[accidentally]
•••
"Gue gak bisa dengerin semua orang. Bisa-bisa meledak kepala gue kalau harus dengerin omongan semua orang, terutama omongan lo sama Lisa." ucap Rose pada Joanna yang sedang menoleskan selai kacang di atas selembar roti.
Joanna berdecak kesal. "Chi, gue ingat persis gimana muka dia pas lihat lo waktu gue nemenin elo nganter hasil review buat dia. And in conclusion, he likes you."
"Stop talking about him. I'm so done, Jo."
"Fine, Miss Stone-head."
"Whatever." Rose mengibaskan tangannya. "Oh iya, lo udah denger kabar dari Lisa kalau tadi dia ketemu sama Jackson yang lagi jalan sama pacar barunya di Cartier?"
Joanna menggeleng. "She didn't tell me."
"Oh ya? Tapi emang kejadiannya baru banget kemarin sih. Dia ngabarin gue tadi pagi."
"Eh, dia bilang gak kalau dia setuju gue kenalin ke temen gue di kantor?"
Kini giliran Rose yang menggeleng. "Enggak, tuh. Habis ngabarin dia ketemu sama Jackson dia gak ngomong apa-apa lagi."
"Wah, kacau banget emang tuh anak. Cerita kok separo-separo." Joanna memijat pelipisnya yang mendadak berdenyut.
"Temen kantor lo siapa, Jo?"
"Ten. Orang Thailand, ganteng, tajir mampus, sekarang udah jadi relationship manager di bank tempat gue kerja, terus juga orangnya gak macem-macem, tipe yang baik penurut gitu. Semoga habis ini Lisa jadi anak penurut, deh."
"I hope so. Daripada sama orang yang gak jelas kayak bos dia."
"Chef Jendra?"
Rose menggeleng. "Yang satunya lagi, Bagas."
"Emang kenapa dia?"
"Beberapa hari setelah yang gue pergi sama lo itu gue nyamperin Lisa di Éclat. Terus pas gue lihat ada tiga cewek ngamuk nyariin Bagas. Turned out ternyata tiga cewek itu cuma mainannya si Bagas doang."
"Damn," Joanna menghela napas panjang. "Itu tipe yang harus banget Lisa jauhin."
"Tenang, gue udah ngasih Lisa wejangan kalau Bagas itu bukan Mr. Right buat dia. Biar dia gak jatuh ke lubang yang sama lagi."
"Eh, Chi,"
"Kenapa?"
"Kalau hubungan lo sama Chef Jendra gimana? Any spark?"
"Gue udah bilang gue gak mau bahas-bahas dia lagi ya, Jo. Udah bosen banget gue ditanya-tanyain soal dia sama lo sama Lisa."
Joanna mencibir mendengar ocehan Rose. "Lo galak banget, sih, jadi orang. Makanya semuanya mundur."
"Joanna Maharani, I've told you Jendra itu cowok nyebelin yang ngaku-ngaku jadi pacar gue di depan cewek yang numpahin ice chocolatenya ke dress gue. Gak mungkin banget gue bisa demen sama cowok sok prince charming kayak gitu."
"Mungkin one day dia bisa jadi prince charming lo yang sesungguhnya."
"Hahaha so funny. Jangan halu, deh."
"Awas aja lo, ya. Kualat nanti."
"Amit-amit, deh. Knocks on wood. Jangan sampe."
•••
"Harus banget si Lisa, Gas?"
Bagas menghentikan aktivitasnya lalu menatap Jendra heran. "Kenapa, Ndra? Ada yang salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)expecting the unexpected
Chick-Lit[COMPLETED] "Who will know, Chi? Because sometimes love happens in a way we never expected. In the most unexpected time and with thr most unexpected person. Love is in the air." Setelah dua kali gagal dalam urusan percintaan, Rose memutuskan untuk b...