Haaaaiiiii. Akhirnya aku bisa upload lagi xixi. Cuusss aja langsung yaa. Happy reading ^^
---------------
#WARNING!! 🔞🔞🔞. BXB, TYPO, KATA-KATA KASAR DAN MASIH BANYAK LAGI!!!#
--------------
Renjun yang kini di dalam mobil Jeno sedikit merasa was-was. Mau di bawa ke mana dia? Apa dia di culik lalu di jual? Apa nanti dia tidak bisa pulang dengan selamat? Apa dia tidak akan bisa melihat teman-temannya lagi? Apakah dia tidak bisa melihat kedua orang tuanya lagi? Pikiran-pikiran seperti itu terus berkeliaran di otak Renjun.Kalo gue gak ngehubungin kalian nanti malam langsung lapor polisi, oke?
Renjun mengirimkan pesan di grup chat yang berisikan dia, Jaemin dan Yoojung.
Dia masih sayang nyawa, dia masih ingin memiliki pacar, batin Renjun.Jeno yang melihat Renjun kurang nyaman pun hanya bisa tertawa kecil sesekali karena merasa tingkah Renjun terlalu parno.
"Jun"
"Hemmm?"
"Gapapa"Ck! Apa apaan Jeno! pikir Renjun. Jeno yang melihat Renjun sebal pun merasa gemas. Kenapa tidak? Renjun kalau sedang sebal selalu mengerucutkan bibirnya dengan sedikit mengembungkan pipinya. Itu jelas sangat menggemaskan.
"Jun"
"Apa jeeennn?" tanya Renjun yang sedikit sebal.
"Mau makan dimana?"
"Terserah!"Jeno yang mendengar kata terserah pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang nyaman, menurut Jeno.
Mobil terus berjalan hingga sedikit ke pusat kota Bandung. Entah kemana mobil itu berjalan, hanya Jeno dan tuhan lah yang tau.
"Loh jen, kok ke apartement sih?" tanya Renjun bingung.
"Iya, emang kenapa?"
"Kan mau makan Lee Jenooooo"
"Iya makannya di apart gue aja"Renjun yang mendengar hanya bisa membulatkan matanya terkejut. Bagaimana tidak? Dia ingin makan tapi di bawa ke apartement, lalu apartement itu tempat tinggal Jeno? Waahhh orang kaya nih anak, pikir Renjun.
"Ada bahan makanan di kulkas. Lu bisa masak kan?" tanya Jeno.
"Ohh bisaaa bisaa"
"Good"Jeno langsung masuk ke area parkiran dan segera memarkirkan mobilnya. Mereka langsung memasuki salah satu gedung tinggi tersebut dan segera menuju lift.
"Lu tinggal di sini jen?"
"Iya. Kenapa?"Percakapan mereka terputus karena pintu lift sudah terbuka. Jeno menekan tombol angka 14 yang menandakan kalau dia tinggal di lantai 14 gedung ini. Hening. Tidak ada suara dari dua insan di dalam lift ini. Setelah lift terbuka Jeno langsung menuju kamar dengan nomor 1408.
Setelah pintu terbuka terlihat lah kamar yang cukup luas dengan segala fasilitas yang sangat bagus. Pertama kali memasuki kamar, jika menengok ke sebelah kiri terdapat lemari kecil tinggi untuk sepatu dan sandal. Di samping lemari kecil tersebut terdapat semacam lemari yang cukup besar dengan pintu cermin full yang sangat cukup untuk bercermin, mungkin lemari tersebut lemari pakaian? Di sisi kanan ada kamar mandi yang cukup luas dengan satu sisi untuk bathtub dan satu sisi terdapat wastafel, kloset duduk dan shower. Sedikit masuk lagi terdapat dapur dengan kitchen set lengkap berwarna abu-abu muda dengan di depannya ada meja makan dengan kursi untuk 4 orang. Lebih dalam lagi bisa terlihat terdapat kasur ukuran king size yang cukup besar untuk satu penghuni saja. Selain itu juga terdapat ruang tamu dengan sofa yang empuk. Semuanya lengkap.
Setiap sudut kamar ini membuat Renjun kagum. Kenapa tidak? Dia hanya tinggal di kost-kostan yang menurut dia sudah cukup bagus dan ternyata orang yang baru dia kenal kemarin mempunyai tempat tinggal yang lebih bagus. Bukan, tempat tinggal Renjun bukannya tidak bagus, akan tetapi apartement ini lebih bagus, lebih lengkap dan luas daripada kamar kostan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love U [Jeno x Renjun]
FanfictionKehidupan perkuliahan Huang Renjun dan teman-temannya serta kisah percintaannya dengan Lee Jeno sang pangeran Fakultas Teknik