Halohaaaa. Kembali lagi sama aku. Aku upload satu chap lagi deh ya, soalnya aku juga lagi mager revisian skripsi dan merasa gabut 😌😌
Feel free untuk nerima saran dan masukan.
Happy reading!!!-----
#WARNING!!! BXB, TYPO, KATA KATA KASAR DAN MASIH BANYAK LAGI!!#
-----
Apa yang telah terjadi? Mengapa semua itu bisa terjadi? Kedua pertanyaan tersebut terus berputar di pikiran Renjun dan Jeno. Jeno yang sedang menyetir pun mencoba untuk tidak larut dalam pikirannya, tidak fokus sedikit bisa bahaya.
Di kursi penumpang pun juga mengalami hal yang sama. Sebisa mungkin Renjun mencoba untuk melupakan kejadian tadi karena kini kedua sahabatnya sudah di kostannya, tidak mungkin dia akan terus sedih. Bisa menimbulkan pertanyaan bertubi-tubi nantinya. Segitu protektifnya Jaemin dan Yoojung ke Renjun. Karena menurut Jaemin dan Yoojung, Renjun itu masih terlalu polos dan mudah di tipu atau di bohongi oleh siapapun.
"Renjun?"
Renjun yang merasa terpanggil hanya berdehem dan menoleh ke sumber suara.
"Kostan lu dimana? Ini kita udah deket ke area sekitar kampus"
Jeno tidak tau dimana lokasi persis kostan Renjun. Mereka bahkan baru kenal kemarin.
"Di selatan kampus jen, nama kostan gua wisma bahagia 2"
Renjun menjelaskan lebih detil kostannya dengan tunjukan tangan dan sedikit memberi intruksi dengan kalimat agar lebih jelas.
"Nah itu jen yang warna biru itu loh"
Renjun menunjuk bangunan modern yang cukup besar dengan cat berwarna biru. Bangunan yang cukup megah dengan panggar tinggi berwarna hitam. Kostan Renjun termasuk kostan yang mahal. Terdapat taman kecil di depan kostan yang disediakan meja serta kursi untuk sekedar santai atau belajar bersama untuk penghuni kostan. Bangunan dengan berlantaikan 3 lantai dengan ukiran dinding luar cukup elegan itu juga terdapat rooftop yang biasa digunakan untuk bbq party oleh penghuni kostan.
"Yaudah jen di sini aja"
Interupsi Renjun ketika Jeno terus melihat kostan Renjun. Jeno cukup kagum dengan bangunan tersebut.
"Ohh hehe iya jun" Jeno sedikit kikuk
Renjun melepaskan seatbelt yang terpasang dan segera ingin keluar dari mobil Jeno.
"Jun"
Renjun yang awalnya akan segera pergi langsung berhenti. Dia kembali duduk dengan memposisikan senyaman mungkin.
"Iya jen?"
"Eummmm gua... gua minta maaf jun" suara Jeno sedikit bergetar "Gua gak mak-"
"Lee Jeno" Renjun menginterupsi perkataan Jeno "Udah jen. Kita lupain aja oke? Gua gapapa kok. Liat nih, gua tetap happy kok"Renjun berusaha menunjukan wajah cerianya walaupun dalam hatinya masih kacau. Jeno yang melihat Renjun pun mencoba untuk ikut ceria. Jeno menunjukan senyum termanisnya hingga kedua matanya menyipit tak terlihat.
"Yaudah jen gua masuk dulu ya. Thanks banget udah nraktir gua dan nganterin gua"
"Ehehe iya jun sama sama"BLAM!
Pintu mobil tertutup. Jeno langsung mengusap rambut kasar. Dia kesal kepada dirinya sendiri. Tapi, entah dari mana minat untuk mencium seorang Huang Renjun itu muncul. Jeno seumur umur belum pernah mencium seorang laki laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love U [Jeno x Renjun]
FanfictionKehidupan perkuliahan Huang Renjun dan teman-temannya serta kisah percintaannya dengan Lee Jeno sang pangeran Fakultas Teknik