: [15] chaleur :

528 127 23
                                    

[warmth]

•••

"Lisa lagi dimana emangnya?" tanya Joanna yang baru sampai di Éclat.

"Kata Jendra lagi ketemuan sama sepupunya Bagas yang mau ngadain acara di sini buat anaknya. Makanya kita disuruh ketemuan di sini buat bahas buat acara besok."

"Lah, kok Bagasnya ada di sini tadi gue liat lagi ngobrol sama orang di dalem?"

"Kan Lisa yang jadi event organizernya, makanya Lisa doang yang ketemu. Bagas mah emang lagi ada tamu di sini."

"Oooh, gitu..." Joanna mengangguk-angguk paham. "Jadi gimana? Lo beneran ngerestuin mereka?"

"Ya mau gimana lagi, Jo? They love each other. Lo liat sendiri gimana interaksi mereka berdua akhir-akhir ini. It's crystal clear. Gue juga ngeliat Bagas udah gak kayak dulu lagi, jadi lumayan lega, lah. Gak seberat dulu." jawab Rose. "Lo sendiri gimana?"

"Kalo Lisa seneng gue bisa apa?"

"That's exactly what I'm thinking."

Tidak lama kemudian Bagas datang menghampiri mereka lalu duduk di samping Joanna. "Udah pada pesen makan belom, nih?"

Rose dan Joanna kompak menggeleng.

"Ya udah, lo berdua mau makan apa?"

"Gue mau prawn onion soup in bread bowl sama yuzu iced tea." jawab Joanna.

"Oke." Bagas mengangguk lalu beralih ke arah Rose. "Kalo lo mau makan apa?"

"Gue enggak, deh."

"Lah, kenapa? Enak loh, dimasakin Jendra pake bumbu cinta."

Rose mengambil tissue di atas meja lalu menggumpalnya dan melemparkan tissue tersebut ke arah Bagas. Bukannya melawan, Bagas malah tertawa keras melihat reaksi yang Rose berikan. "Salting!"

"Nyebelin!"

"Lo kenapa gak makan, Chi?" tanya Joanna khawatir.

"I'm going to wear my old Versace dress on Icon Ball next month, Jo. Dan gue gak mau keliatan buncit pas pake itu."

"Dan sebagai gantinya lo ngebiarin diri lo kelaperan? You're ridiculous, Roseanne."

"No, I'm not. Gue pagi masih makan."

"Tetep aja, Chi. Lo di kantor tuh capek, loh. Makan, ya?"

Rose menghela napas. Nggak mungkin banget ngelawan Joanna. "Fine. I'll just go with truffle salad wrap and mango juice." ucap Rose akhirnya.

Bagas mengangguk. "Nah, gitu dong, Chi. Bentar, ya. Gue bilang dulu ke dalem." ucapnya seraya berdiri dan berjalan masuk ke area indoor untuk menghampiri Jendra yang masih sibuk di dapur.

"Ndra!" Bagas membunyikan bell yang ada di partition antara dapur dan area meja pengunjung.

"Apa?"

"Masih lama?"

"Nggak terlalu, sih. Emang kenapa?"

"Tolong buatin pesenannya si Jo sama Rose."

Jendra mengangguk lalu mematikan kompornya. "Mereka mau apa aja?"

"Prawn onion soup buat Jo sama truffle salad wrap buat Rose."

"Oke. Habis ini selesai gue buatin."

"Gue nyamperin Lucas dulu, ya. Lo habis kelar langsung gabung aja ntar."

"Oke."

•••

"Jadiiiii.... lo mau gimana? Tolong, ya, gue sama Rose tuh sama-sama budak korporat yang waktu istirahatnya terbatas jadi please banget, just say what you want." ucap Joanna tidak sabar.

(un)expecting the unexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang