I Found You My Angel [Drarry]

Chapter 14 (incident)

(= _ =) //menatap readers yang suka lompat-lompat chapter//

.
.
Happy Reading
Jan lupa
Vote - Komentar
(^-^)
.
.
I Found You My Angel
BY  ICHADRAY
.
.
.

Kilauan senja melambai dari celah dedaunan, mulai menampilkan bagian dari awan yang menutupi langit menghitam. Gemersik ranting dedaunan yang saling bergesekan diterpa angin bersama bunyi hewan malam seolah menyahuti. Suara langkah kaki kuda saling bersahutan, beriringan dengan irama cepat dan tergesa di atas pacuan para penunggang. Rombongan Gryffindor melaju dengan kecepatan lebih dari sekedar tenang, menembus hutan dengan pepohonan yang menjulang tinggi menutupi jalan. Kereta kencana yang membawa sang Ratu dan banyak pelayan sedikit berguncang, membuat rasa panik muncul secara perlahan.

Lily mencengkram jubah merah kelamnya, emeraldnya melirik keluar dari jendela kecil yang menyebabkan tirai putih tertiup angin. Ia merasakan sesuatu yang aneh, langit tanpa bintang yang pekat itu seolah memberikan isyarat. Energi Veelanya entah kenapa terasa berat, diiringi dengan pacuan cepat yang membawa kereta kencananya menembus untuk mencapai perbatasan.

Mereka sempat berhenti untuk beristirahat, ini adalah hari ke-3 sejak mereka meninggalkan Slytherin dan harusnya perbatasan istana sudah terlihat. Namun, seperti berjalan memutar, perjalanan mereka seakan terasa begitu jauh. James sudah memberitahunya jika dia juga merasakan hal yang aneh, itu dia ungkapkan sejak mereka mencapai hutan terlarang yang penuh kabut. Daripada terdapat banyak semak menjulang, mereka bahkan menemukan jalan yang lebih dari sekedar pepohonan tinggi yang menghalangi kilauan mentari.

Ada hal yang tidak sesuai, kuda-kuda itu kelelahan dan mereka sama sekali belum melihat perbatasan Gryffindor yang biasanya terbuka lebar. Emerald berkilat cemas, sedikit bersyukur Harry ia tinggalkan bersama penjagaan. Lily memanggil James, Raja Gryffindor itu berbalik dan sedikit menundukan tubuh.

"Apa yang terjadi? Aku merasa kabut ini semakin tebal," ucap Lily cemas, mereka akhirnya berniat berhenti sebentar, tepat pada pinggiran hutan yang dikelilingi kabut dan bebatuan besar membingkai sungai kecil yang mengalir.