[sweet]
•••
"Gue suka sama Lisa."
Rose dan Joanna saling bertatapan setelah mendengar ucapan Bagas. Wajah mereka tidak menampakkan keterkejutan sama sekali, membuat Bagas mengeryitkanndahinya bingung karena tidak mendapat respon apa-apa dari mereka berdua.
"Figures." Rose mengangguk paham.
Begitu juga dengan Joanna yang menghela napas seraya mengangguk-angguk. "Biar gue tebak. Lo ngajak gue sama Ochi ketemu di sini buat minta tolong mau nembak Lisa. Am I right?"
"Correct." jawab Bagas yakin.
Hening lagi. Rose yang sibuk menyuapkan chicken caesar salad ke dalam mulutnya dan Joanna yang sibuk dengan handphone di tangannya. Jendra jadi merasa sedikit kasihan dengan Bagas yang sejarang jadi terlihat bingung dan speechless.
"Helloww... ladies!" seru Bagas yang berusaha meminta atensi dari Rose dan Joanna.
"Hm?"
"Apa?"
Bagas mengernyitkan dahinya bingung. "Kalian gak mau ngasih respon apa-apa gitu?"
"Oh, should I?" Rose bertanya balik.
"Gue sih gak ngasih respon apa-apa soalnya tadi di awal kan lo bilang kalo lo mau ngrjrlasin sesuatu dulu, dan sejauh ini lo baru ngomong 'gue suka sama Lisa', which we knew, dan gak ngejrlasin apa-apa. Jadi gue masih nunggu penjelasan dari lo." ucap Joanna santai.
Damn, Bagas tidak pernah merasa setakut ini dengan seorang perempuan selain Ibu dan Neneknya. Dan sekarang dia sudah seperti kelinci yang dijebak oleh dua harimau di tengah hutan. Bahkan Jendra yang notabene adalah sahabatnya sejak SMA tidak ada tanda-tanda mau membantunya saat ini. Sial.
"Oke," akhirnya Rose membuka suara lagi setelah keheningan yang cukup panjang. "Gue sama Jo gak akan nanya hal apa yang lo suka dari Lisa atau pertanyaan remeh temeh lainnya. But instead, gue mau minta tolong sama lo untuk jangan pernah sakitin Lisa lagi. Dia usah cukup menderita dengan mantan-mantan brengseknya dari dulu, dan hal terakhir yang mau gue liat adalah dia yang tersakiti lagi."
"Please make her happy." kali ini Joanna yang memberikan wejangan. "Jangan pernah nutupin apa-apa dari dia, termasuk perasaan lo sendiri. Kalo lo bosen bilang ke dia, jangan malah di akhir lo selingkuh. Pokoknya kurang lebih sama kayak apa yang Ochi bilang, don't ever hurt her."
"So it means...."
"Kita bakal bantu lo kalo lo beneran serius sama Lisa."
•••
"Ngapain lo manggil gue ke sini? Tumben amat."
Rose memutar bola matanya malas. "Lo udah gak mau ketemu gue emangnya?"
"Masih mau, lah! Mana mungkin gue gak mau sama sahabat gue tercinta yang paling cantik sedunia ini?"
"Najong!"
"Hehehehehehe..."
Rose mengeluarkan tiga gaun beewarna hitam dari dalam lemarinya. Yang pertama adalah puff-sleeve riched mini dress dari Halpern, yang kedua Versace silk dress enriched with lace insert, dan yang ketiga adalah Rasario cross-back slip dress. "Menurut lo gue pake yang mana?" tanyanya sambil menyusun ketiga gaun tersebut di atas kasurnya.
"Buat acara apaan emangnya?"
"Buat acara Icon Ball bulan Desember."
"Acaranya masih dua bulan lebih lagi kok lo rempongnya sekarang?" tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)expecting the unexpected
ChickLit[COMPLETED] "Who will know, Chi? Because sometimes love happens in a way we never expected. In the most unexpected time and with thr most unexpected person. Love is in the air." Setelah dua kali gagal dalam urusan percintaan, Rose memutuskan untuk b...