Part 11 : Academy.

1.5K 17 0
                                    

"Koh bangun!!" Sayup-sayup aku mendengar suara dari balik pintuku.

Tok tok tok!!

"Kokoh!!" Kembali suara Eve memanggilku, membangunkanku dari tidur.

"Iyaaaa" balasku malas, kantuk masih memenuhi kepalaku.

Ku regangkan tubuhku lalu mengucek mata. Beberapa kali aku menguap karena kantuk. aku berjalan perlahan menuju pintu kamarku dan membukanya, Eve berkacak pinggang di depan pintu menungguku dengan pipi di gembungkan dan wajah yg kesal.

 aku berjalan perlahan menuju pintu kamarku dan membukanya, Eve berkacak pinggang di depan pintu menungguku dengan pipi di gembungkan dan wajah yg kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam berapa Koh Daniel!!" Eve menunjukan layar Handphonenya dan menunjukkan jam padaku.

"Yaampun!" Aku terkejut melihat jam, memang sekarang hari sabtu namun ini waktunya untukku mengantar Ariel menuju Theater.

"Buruan Cici udah ngamuk itu di kamar!" Eve yang sudah rapi mendorongku kembali masuk ke kamar dan mengambilkan handuk yg tergantung di dinding.

Aku bergegas berlari menuju kamar mandi setelah mengambil perlengkapan mandiku di kamar. Eve melambaikan tangan padaku karena ia akan berangkat duluan bersama Om Ichwan dan Tante Lisa. Aku melihat Ariel yang menatapku tajam dari depan pintu kamarnya, membuatku bergegas mandi sebelum terkena amukkannya.

________________________________________

Tubuhku telah segar dan bersih. Aku menuju kamar untuk bersiap-siap mengantar kekasihku itu menuju tempat kerjanya, Theater JKT48. Aku menggantung handuk kembali di dinding dan memakai pakaianku, aku menoleh kearah pintu karena ku rasa ada yang sedang berdiri di sana ternyata ada Ariel berdiri di ambang pintu kamarku.

"Sebentar ya aku masih siap-siap" kataku padanya, ia memasuki kamarku perlahan dan duduk di pinggir kasurku.

"Gak usah rapi-rapi..." kata Ariel yang membuatku menoleh kearahnya.

"Kenapa?" Tanyaku bingung.

"Gapapa, nanti kan banyak member... kalo liat kamu nanti diambil." Ariel menatapku, wajahnya sangat lucu saat seperti ini.

"Masa aku gak boleh rapi sih, kamu aja boleh cantik terus gini haha..." kataku tertawa kecil, "aku lebih takut kamu diambil orang, duniamu di kelilingi cowok yang bisa ambil kamu kapan aja."

Ariel terdiam mendengar kata-kataku, wajahnya perlahan memerah sambil menatapku dengan mata berbinar. Aku merasa kata-kataku itu hanya ungkapan isi hatiku, namun aku tak menyangka Ariel akan menjadi malu seperti ini.

"Riel... ada tomat" kataku padanya yang membuatnya kesal.

"Iya iya iya iya iya iya gak usah diomongin!" Ia menggembungkan pipinya dengan gemas sambil bangkit dari kasurku.

Ia masih menatapku dengan kesal, membuatku tidak tahan melihat wajah gemasnya.

Ia masih menatapku dengan kesal, membuatku tidak tahan melihat wajah gemasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keep It As A Secret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang