DIML//11

409 42 14
                                    

*****

HAPPY READING!

*****

"Mereka, mereka..... Kembali."ucap Xella lemas. Bahkan keringat dinginnya semakin keluar.

"Mereka?"beo Luna tak paham.

"Keluarga kandung kita."ucap Xella lemas.

"APA!!"

★♪★♪★♪

"B-agaimana b-bisa,"ucap Luna tak percaya. Bayang-bayang dirinya di usir mulai menghantui pikirannya.

"Gak tau, kakak kira mereka sekolah di Xella's School." Xella memejamkan matanya. Walau dia tau keluarga itu tak akan tau dirinya, tetap saja rasa sakit hatinya ada atas perbuatan mereka dulu.

"Bagaimana mungkin? ck tentu mungkin. Karena sekolah GFS lebih lengkap fasilitasnya dari pada sekolah lainnya. Menyebalkan."ucap Niel saskartik.

"Udah lah kak, lagian belum tentu mereka ngenalin kita."ucap Arse tenang.

"Muka kamu dan Arsen sama Arse," Niel menatap dingin Arse.

Arse berdecak. "Aku melupakan hal itu."

"Dan untuk Luna, muka dia dan Lina lumayan serupa,"ucap Niel datar.

"Kita enggak mirip kak, hanya bola mata aja yang sama."bela Luna tak terima.

"Yaya, Dan untuk Xella, kita belum tau bagaimana wajah dari kembarannya. Jika mirip, tamat lah riwayat mu."

Xella mengusap wajahnya kasar. Xella menduduki kursi pemilik sekolah dengan kasar. Tangannya dengan lincah membuka laptop, mencari biodata tentang Alexandri Queen Jordan.

Xella menghela nafas lega kala tau bahwa wajah mereka tak mirip sama sekali. "Wajah aku sama Xandri gak mirip sama sekali."

"Masalah Xella dan Luna selesai, sekarang bagaimana dengan Arse?"tanya Missell binggung.

Xella memperhatikan tubuh Arse. "Aku punya beberapa benda ala korea, mungkin dengan begitu bisa merubah penampilan Arse, walau tak semua."

"Apa aja kak?"tanya Arse binggung.

Xella berjalan menuju kamar yang ada, Xella membuka lemari lalu mengeluarkan beberapa benda.

Xella berjalan menuju kamar yang ada, Xella membuka lemari lalu mengeluarkan beberapa benda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau?"tanya Xella menunjukkan kalung di genggamannya.

"Mau."jawab Arse berbinar.

"Xella kakak juga mau."ucap Niel manja. Xella mengambil satu kalung lagi untuk Niel.

 Xella mengambil satu kalung lagi untuk Niel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devil In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang