Part 22 : How Far Can We Walk Together?

2.3K 49 11
                                    

Aku dikejutkan oleh seorang gadis cantik yg tertidur dengan pulasnya di sampingku. Meski aku tau bahwa sejak semalam kami menghabiskan waktu berdua ditempat ini, namun melihatnya tertidur di dalam satu selimut yg sama denganku masih cukup mengejutkan. Kupandangi tubuh seksinya itu, tubuh yg setiap hari ia jaga bentuknya dengan berolahraga, yg terkadang ku jahili hingg akhirnya kami menjadi "berolahraga" berdua. Bibir manis yg sedikit terbuka itu begitu menggoda, membuatku mengecupnya pelan tanpa izin. Pandanganku kembali menyusuri tubuhnya, setiap titik yg menggoda bagiku akan ku berikan sebuah kecupan. Aku tak peduli telah membuat tidurnya tak tenang, karena tubuh indahnya ini justru membuatku tak tenang.

"Masih pagi tau..." Ariel bersuara saat aku sedang asik mengusap perut datarnya.

Ariel memutar tubuhnya membelakangiku, justru membuatku lebih semangat memeluk perutnya dari belakang. Aku menemukan titik-titik baru yg lebih menggoda. Bibirku menciumi punggung dan pinggangnya yg terbuka. 

"Nghh masih ngantuk akuuu" katanya lagi sambil mencoba menggapai kepalaku dan mendorongnya menjauh.

Namun aku tak menghiraukan larangan dari Ariel. Bokong seksinya semakin kunikmati, meremas daging bokongnya yg kenyal sambil mencium dan menggigit pelan.

"Iiih iseng!" Ariel bangun dari tidurnya sambil tertawa karena merasa terganggu.

Aku terpana melihatnya yg menutupi tubuhnya dengan selimut putih, rambut panjang tergerai berantakan karena bangun tidur dan wajah polosnya yg begitu cantik. Sebagian pundak dan pahanya yg terlihat itu membuatku berdesir. Aku yakin Ariel dapat melihat penisku yg telah bangun di antara selangkanganku.

"Aku kan lagi sarapan..." kataku sambil mendekatinya perlahan, memainkan lidahku seperti serigala kelaparan di depannya.

"Iih ada ada aja kamu mah, aku masih ngantuuk" Ariel kembali tertidur setelah menolakku dengan nada yg manja.

"Capek akuuu" kata Ariel membelakangiku.

Aku mendekatinya dengan berjalan menggunakan lutut. Saat tepat di samping Ariel, aku merebahkan tubuhku di sampingnya dan kembali mengusap perutnya yg datar, tanganku yg lain menekan nekan payudara bulatnya dengan lembut. Ariel menoleh ke arahku dengan tatapan yg menurutku begitu menggoda. Bibirku menyapa bibirnya, saling bersinggungan dengan penuh cinta.

"Sshh Danieeeell" Ariel menutup matanya dan seakan terdorong keatas saat penisku mendorong masuk ke vaginanya, kepala penisku sudah memasuki tempat favoritnya.

Dua pasang kekasih yg sedang dimabuk cinta dan dikuasai nafsu ini kembali melakukan hubungan terlarang. Dua orang kakak beradik yg melanggar norma ini saling bertukar cinta di pagi hari yg hangat. Mereka sudah tak peduli dengan apapun, di otak mereka hanya ada cinta yg harus mereka bagikan sepuasnya.

"Niel oohh ohh usshh ohh" gadis yg di gilai oleh remaja ibukota ini tengah mendesah karena kenikmatan yg diberikan kekasihnya.

"Ah Riel, enak ah!" Balasku yg tengah asik menyetubuhi seorang idol yg memiliki aturan anti cinta.

Ariel tak peduli lagi dengan imagenya yg seharusnya terlihat sebagai idola polos dan suci. Membiarkan bagian intimnya dipuaskan oleh kemaluan sepupu yg juga kakak angkatnya. Ariel yg tertidur menyamping dan membelakangiku membuatku tak dapat melihat wajahnya. Pagi hari yg tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Bagaikan tak ada halangan apapun pada status kami berdua.

"Aaahh teruus Nieell ahh" ariel mendesah semakin jadi.

Aku menggoyang pinggulku dengan tempo sedang, menikmati pagi yg indah ini. Ariel mendesah menerima hujaman penisku meskipun semalam kami baru melakukannya juga. Nafsu kami tak pernah berhenti untuk saling memuaskan.

Keep It As A Secret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang