Part 1 : Niel dan Ariella.

4.4K 40 2
                                    

Namaku Daniel Tjandra. Aku adalah seorang mahasiswa semester 3 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Umurku 19 tahun saat ini. Aku memiliki wajah oriental yg menurut orang-orang biasa saja, mengenakan kacamata dan cenderung cupu. Aku menempuh pendidikan di fakultas Komputer dan merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di kampusku dengan bukti beasiswa 100% yg ku miliki ini. IPK selalu diatas 3.8 setiap semesternya. Ini semua bukan karena aku yang sangat pintar, melainkan sebuah keharusan. Sewaktu umurku 15 tahun, ayahku meninggal dunia akibat depresi yang luar biasa karena usahanya yang gulung tikar dan lilitan hutang yang menyebabkan penyakit yang di deritanya semakin parah. Aku dan ibuku hidup dengan sangat sulit, ibu bekerja membanting tulang dan aku sendiri harus melakukan part time agar kami sekeluarga tercukupi. Selama beberapa tahun kami harus berjuang memenuhi kebutuhan kami dan membayar hutang-hutang keluarga kami. Aku percaya semua ini dapat kami lewati dengan baik sampai suatu hari Ibuku yang tidak kuat untuk mengurusku dan ketiga adikku akhirnya meninggalkan rumah dengan membawa ketiga adikku, aku kehilangan kontak dengannya sampai saat ini. Kabar yang ku dengar, ia telah menikah lagi dengan seorang pengusaha dan kini tinggal di luar Jakarta.

Kalian pasti bertanya-tanyakan bagaimana aku dapat tetap hidup tidak menggelandang dan dapat berkuliah?

Dalam keadaan yang sangat terpuruk dengan hutang yang menumpuk dan kebutuhan hidup serta sekolah, aku sempat berkeinginan untuk mengakhiri hidupku. Namun penderitaanku itu tidak berlangsung lama karena saudara ayahku menolongku dari keterpurukan itu. Ia mengangkatku menjadi anaknya karena ia tidak memiliki seorang anak laki-laki di keluarganya. Ia menginginkanku untuk menjadi anak laki-lakinya dan kebetulan aku lebih tua dari kedua anaknya sehingga aku menjadi sosok seorang kakak bagi mereka. Sebelum mereka mengangkatku menjadi anak, kami sudah cukup dekat dan beberapa kali berkunjung sehingga aku dapat diterima dengan mudah oleh keluarga baruku.

"Om Ichwan, aku berangkat dulu ya" aku meminta izin untuk berangkat kuliah kepada keluarga baruku yang sedang menyantap sarapan paginya.

"udah dibilang panggil papa aja Niel, hati-hati nak" Om Ichwan melambaikan tangan padaku, diikuti tante Clarissa yang juga melambai.

"Niel tunggu gue!" sepupuku yang berumur sama denganku dan juga seangkatan denganku di kampus memanggil.

Kami berdua berangkat bersama menggunakan motor matic peninggalan ayahku yang kurawat dengan baik, om Ichwan sangat baik karena selalu memnuhi kebutuhanku dan kuliahku bahkan merawat motor yang kugunakan kuliah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami berdua berangkat bersama menggunakan motor matic peninggalan ayahku yang kurawat dengan baik, om Ichwan sangat baik karena selalu memnuhi kebutuhanku dan kuliahku bahkan merawat motor yang kugunakan kuliah ini. Tujuanku untuk berkuliah dengan lancar, mendapat beasiswa dan bekerja adalah untuk menebus semua kebaikan kedua orang tua baruku ini. Serta bila aku sukses nanti, aku dapat mencari adik-adikku dengan mudah.

"ayo jalan malah bengong" Ariel menepuk pundakku, menyadarkanku dari lamunan.

"iya iya. Pegangan" ku naikan standar motorku dan menyuruh Ariel pegangan.

"mau banget?" Ariel meledekku.

Kami berdua berboncengan di padatnya jalan Jakarta di pagi hari. Udara yang seharusnya sejuk dan matahari yang bersinar menemani perjalanan kami. Sepanjang perjalanan kami saling bercerita tentang kuliah dan kehidupan kami yang lucu dan menarik, kami memang sejak dulu cukup dekat ksrena seumuran. Jarak rumah kami yang cukup jauh dari kampus membuat perjalanan kami sedikit lama, jalan Jakarta yang macet, lampu merah serta kebodohan pengendara kendaraan bermotor menjadi makanan kami sehari hari. Namun semua ini tidak terasa karena kami selalu bercanda sepanjang perjalanan dan tidak habis-habisnya topik pembicaraan kami soal kuliah dan pekerjaan Ariel. Ngomong-ngomong soal pekerjaannya, mungkin aku lupa menceritakan bahwa gadis yang bernama lengkap Ariella Callista Ichwan ini adalah seorang anggota Idol group bernama JKT48. Ia bergabung di generasi ke 6, satu generasi diatas adiknya. Ariel dan adiknya sama-sama tergabung dalam Team J disana. Aku hanya tau sebatas itu dari Ariel karena ia tidak pernah mengajakku untuk melihat pertunjukannya, nanti naksir sama member disana katanya.

Keep It As A Secret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang