Bab XXVI: You + Me

1.9K 182 69
                                    

Happy Reading

*

Seorang pria menatap nanar wanita yang terbaring lemah di hadapannya. Ia mengusap gusar wajah tampannya. Wanita dihadapannya ini benar-benar mengubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Wanita yang mengenalkannya pada arti kebahagiaan yang sesungguhnya. wanita yang sebentar lagi menjadi miliknya. 

Ia tak kuat menatap wajah pucat wanita itu. Beberapa jam yang lalu nyawanya seakan dicabut paksa melihat wanita ini terkapar tak sadarkan diri. Ia tak akan pernah sanggup melihat wanitanya ini terluka seujung jaripun. Minho menggenggam erat sisi tangan Goeun yang tidak diinfus, sesekali ia mengecupnya perlahan.

Flashback

Minho menggendong tubuh lemah Goeun dan membaringkannya pada kursi belakang mobilnya. Ia bergegas mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia bahkan tak menoleh sedikitpun melihat calon ibu mertuanya yang berupaya mengejarnya dengan penuh kekhawatiran. 

Tujuannya kini jelas dan hanya satu, mencari rumah sakit terdekat. Kediaman keluarga Lee yang berada di pinggiran kota dan lumayan jauh dari rumah sakit membuat Minho menginjak pedal gas mobilnya dalam bagaikan orang kalap. Ia hanya ingin segera tiba dan menyelamatkan separuh jiwanya.

Matanya berbinar saat melihat logo salib merah dengan tulisan Unit Gawat Darurat berada disisi jalannya. Ia mengarahkan mobilnya memasuki pelataran rumah sakit itu. Ia memarkirkan mobilnya sembarang dan sempat dicegat oleh petugas pengamanan, tapi ia langsung memberikan kunci mobilnya pada petugas itu. Ia bergegas menggendong tubuh Goeun dan berlari memasuki ruang UGD, bodoh amat mobilnya akan dibawa kabur sekalipun yang terutama menyelamatkan wanitanya.

"Tolong! ada pasien!" Teriak Minho membuat beberapa nurse mendrong brankar untuk menyambut tubuh Goeun. 

Minho tak melepaskan Goeun begitu saja, ia terus mengikuti kemanapun Goeun dibawa. Seorang dokter mulai memeriksa tubuh Goeun dan memakaikan masker oksigen serta beberapa penanganan darurat

"Bapak keluar dulu, jangan menghalangi jalan kerja kami" seorang nurse memperingati Minho lalu menutup tirai tempat pemeriksaan Goeun membuat Minho mengusap wajahnya kasar.

Akhirnya ia memilih menunggu di kursi keluarga pasien yang disediakan tak jauh dari ruangan Goeun diperiksa.

Berselang beberapa lama, beberapa langkah kaki menghampiri Minho yang duduk menunduk dalam. Minho akhirnya mendongakan kepalanya berharap itu adalah dokter yang membawakan kabar baik terkait Goeun. Namun sialnya ternyata itu adalah keluarganya dan Goeun yang mengikuti ke rumah sakit.

"Untuk apa kalian kesini? bukannya kalian senang melihat kondisinya sekarat seperti tadi?" Suara tinggi dan lantang Minho membuat beberapa pasien dan tenaga medis lain memperhatikan mereka. 

Sebenarnya Minho tak tega melihat wajah khawatir Ny. Kim tetapi sisi egoisnya lebih bekerja. Ia kembali teringat betapa sakitnya melihat Goeun memohon sampai berlutut tapi orang-orang dihadapannya ini tak bergeming dan membiarkan semua ini terjadi

"Silahkan pergi Tuan, Nyonya Kim yang terhormat, anda juga Tuan besar. Ingat aku tak akan memaafkan kalian jika ada sesuatu yang terjadi pada Gonku" desis Minho tajam dan menatap benci pada keluarganya, atau sebentar lagi akan menjadi mantan keluarganya.

Suara nyaring minho membuat seorang dokter menghampiri mereka.

Suara nyaring minho membuat seorang dokter menghampiri mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maze [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang