Puan Aksara

67 7 4
                                    

Langit kian merona di ufuk timur
Cahayanya membaur seiring datangnya pagi
Embun mulai menetes diujung dahan
Memancarkan sinar pelangi indah

Surau kembali sunyi
Gema panggilan tuhan hilang berganti
Kini suara kicauan burung yang terngiang.
Ku beranjak dari peraduan
Menyibak selimut sisa semalam
Kubuka mata peralahan
Kubenamkan mimipi yang tertunda

Ah...ku sambut hari ini dengan senyuman
Kan ku isi dengan canda dan tawa simbol kebahagiaan
Ku pandangi si HITAM
Kuda besi roda dua yang selalu menemaniku

Hari ini
Ku suarakan lagu kerinduan
Mengingat wajah terpatri dalam ingatan
Wajah, senyuman tak luput dari ingatan
Ku nanti saat pertemuan dengannya

Tuhan hanya doa suci yang terucap
Tulus dari dalam lubuk hati
Satukan kamu, padukan dalam satu kehidupan
Kugantungkan wajahnya bak hiasan diri
Terbingkai dari benih kesetiaan

Kan kubacakan seribu puisi cinta
Kan ku ukirkan dengan tinta asmara
Dahan daun biarkan berguguran
Namun tetap pada tangkainya.

Biarkan rasa ini tetap terjaga
Meskipun aku tak tahu kapan berakhirnya.
Untukmu yang sedang membaca
Untukmu Puan Aksara

Palembang, 2 April 2020
- Aligha Pramoedya

Saya akan mengupdate puisi saya setiap hari
Beri komentar terbaik kalian✌️
Jangan lupa vote dan follow🙏🏻
Selamat membaca dan Selamat beribadah puisi
" Panjang umur puisi "
" Salam Literasi "

ᴜɴᴛᴀɪᴀɴ ᴘᴜɪsɪ ʟᴜᴋᴀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang