Happy Reading
*
Di sebuah cafe di tengah kota, Goeun tengah menyesap kopinya perlahan dan menerawang jauh ke luar jendela memperhatikan padatnya lalu lintas ibu kota sore hari ini. Ia nampak sangat gelisah menunggu seseorang.
Menyadari hal itu, Minho yang duduk di sebelahnya menggenggam tangan Goeun dan meremasnya pelan.
"Gwenchana?" tanya Minho yang di balas senyuman singkat Goeun
"Kau tampak pucat Gone, apa kita batalkan saja dulu pertemuan ini? Kalau kau siap baru kita bertemu mereka" ucap Minho khawatir
"Nan gwenchana oppa. Cepat atau lambat aku tetap harus bertemu mereka kan" Ucap Goeun dan menumpukan tangannya pada tangan Minho.
Sejak perjalanan pulang dari panti asuhan minggu kemarin, Goeun menjadi lebih pendiam dan sering melamun bahkan sepanjang perjalanan pulan, nyawanya seakan pergi dari raganya membuat Minho khawatir.
Sepulangnya dari panti, Goeun menelefon Taera membuat sahabatnya itu harus menginap dan mendengar segala tangisan dan curahan hatinya. Karena Taera pula lah yang membuat Goeun akhirnya memutuskan menemui Suho hari ini.
Seorang pria berjalan memasuki cafe, matanya mencari keberadaan sepasang manusia yang akan ia temui. Minho yang melihat kehadiran pria itu pun mengangkat sebelah tangannya untuk menunjukkan keberadaan. Goeun hanya bisa membatu melihat sosok pria yang menghampiri meja mereka.
"Maaf aku terlambat, apakah kalian sudah lama ?" tanya Myungsoo
"Tidak kok kami yang datang terlalu cepat. Duduk dulu Myungsoo-ya" balas Minho saat melihat Goeun yang membatu terdiam.
"Mau memesan terlebih dahulu?" tawar Minho kemudian dibalas anggukan Myungsoo.
Minho memanggilkan salah satu waiter yang berada di dekat meja mereka. Suho menyampaikan pesanannya pada waiter itu. Selepas kepergian sang waiter, Minho pun mencari alasan untuk membiarkan kedua orang terdekatnya ini berbicara empat mata.
"Aku ke toilet dulu ya" pamit Minho, tangannya sempat ditahan oleh Goeun. Goeun menatap Minho dengan memelas
"Aku hanya ke toilet sebentar sayang. Kalian berdua berbicara lah tentang masalah keluarga kalian" Ucap Minho sambil mengelus kepala Goeun pelan. Ia lalu melepaskan jerat tangan Goeun.
Kedua insan berlainan jenis ini hanya terdiam. Goeun menunduk tak berani menatap pria di hadapannya. Matanya sudah terlalu perih untuk menahan tangisannya.
"Hmm eomma mengetahui kita akan bertemu, dan beliau sangat tidak sabar menemuimu. Eomma dalam perjalanan kesini, tidak apa-apakan Goeun?" tanya Myungsoo
Pertanyaan Myungsoo ini membuatnya mengangkat kepalanya dan menatap dalam lelaki itu. Eomma.... eommanya Myungsoo oppa berarti ibunya juga. Wanita yang selama ini membuat Goeun bertanya-tanya. Melihat Goeun yang hanya terdiam Myungsoo melambaikan tangannya di depan wajah Goeun, memecah lamunan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maze [✓]
RomanceKim Go Eun atau Zea Kim, seorang CEO wanita perusahaan fashion asal Korea Selatan sedang berada dipuncak karirnya. Diusianya ke 30, Ia berhasil menjadi wanita Asia pertama yang masuk dalam Majalah Forbes. Kesuksesannya ini menjadikan dirinya sebagai...