Chapter 7 (Recognition)

2.5K 414 35
                                    

Happy Reading
Jan lupa Vote - Komentar
(^-^)
*
*
*
I Found You My Angel
By : Ichadray
______
___
_
.

  Semilir angin membelai pelan, di antara kemerlip bintang bertaburan bersama aura yang nyaman menenangkan pandangan dari indahnya sang rembulan. Suara hewan malam menghiasi, meramaikan suasana yang sunyi dalam keheningan gelap menenggelamkan kemilau surya. Pemuda bersurai coklat kemerahan itu mengeratkan pedang yang tersampir di sebelah pinggangnya begitu merasakan residu yang sedikit membuatnya mengernyit bingung.

 Ron memincingkan matanya, raut serius terpampang jelas di antara wajahnya yang selalu menunjukan kewaspadaan. Ia melangkah ragu, menyusuri koridor istana yang memancarkan energi sihir berwarna biru kehijauan berperan sebagai perlindungan di dalamnya. Ia sudah menemui Harry tadi, cukup terkejut mengetahui bahwa sang Pangeran ada di dalam kamar tengah memegangi kepalanya meringis kesakitan . Ron tahu jika ada yang salah dengan sahabatnya itu beberapa hari belakangan, bahkan dugaan itu mendukung saat pasangan matenya, Hermione membenarkan akan persepsinya. Namun ucapan Harry yang mengatakan 'baik-baik saja' sangat meyakinkan ia yang memang tak terlalu ingin ikut campur dalam masalah yang bersifat pribadi. Lupakan sejenak dengan Hermione, pasangannya itu memang sering hiperbola jika itu menyangkut sang Pangeran. Harry mengatakan jika dia hanya sedikit pusing setelah berjalan-jalan bersama sore tadi dan Hermione sudah menemuinya. 

Baiklah, anggap saja Ron cemburu. Hermione selalu mengedepankan sahabatnya, Harry untuk segala urusan terlepas dari status mereka yang menjadi pelayan dan pengawal pribadi si Pangeran. Kalau Hermione sudah menemui Harry, maka ia akan mengikuti perintah. Harry pasti baik-baik saja, ia hanya perlu mengatasi ancaman yang sekiranya akan melukai pemuda bersurai hitam berantakan itu yang menjadi pewaris.

 Ron membawa tungkainya menjauh, merasakan adanya sedikit keanehan. Meski ia hanyalah pengawal pribadi Pangeran, bukan berarti ia tak mengerti tentang energi gelap yang terpencar meski hanya sedikit. Maniknya memincing tajam, mengikuti arah di mana seekor Ular yang cukup besar memasuki salah satu kastil terdekat. Ia curiga, walau tak menutup bahwa hewan yang termasuk dalam reptil itu merupakan maskot Kerajaan yang mereka datangi. Bahunya berdiri tegap, tak menanggalkan kewaspadaan pada sekitar. Ron menyusuri tempat sang Ular menghilang dari pandangannya, tepat pada sebuah kastil yang cukup tertutup oleh semak yang menjulur tinggi.

Penerangan dari rembulan bersinar terang, memberikan penglihatan akan sebuah pintu yang lapuk termakan usia dengan lumut yang melekat dan menumpuk menjadi gumpalan tanah. Aura di sekitar terasa berat dan mencengkam, seketika Ron menarik pedangnya, menyingkirkan tumbuhan berduri yang amat besar menutupi jalan dari balik semak setinggi 4 meter yang menutupi pandangan. Pencahayaan yang minim bersama suasana yang lembab sedikit membuatnya mengerang tertahan akibat tergores oleh banyaknya ranting dan rumput di sekitar wajahnya. Ron bisa melihat itu, sedikit dari rembulan membantunya mengintip di mana ia menempat. Sebuah jalan yang sempit tertutup oleh banyaknya rumput tebal menjalar dan akar besar berduri. Ia memincing curiga, ada begitu banyak asumsi dan pertanyaan yang bersarang dalam kepalanya. Tapi ia akan mengabaikannya kali ini, mereka pendatang dan membuat kedua Kerajaan yang sudah bekerja sama kembali bermusuhan atau bahkan berperang bukanlah suatu yang Ron inginkan meski ia tak begitu menyukai apa pun yang berhubungan dengan Slytherin.

Menutup kembali jalan yang ia tebas dengan batang pohon, Ron berbalik berniat pergi. Berpikir mungkin ia akan membahas hal ini bersama Hermione setelah acaranya berlangsung. Tempat ini terlalu mencurigakan, dan anggapannya tentang Slytherin yang picik semakin membantu otaknya bekerja untuk selalu waspada. Ron melangkah kembali, mengusap pipinya yang sedikit berdarah dan memasukan pedangnya. Menaiki tangga menuju tempat ia berjalan sebelumnya, namun tiba-tiba Ron berhenti tepat di tengah tangga. Mendongak, maniknya menatap nanar seorang yang berada di ujung atas tangga yang ia naiki tengah memperhatikannya bersama tongkat sihir yang teracung.




I Found You My Angel [Drarry]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang