BAB XVI: Reality

1.5K 188 32
                                    

Hi semua ada yang kangenn?? thank you sudah mau bersabar menunggu updatean Maze

Happy Reading!

*

Waktu berganti dengan cepat dan sekarang memasuki waktu untuk kembali produktif dengan segudang rutinitas menanti untuk dikerjakan. Apalagi untuk sekelas Goeun dan Minho yang merupakan CEO perusahaan besar yang memerlukan Profesionalitas yang tinggi. 

Belum lagi beberapa rapat yang harus mereka hadiri yang menguras waktu dan tenaga. Tak jarang mereka juga harus bepergian ke luar kota bahkan negeri untuk urusan bisnis. Kesibukan mereka ini membuat mereka hanya dapat berkomunikasi seadanya melalui chat atau video call singkat sebelum tidur. Tak jarang panggilan atau video call itu dibiarkan menyala sampai pagi karena keduanya tertidur di tengah pembicaraan.

Seperti saat ini, waktu baru menunjukkan pukul sepuluh pagi tetapi Goeun sudah terlihat tsibuk berkutat dengan puluhan dokumen yang tertumpuk rapi di meja kerjanya. Beberapa dokumen penting yang harus segera ia tandatangani. Ia terlihat mengurut keningnya perlahan. Sepertinya sekretarisnya sedang membalas dendam karena harus bekerja rodi sendirian selama ia sakit seminggu lalu.

Suasana hatinya tak begitu baik hari ini, selain karena pekerjaannya yang sangat membludak, pagi ini ia juga harus melepas Minho yang harus secara mendadak terbang ke Italia untuk menghadiri undangan dari rekan bisnisnya. Yap, semalam mereka menghabiskan malam bersama di rumah Goeun dan pagi tadi pria itu dijemput paksa oleh sekretarisnya karena ada proyek yang bermasalah.

Goeun benci dengan perasaan terikat seperti ini. Ia dulunya seorang yang sangat bebas dan mandiri tetapi sekarang emosi dan pikirannya seakan terpusat pada Minho seorang. Mungkin inilah alasan mengapa dulu ia memilih tidak memiliki hubungan percintaan dengan lelaki. Tapi jika lelaki itu bukan Minho apa ia akan tetap merasa terikat seperti ini?

"Kim Goeun apa yang kau pikirkan?" Sentaknya menyadarkan diri sendiri

"Lihatlah pekerjaanmu masih sangat banyak tapi kau tak bisa fokus. Otak fokuslah bekerja" omelnya

Berbeda dengan yang dipikirkan dan diucapkannya untuk segera kembali bekerja, tangannya malah beralih mengambil smartphonenya dan membuka pesan chat terakhirnya yang dikirimkan Minho.

Minho Oppa

Minho: Chagiya, aku baru saja boarding. Mian harus meninggalkanmu sendiri pagi ini. Nanti ku hubungi lagi ya kalau sudah tiba di Milan. Aku sudah rindu padamu otthoke?

Ia melirik jam yang menunjukkan jam setengah sebelas. Minho baru berangkat pukul delapan pagi dan penerbangan ke Milan membutuhkan waktu sepuluh jam, artinya ia baru dapat menghubungi Minho pukul enam sore nanti. Ia menatap layar smartphonenya yang berlatar foto mereka dengan Yeonwoo saat di taman kemarin.

"Bogoshippeo-yo" gumam Goeun tanpa sadar

"Kau melihat apa di smartphonemu itu? tumben kau murung dan tidak profesional" ucap seseorang

"Yakk Kkamjakiyaa! Sekretaris kurang ajar kenapa tidak mengetuk pintu?" Marahnya pada Taera yang secara mendadak berada di hadapannya dan membuatnya terkejut lebih tepatnya malu karena ketahuan menatap HP nya terus-menerus.

"Tidak mengetuk pintu? lihatlah tanganku sampai merah karena mengetuk pintumu! kukira kau pingsan lagi karena tidak ada jawaban" balas Taera mengomel.

"Ckck kenapa kau kesini? kau mau menambah pekerjaanku lagi?" sewot Goeun

"Apa dihadapanku ini benar Kim Goeun kan? seorang workaholic dan perfeksionis seperti Kim Goeun mengeluhkan pekerjaan? Aku tak salah dengar kan?" Ucap Taera terkejut dengan nada hiperbolanya

Maze [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang