FOUR

217 35 18
                                    

Dengan perasaan campur aduk yerin duduk dengan gelisah setelah lulus dari casting yerin akan di pertemuan dengan trainee source music yang lain.

Yerin menatap setiap sudut agensi barunya, source music bukan agensi besar bahkan ruang latihan pun berada di ruang bawah tanah, namun tidak membuat yerin ragu jika dia dapat mewujudkan mimpinya di bangunan ini.

"nuguseyo?"

Yerin terpingkal saat wanita bertubuh tinggi dan berambut merah menghampirinya, sepertinya dia trainee source music.

Wanita berambut merah tersebut melambai tangannya di hadapan yerin.

"eu..yerin, saya trainee baru disini"

"so jung.. Kim sojung"

Wanita bernama sojung itu mengulurkan tanganya di hadapan yerin, tentu saja yerin menyambut ukuran tangan wanita bernama sojung tersebut.

Sojung membawa yerin memasuki sebuah ruangan dimana tempat trainee source music berlatih choreography dan semacamnya.

Yerin terkejut karna ada jenny di dalamnya, yang tak lain adalah teman satu sekolahnya.

"yerin-ssi?! Woah" Jenny berdiri menghampiri yerin dan so jung.

"ahh ye"yerin menggaruk telengkuk nya yang tidak gatal.

" woah jadi anak baru itu kamu? Bukannya kau trainee di fantagio? "

Sojung yang mendengarkan percakapan antara jenny dan yerin hanya menyimak, terkecuali dengan wanita yang berperilaku seperti laki-laki dan wanita yang bertubuh ramping di sebelahnya.

"yak eunbi, Yuna Jangan menguping" Bisik Sojung.

Perempuan yang di panggil dengan sebutan eunbi dan Yuna menatap kesal kakak satu trainee nya itu.

"eum tidak aku sudah memutuskan untuk keluar dari fantagio, mungkin aku di takdirkan berjuang bersama kalian disini" yerin mengakhiri ucapannya dengan senyum lebarnya hingga matanya menyipit sempurna.

Eunbi yang melihat itu sangat terpesona dengan senyum indah yang di miliki yerin, bahkan Yuna memuji kulit putih yerin, ternyata ada yang lebih putih darinya.

"hey ayo bersiap kita harus mempersiapkan choreo baru!"

Obrolan mereka terputus saat salah satu staf menyuruh mereka bersiap untuk mempelajari choreo.

...

Wonwoo terlihat sangat tidak bersemangat hari ini bukan tanpa sebab, menemani adiknya bermain bukan sesuatu yang baik untuknya.
Kepalanya pusing melihat adiknya trus berlari ke sana kemari di taman anak-anak yang cukup luas.

" yak Bohyuk jangan pernah hilang dari jangkauan ku arraseo?"

"hyung jika aku terus berada di depanmu seperti ini? Bukan bermain namanya, jika tidak ingin menemaniku hyung pulang saja"

Wonwoo berdecak pinggang, bahkan jika tidak di suruh pun wonwoo akan pergi dari hadapan adiknya itu, namun apa boleh buat jika ibunya sendiri yang memintanya menjaga adik sematawayangnya itu, jika harus memilih menjaga adiknya ataupun membersihkan rumah wonwoo lebih baik membersihkan rumah, menjaga Bohyuk sama seperti mengerjakan pekerjaan rumah yang 2 kali lipat lelahnya.

"pokoknya jika kau hilang dari jangkauan ku, hyung akan memberikan mu pada singa sebagai makan malam mereka" ancam wonwoo.

Bohyuk yang takut akan hal itu menganggukan kepalanya patuh. Wonwoo tersenyum senang adiknya patuh padanya ya walaupun harus di ancam terlebih dahulu.

Wonwoo mendudukan dirinya di bawah pohon rindang dengan buku dan tak lupa dengan kacamatanya.

Wonwoo mulai membaca setiap kalimat yang tertata rapih di dalam buku itu, sesekali dia memantau adiknya yang bermain tidak jauh dari hadapannya.

THANKS (WONRIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang