Bab XII: His Past

1.4K 180 23
                                    

Happy Reading

*

Seorang pria dan wanita tengah duduk berhadapan dalam sebuah ruang rias. Kedua orang itu, Minho dan Hyeji berdiam diri. Minho tak berniat untuk memulai pembicaraan.  Tangan Minho bersedekap didepan dadanya dan ia memandang wanita di depannya tak peduli. Sedangkan Hyeji menatap Minho antusias. 

Baru saja Hyeji hendak berbicara, seseorang mengetuk pintu lalu masuklah Goeun dengan membawa dua cangkir berisi teh dan berjalan menghampiri keduanya tetapi dengan menunduk menghindari tatapan pria itu. Sesaat setelah ia meletakkan teh itu di meja yang berada diantara dua orang itu dan hendak pergi meninggalkan ruangan, sebuah tangan kekar menahannya. Ya Minho menarik tangannya membuat Goeun menatap mata kecoklatan teduh yang ia hindari.

"Duduklah disini" Ucap Minho "Bersamaku.." Matanya tak beralih sedikitpun dari manik mata Goeun.

"Tapi aku mau bicara berdua dengan oppa" sela Hyeji dengan nada memelas

"Sepertinya kalian membicarakan hal pribadi, aku tunggu diluar saja" kata Goeun mencoba melepaskan tangannya. Untuk masuk ke ruangan ini saja ia harus menahan sesak di dadanya apalagi mendengar pembicaraan intim mereka.

"Tunanganku akan tetap disini atau tidak sama sekali. Kami pergi." ancam Minho lalu beranjak berdiri dari duduknya masih menggenggam pergelangan tangan Goeun

"Ne kau boleh duduk Goeun-ssi" balas Hyeji akhirnya dengan mimik terpaksa

"Jadi apa yang mau anda bicarakan Hyeji-ssi?" Tanya Minho dingin setelah Goeun duduk tepat disampingnya

"Jangan panggil aku seperti orang asing oppa. Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita oppa. Aku rindu oppa"

"Kita tidak pernah berhubungan apa-apa Hyeji-ssi jadi apa yang mau diperbaiki?"

"Tapi oppa.."

"Semua sudah berakhir semenjak hari itu Hyeji-ssi. Saya rasa saya sudah tidak memiliki alasan untuk terus berhubungan dengan anda." 

"Tapi Hyemi, adikku pergi karena kau oppa. Apa kau tak merasa bersalah?"

"Hyemi pergi karena perbuatan dan keegoisanmu, tapi sekarang kau menyalahkanku? Lucu sekali! Sudah cukup! Sampai kapanpun saya tidak akan sudi berhubungan kembali dengan anda." bentak Minho

Goeun berusaha menenangkan prianya ini dengan mengelus punggung tangan Minho. Ia cukup terkejut dengan nada dingin dan marah yang dilontarkan pria ini. Selama ini prianya selalu berkata dengan santai, tenang dan cenderung usil. Dalam batinnya berkecamuk sebenarnya masalah apa yang terjadi diantara dua orang ini? siapa pula Hyemi? 

Goeun terus mencoba menetralkan hatinya. Ia tidak boleh dikuasai emosi pula yang dapat mempengaruhi Minho. Ia ingin menyalurkan ketenangan pada Minho melalui usapan tangannya.  Hingga akhirnya Minho menghela nafas kasar.

"Jika tidak ada yang dibicarakan lagi, Saya dan Tunangan saya pamit." Ucap Minho lalu berdiri dan menarik serta Goeun untuk mengikutinya.

Saat pintu ruang rias terbuka, terlihat beberapa staff pemotretan menoleh ke arah mereka termasuk Taera. Minho tetap terus menarik Goeun meninggalkan lokasi pemotretan itu. Goeun sempat menoleh pada Taera untuk mengambil alih tanggung jawab di lokasi pemotretan 'Nanti kukabari' Mulutnya membuat gestur kepada Taera yang dibalas anggukan patuh Taera.

Minho Terus menarik Goeun hingga berada dalam mobilnya. Goeun pun duduk dalam diam tanpa melawan. Ia mengetahui kondisi Minho belum stabil untuk mendengar ocehan maupun pertanyaannya. Setelah Minho berada dibalik kemudi, Goeun menatap wajah prianya

Maze [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang