FIVE

209 38 23
                                    

Wonwoo terlentang di atas tempat tidurnya sembari menatap atap rumahnya.

Wonwoo terus memikirkan ucapan yang temannya lontarkan.

Flashback On <

"bagaimana jika kau bertemu tiap hari? Tidak adakah sedikit perasaan itu muncul?" gumam jenny

Wonwoo tertegun mendengar jenny berkata seperti itu, meski sangat pelan wonwoo yakin jika jenny mengatakan hal itu.

"jangan melibatkan perasaan jika kau tidak ingin terjebak di dalam nya" ucap wonwoo menatap mata jenny.

Jenny sangat terkejut wonwoo tiba-tiba mengatakan kata yang Membuatnya panas dingin.
"mwo?"

Wonwoo meninggalkan jenny sendirian di taman itu.
Jenny menatap punggung wonwoo yang kian menjauh darinya.

Flashback off>

"arghhhhhh!!"

Wonwoo berteriak dan mengacak rambutnya.

"kamchagia!" wonwoo terkejut setangah mati saat melihat ibunya berdiri di dapan pintu kamarnya.

"ada hal apa yang membuat anak eomma melamun seperti itu?" ibu wonwoo menghampiri wonwoo di tempat tidurnya.

Wonwoo sedit memperbaiki posisi. "eomma bagaimana jika teman eomma yang sangat dengan eomma menyatakan perasaan nya? Apa eomma akan membalasnya?"

Ibu wonwoo sangat mengerti arah pembicaraan anaknya ini.

"eumm jika eomma memiliki perasaan yang sama dengannya eomma akan membalasnya, jika tidak eomma akan berkata yang sebenarnya, bukankah itu bisa membuat hubungan yang sebelumnya rusak? Ntah mungkin eomma akan berkata demikian"

Wonwoo menganggukkan kepalanya mengerti.

"aigoo anakku sudah sudah besar" ibu wonwoo mengacak rambut wonwoo asal.

...

Awal pagi yang buruk bagi yerin pasalnya dia  terlambat untuk  sekolahnya.

Dengan napas yang tersenggal yerin mengatur napasnya, berjalan sembari berdecak pinggang membuat siapapun yang melihatnya tertawa geli, sama seperti laki-laki yang berada tepat di belakang yerin.

"tumben sekali datang telat?"

Yerin terkejut dengan suara laki-laki di belakangnya dengan cepat yerin mengalihkan pandangannya.

"yak Kim min Jae! Ishh kau membuatku terkejut" kesal yerin.

Minjae tertawa melihat ekspresi kesal dari temannya itu.

"apa? Kenapa tertawa?"

"memang kenapa? Ada larangan tertawa disini?" santai minjae.

"tidak ada yang me lawak disini"

"aigoo muka mu ini" minjae mencubit gemas pipi yerin "sudah seperti lawakan buatku" setelah mengatakan itu minjae segera menjauh dari yerin.

"mwo? Yak! Minjae? Kim min jae!"

Minjae tersenyum puas telah membuat temannya itu kesal.
Bukanya minjae meminta maaf kepada yerin, minjae malah berlalu begitu saja setelah membuat yerin terbakar rasa kesal.

"ck dasar sint*ng" sarkas yerin.

Satu hal yang tidak mereka sadari ada sepasang bola mata yang memperhatikan mereka sedari tadi di atap gedung sekolah.

"dia berteman dengan minjae? Sulit di percaya"

Wonwoo terus memperhatikan gerak gerik yerin dari atap gedung, senyuman tipis tercetak di bibirnya saat melihat yerin berbicara sendiri.

THANKS (WONRIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang