tetsuna mendekap erat buku-buku yang tengah ia pegang di dadanya. dirinya sangat tidak nyaman jika sudah berhadapan dengan pemuda di depannya.

haizaki dan teman-temannya hanya tertawa melihat tetsuna yang terpojok. tetsuna yang sudah ciut duluan merasakan matanya mulai memanas.

" hoi !!! kenapa kau takut seperti itu hah ? dasar, ah kacamata ini mengganggu saja " haizaki kemudian mulai mendekat dan menjulurkan tangannya untuk mengambil kacamata tetsuna. namun tetsuna menepis llengan pemuda tersebut dan mendapatkan ekspresi tidak sennag dari haizaki.

" ha ? berani sekali kau ! padahal aku sudah berbaik hati agar melepaskan benda itu dari wajah mirip babi mu ! " bentak haizaki,dengan kasar pemuda tersebut mengambil tangan tetsuna paksa dan membuat semua barang yang tetsuna bawa menjadi berjatuhan.

baru saja haizaki ingin mengambil kacamata tetsuna, namun hal tersebut terinterupsi secara tiba-tiba. haizaki tersungkur ke tanah sambil memegang perutnya dan meringis. ia pun menatap tajam kepada pelaku penendang perutnya,

" ... aomine-kun " tetsuna tampak terkejut dengan kedatangan teman hitamnya itu.

aomine daiki, seorang anak yang tak kalah berandalan dari haizaki, namun perbedaanaya adalah aomine tak pernah mencoreng nama baik sekolahnya. malah, dirinya selalu menorehkan prestasi di bidang olahraga kesukaanya yaitu basket. memiliki surai biru kelam seperti warna kulitnya yang eksotis dan mata biru tua yang dipakai untuk membuat naik darah seseorang.

" he ... maaf, kaki ku tak sengaja menendang sampah " ujarnya dengan nada datar, namun ekspresi aomine yang terlihat malas mengandung makna yang tersembunyi, membuat haizaki bangkit dan kabur. dirinya sadar diri tak bisa mengalahkan pemuda berbadan besar itu.