Semuanya berawal karena tantangan gila dari sahabat gua yang memaksa untuk bikin video yang lagi viral di sosial media dan secara gak langsung gua harus confess tapi lewat ciuman. Gila banget gua harus cium sahabat gua sendiri?!
NOTE :
-Hanya karang...
Jangan lupa votenya buat yang udah mampir dan baca karya ini^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kali ini kamu berangkat ke kampus bareng sama Mark karena kebetulan kalian dapet kelas pagi. Bukan kalian deh, tapi Mark. Kalo kamu sih emang selalu ambil kelas pagi karena siangnya harus kerja.
"Gua duluan, ya!" Ucapmu setelah turun dari motornya Mark.
"Jangan lupa pas pulang kabarin gua!" Balas Mark sambil menatapmu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu langsung mengangguki dan memberi sinyal OK dengan tanganmu padanya. Kemudian berbelok kanan menuju fakultasmu.
Langkahmu terasa ringan ketika menuju kelas, mungkin karena dosen yang akan mengisi kelas adalah dosen baik semuanya. Jadi kamu gak ada beban, apa lagi gak ada tugas juga. Duh merdeka, deh.
"Yo!" Sapa Somi dengan berlagak swag padamu ketika baru sampai di ambang pintu kelas.
"Berisik, Som!" Ini bukan kamu yang nyahut loh, tapi Doyeon yang keliatan lesu di kursinya.
"Ya, Tuhan!" Kamu melangkah mendekat. "Lu begadang lagi, ya?" Tanyamu yang kemudian diangguki olehnya.
"Dia abis videocall semaleman sama gebetannya." Sahut Yeri tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.
"Minta di temenin skripsian." Ucap Doyeon memperjelas ucapan Yeri.
"Yaelah, tega bat sampe segitunya." Balasmu sambil melepaskan tas gendongmu.
Tanganmu bergerak membuka tas dan mengambil buku yang akan digunakan saat materi pertama dua puluh menit lagi.
Detik selanjutnya, kamu dikejutkan oleh lengkingan suara khas seorang Yeri yang duduk tepat di samping kirimu.
"Omegat, girls! Liat ini, deh." Ucapnya sambil menunjukkan ponselnya yang sedang memutarkan sebuah video.
"Gak usah ngagetin!" Kamu menjitak kepalanya.
Ya, siapa sih yang nggak kaget denger suara cemprengnya Yeri? Mana posisinya sebelah kamu banget.
"Tapi liat deh, ini so sweet parah." Ia masih kukuh menunjukkan layar ponselnya.