: [16] parfait :

517 128 14
                                    

[perfect]

•••

"Ochi sama Jendra udah sampe!" Joanna berteriak heboh saat mendengar suara mobil Rose yang sudah sampai di pekarangan rumah.

Rose yang masih berpenampilan lengkap dengan Loulou ruffled-tulle layered gown fuchsia-nya berjalan cepat masuk ke dalam rumahnya. "Time out! Time out! Time out! Emergency! Gue kebelet ke kamar mandi banget, gila! Udah di ujung." ucapnya sambil berlalu melewati Bagas, Joanna, Daniel, dan Lucas yang sedang duduk di ruang tengah untuk mempersiapkan cookies, lilin, dan semua perlengkapan lainnya. Diikuti dengan Jendra yang membawa sebuah tas besar dan sebuah clutch yang mereka yakini milik Rose di belakangnya.

"Heboh amat itu bocah." komentar Bagas setelah Rose dan Joanna naik ke lantai dua untuk menuju ke kamar Rose.

"Mbak Joanna ngapain ngikut ke atas?" tanya Lucas bingung.

"Ngebantuin si Rose lepas gaun, mungkin." jawab Daniel.

Lucas langsung menaik-turunkan alisnya saat mendengar jawaban yang Daniel berikan. "Kok tau, Bang? Sering, ya?"

Bagas dan Daniel melempar Lucas dengan gumpalan kertas. "Gelo!"

Jendra duduk lalu mengambil setoples kue nastar yang ada di atas coffee table.

"Lo gak ada niatan bantu gue, Ndra?" tanya Bagas saat melihat Jendra yang malah duduk santai di sofa sambil memakan kue nastar.

Jendra memasukkan sebutir kue ke dalam mulutnya. "Sabar, gue istirahat dulu bentar."

"Lo kok kayak kecapekan gitu sih, Ndra? Emang di mobil lo ngapain aja sama Rose?"

"Gak usah macem-macem lo!"

Rose turun dan menghampiri mereka di ruang tengah dengan pemanpilan yang lebih santai, oversized sweatshirt berwarna biru tua dan lounge pants kotak-kotak berbahan wol. "Jadi sekarang gue sama Jo mau jemput Lisa dulu biar dia gak curiga. Kalian berempat siap-siapnya rada lebih cepet biar pas gue sampe tinggal lanjut."

"Siap, bos!"

•••

"Emangnya kita mau nonton apaan, sih? Kenapa tiba-tiba banget?"

"Udah jarang kita bertiga sleepover gini, Sa."

"Kan kemaren gue udah nginep di sini, dodol."

"Yang kemaren kan cuma lo berdua doang. Gak ada gue."

"Eh, Chi. Emang lo gak capek habis Glam Night?"

"Enggak, santuy aja. Lagian kita juga cuma duduk-duduk doang, bukan olahraga."

Bagas, Daniel, Jendra, dan Lucas dapat mendengar percakapan antara Lisa, Rose, dan Joanna dari balik sofa.

"Sekarang, nih?" tanya Lucas dengan suara pelan.

Bagas menggeleng. "Tunggu mereka masuk dulu."

Saat mendengar suara pintu yang di buka, Bagas mulai memberikan instruksi untuk keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Halo, Mbak Lisa!" sapa Lucas setelah keluar dari balik sofa.

Lisa mengernyitkan dahinya bingung. "Whoa! W-what is this for?" tanyanya dengan mata berbinar saat melihat ruang tengah rumah Rose yang terdapat banyak balon, kue, dan dekorasi-dekorasi lainnya. Bahkan ada bean bag di sana.

Bagas menghampiri Lisa yang masih belum pulih dari rasa terkejutnya lalu mengulurkan tangannya. Dengan gerakan perlahan Lisa emnyambut uluran tangan Bagas lalu menggenggamnya erat.

Rose dan Joanna yang masih berdiri di depan pintu hanya saling bertatapan lalu tersenyum bahagia melihat Lisa dan Bagas.

"Ini sebenernya ada apa, Gas?" tanya Lisa.

(un)expecting the unexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang