[encounter]
•••
"AGAIN?!" Rose dan Joanna memekik bersamaan setelah melihat keadaan Lisa di apartemennya. Niat hati ingin mengajak Lisa untuk nonton DVD Michael Bublé sambil makan lasagna bareng, mereka end up menemukan Lisa yang sedang membuka sebuah kotak berukuran besar yang mereka ketahui sebagai 'ex-box'.
Rose dengan cepat merebut kotak tersebut sebelum Lisa dapat menahannya. "No, Lisa. You've promised us to not opening this shit again. You promised." ucapnya dengan tatapan garang miliknya.
"Gu-"
"Apa lagi alasan lo?" Joanna mendudukkan dirinya di samping Lisa. "Coba bilang."
Lisa menatap kedua sahabatnya bergantian lalu menghela napas panjang. "Gue gak bisa lupain gitu aja apa yang terjadi di antara gue sama Jackson. He dumped me whereas he should have apologized and begged on his knees karena udah ketahuan selingkuh. Lo tahu apa yang dia bilang, Chi, Jo? Our relationship lost its excitement. Gimana bisa gue lupa yang begitu? I can't help but going crazy everytime I think about it. It was so weird, I can't believe it."
"And I can't believe you are still behaving like this for months and saying the same shits. You went insane, Sa. Help yourself." ucap Rose sarkastik. Bukan sarkastik, lebih tepatnya itu nada normal.
"Chi," panggil Joanna.
"Hm?"
"She made Jackson an obsession."
"Bukan cuma Jackson, Jo. She made all of her exes an obsession."
"No. I was just disappointed."
Rose dan Joanna kompak mendengus.
"Gue sama Jo udah sering bilang, Sa. It's your choice of men. You dated the wrong men."
Joanna mengangguk. "Definitely."
"Mau gue sebutin siapa aja?"
Lisa menggeleng sebelum amarah Rose semakin menjadi-jadi. "Oke, fine. I was disappointed as well. Don't be too hard on me. I went crazy thinking about it."
"Listen," Joanna merangkum wajah Lisa dengan kedua tangannya, memaksa Lisa untuk menatap matanya. "Kalo lo terus-terusan pacaran sama cowok yang ngaco, soon you'll be real crazy."
"Lo pikir gue mau ini terjadi? Gue juga gak mau diselingkuhin sama ditipu, Jo, Chi."
Rose menghela napas panjang. "Of course, gue sama Joanna ngerti kalo lo gak mau karena siapa sih yang mau digituin? Tapi dari awal lo bisa milih, Sa. Dan dari dulu pilihan lo selalu salah. Kalo lo tetep mau dating around, cari yang tepat."
"Atau jangan-jangan," Joanna menutup mulutnya dengan dramatis. "Lo dikutuk."
Rose mengibaskan tangannya. "Kayaknya gak sampe segitunya juga, deh."
Tapi berbeda dengan Rose, Lisa malah membulatkan matanya tidak kalah dramatis setelah mendengar perkataan Joanna. "You are right. Zodiak kita gak cocok. Gue sama Jackson sama-sama aries."
"Tuh kan, gue bilang juga apa. Dulu mantan lo juga pernah ada yang cancer sama capricorn makanya hubungan lo sama dia gak lancar." ucap Joanna lagi.
"Oke, but don't you think that it has nothing to do with the zodiac sign?"
Joanna dan Lisa kompak menoleh ke arah Rose. "Of course it has something to do, Chi."
Rose menatap kedua orang di hadapannya seperti menatap orang gila yang sedang menari-nari di jalan. "Fine. Whatever."
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)expecting the unexpected
Literatura Feminina[COMPLETED] "Who will know, Chi? Because sometimes love happens in a way we never expected. In the most unexpected time and with thr most unexpected person. Love is in the air." Setelah dua kali gagal dalam urusan percintaan, Rose memutuskan untuk b...