: [09] jalousie :

618 152 53
                                    

[jealousy]

•••

Sumpah, kalau bukan karena Joanna yang memaksanya untuk datang ke Éclat saat makan siang, Rose sudah beejanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengunjungi tempat ini lagi. But guess what? Dia melanggar janjinya sendiri. And now, there she is, berjalan ke sebuah meja di area outdoor tempat Joanna dan Lisa sedang mengobrol.

"Hey, bitch!" sapa Lisa saat Rose duduk di kursi yang ada di hadapannya. "Betah amat di kantor, neng."

Rose memilih untuk tidak menanggapi cibiran Lisa.

"Udah dua mingguan lo gak ke sini. Gak kangen emangnya?"

"Ngapain gue kangen sama Jendra? Males banget!"

Joanna dan Lisa saling bertatapan lalu tertawa bersama. "Emang siapa yang nyebut Jendra, Chi?" goda Joanna.

"Tau, tuh. Perasaaan di antara gue sama Jo gak ada yang nyebut nama Jendra, deh." imbuh Lisa.

Rose mendengus. "Whatever." ucapnya. Mengabaikan Joanna dan Lisa yang menatapnya dengan mata menyipit.

"Gue udah pesenin lo yang biasa. Baik, kan?"

"Iya, Sa. Emang lo yang paling baik sedunia."

"Gimana kantor, Chi?"

"Baik, cuma minggu ini emang lagi rada sibuk soalnya udah akhir bulan. Harus siap-siap buat issue bulan depan. Makanya gue ini mau sekalian ketemu sama Jeffran biar langsung ke kantor." jelas Rose.

"Jeffran Tanuredja?" tanya Joanna dan Lisa bersamaan. "Yang bulan lalu jadi cover majalah Homme?"

Rose mengangguk sambil membuka tutup botol air mineralnya.

"Girl! Bagus deh hari ini gue dress up cakep. Lumayan sekalian ngelaba sama yang ganteng-ganteng." ucap Lisa.

Joanna berdecak. "Kalo lo mah emang bisa dress up setiap saat, kali. Apalagi Ochi. Nah, kalo gue... stuck sama setelan kantor begini. Pake dress dikit langsung diomongin dikira mau ngelonte."

"We're living in a judgemental society. Keep up!"

"Damn, right."

"Si Bagas mana? Kok ngilang?" tanya Joanna.

Lisa menunjuk ke arah belakang tempatnya dan Joanna dengan tangannya. "Tuh, duduk di belakang kita. Lagi sibuk ngurusin buat website. Ada yang mau diupdate."

"Ooh..." Joanna mengangguk. "Eh, Sa, lo jadi mau gak sih sama si Ten? Dia nanyain lo, tuh."

Lisa mengembuskan napas berat. "Gimana, ya? Gue udah gak tertarik lagi buat begitu, Jo. Lagi seru di sini jadi gak mau pusing-pusing soal pacaran dulu." jawabnya.

"Really?" tanya Rose sangsi. "Are you Lisa?"

"Bangke! Serius gue, tuh. Lagi gak tertarik aja buat hubungan gitu."

"Wait," Rose memicingkan matanya curiga pada Lisa. "Lo emang lagi gak tertarik untuk menjalin hubungan atau lo lagi tertarik sama orang lain makanya gak mau sama si Ten?"

•••

Lucas memasuki area dapur untuk menghampiri Jendra yang sedang memberikan garnish di atas piring strawberry pie buatannya. "Chef." panggilnya sambil menepuk pundak Jendra.

Jendra menoleh. "Gak bosen dari tadi di dapur terus, Chef? Ke outdoor gitu menghirup udara segar."

"Lagi sibuk di sini, Cas."

(un)expecting the unexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang