: [18 - finale] yeux :

1.1K 145 52
                                    

[eyes]

•••

"Mbak Joy, aku balik dulu, ya. Udah dijemput soalnya." bisik Rose pada Joy yang sedang berdiri di dekat ice fountain dan mengobrol dengan seorang perwakilan dari Modést Malaysia.

Berbeda dari Glam Night yang tamu-tamunya berasal dari kalangan selebriti, model, dan sosialita, Icon Ball adalah sebuah pesta tahunan untuk para tokoh di kalangan majalah Modést Worldwide. Maka dari itu, mereka harus memiliki posisi yang cukup berpengaruh untuk bisa menghadiri Icon Ball. Dan Rose sangat bersyukur malam ini dia diberikan kesempatan untuk menghadiri acara bergengsi ini. Apalagi dengan gaun Versace yang menyempurnakan penampilannya malam ini.

Joy mengangguk. "Sip, sip, hati-hati di jalan, ya." ucap Joy sambil memeluk Rose.

"Iya, you too. Bye~"

"Bye~"

Rose berjalan menuju lift untuk turun ke lobi karena tadi Jendra sudah menghubunginya dan mengatakan kalau dia sudah menunggu di bawah.

Jendra melambaikan tangannya pada Rose yang baru saja keluar dari lift. "You look beautiful." ucapnya saat Rose sudah berdiri di depannya.

"Thank you. You look great too." balas Rose. Itu adalah fakta, karena di mata Rose, Jendra yang saat ini memakai buttoned leather jacket hitam dan light blue jeans favoritnya terlihat sangat tampan.

Melihat gaun Rose yang terbuka, Jendra melepas jaketnya lalu memasangkan di tubuh Rose. Membuat tubuh Rose seperti tenggelam karena ukuran jaketnya yang besar.

"Thank you."

"You're very welcome."

"Shall we?" tanya Jendra.

Rose mengernyitkan dahinya bingung. "Emangnya kita mau kemana, Ndra?"

"It's a secret."

•••

"Movie night?"

Rose tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya saat melihat halaman belakang rumah Jendra yang disulap menjadi bioskop sederhana. Ada karpet cushion, tiga buah selimut tebal, bantal-bantal yang disusun rapi, dan juga dua buah bean bag yang terlihat sangat nyaman.

"Yes. I hope you like it."

"I love it. Thank you so much."

"The pleasure is mine."

"You even prepare blankets."

"I think I made a right choice."

"Dalam rangka apa kita movie night kayak gini?" tanya Rose bingung.

Jendra mengusap tengkuknya gugup. Rasa percaya diri yang dari tadi sudah dia persiapkan tiba-tiba seperti hilang tisak bersisa saat Rose sudah ada di hadapannya.

"Ndra? Kok diem aja?"

Jendra mengambil napas dalam lalu mengembuskannya perlahan. "Rose..." ucapnya seraya meraih kedua tangan Rose dan menggenggamnya lembut.

"Ya?"

"Aku mau nanya sesuatu."

"Go ahead." ucap Rose seraya teetawa kecil melihat Jendra yang sekarang terlihat sangat gugup.

"Would you be mine?"

Rose mengernyitkan dahinya. "Wait a minute, did you really ask me to date right now?"

Jendra mengangguk. "Yes. We have known each other since childhood and I knew that you are the right person for me. So, Miss Roseanne, would you make me the happiest man alive and date me?"

(un)expecting the unexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang