22. Tentangnya

2.4K 403 46
                                    

Jangan lupa votenya buat yang udah mampir dan baca karya ini^^

Sekarang di sinilah kamu, di kafe taman yang tidak terlalu jauh dari pemakaman bersama orang yang sempat menyapamu saat di makam tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang di sinilah kamu, di kafe taman yang tidak terlalu jauh dari pemakaman bersama orang yang sempat menyapamu saat di makam tadi.

Sekarang di sinilah kamu, di kafe taman yang tidak terlalu jauh dari pemakaman bersama orang yang sempat menyapamu saat di makam tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Johnny yang menyapamu. Ia bahkan terkejut ketika mendapatimu seorang diri di depan salah satu pusaran sambil menangis.

"Kak, aku pulang aja, ya? Nanti pacar Kakak nyariin terus malah salah paham begitu liat kita."

Sebenarnya ini sudah ketiga kali kamu izin untuk pergi tapi tidak diperbolehkan oleh lelaki jangkung di depanmu. Padahal dia bilang tadi datang ke sini sama pacarnya.

Iya, Johnny katanya lagi liburan berdua sama pacarnya selama dua hari di Desa ini. Dasar Boss, kerjaannya ngabisin duit mulu. Mana pacaran mulu lagi, ckckck.

Lagian, bukannya gimana-gimana, kamu cuma gak mau nambah masalah. Apa lagi kalo masalahnya soal hubungan orang lain. Bisa pusing sendiri kamu kalau keseret di dalam masalahnya.

"Don't worry, Kakak udah bilang ke dia." Terdengar kekehan dari Johnny.

Kamu sedikit mengangguk untuk merespons ucapannya. Lalu keheningan melanda kalian.

Tuh, kan! Mendingan kamu pulang aja dari pada diem-dieman sama Johnny.

Terlebih kamu dari dulu gak terlalu deket sama pacarnya Johnny, jadi kamu masih suka gak enak aja takutnya dia salah paham kalo kamu deket sama Johnny.

"Kak!"

"Dek!"

Kalian menoleh satu sama lain ketika tanpa sadar berucap secara bersamaan.

"Kakak duluan aja." Ucapmu sambil mempersilakan ia melanjutkan kata-katanya.

"Oke, karna Kakak juga tau kamu pasti minta pulang lagi." Balasnya yang membuatmu menggaruk tengkuk padahal tidak gatal sama sekali.

Bener sih, kamu bakal minta pulang lagi. Tapi sebenernya barusan kamu mau basa-basi biar gak terlalu canggung karena diem-dieman mulu.

"Maafin Kakak udah lepasin kamu gitu aja dari kafe. Pasti kamu langsung kepikiran soal nyari kerja ke mana lagi, kan?" Johnny menatapmu.

[END] I Tried To Kiss My Bestfriend ㅡ Mark Lee NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang