Datang, dan Makanlah Mimpi Burukku

1 0 0
                                    

Catatan: Aku sendiri masih kekurangan sumber untuk bahasan urban legend ini :")

***

Ada kepercayaan di Jepang, apabila seorang anak terbangun ketakutan karena mimpi buruk, mereka tahu apa yang harus dilakukan. Sambil membenamkan wajah ke bantal, anak-anak berbisik, "Baku-san, datang, dan makanlah mimpiku," sebanyak tiga kali. Jika permohonannya terkabul, makhluk raksasa, Baku, akan datang ke kamarnya dan menghisap mimpi buruk itu pergi. Tapi Baku harus dipanggil dengan hati-hati. Baku yang terlalu lapar bisa saja tidak akan puas dengan satu mimpi dan bisa saja ikut menghisap harapan dan ambisi si anak bersamanya, kemudian meninggalkan si anak yang sudah kosong.

Apa itu Baku?

Baku adalah chimera klasik dengan badan beruang, belalai gajah, kaki harimau, ekor sapi jantan, dan mata badak. Legenda mengatakan bahwa ketika dewa selesai menciptakan hewan-hewan, dia mengambil sisa-sisa tubuh hewan dan merangkainya menjadi Baku.

Berdasarkan legenda Jepang, Baku adalah pemakan mimpi buruk. Baku adalah simbol keramat yang orang berdoa padanya saat malam hari untuk datang dan mengusir mimpi buruk sehingga mimpi buruk itu tidak pernah terlihat lagi. Namun ada sisi gelap dari baku; beberapa orang berkata bahwa baku memakan semua mimpi, tidak bukan hanya mimpi buruk. Mimpi-mimpi itu termasuk aspirasi, mimpi masa depan, dan harapan.

Apakah Baku itu nyata?

Meskipun dideskripsikan dengan bentuk fisik yang liar, Baku digambarkan menyerupai tapir Asia. Di Jepang, Baku dan tapir Asia memiliki nama dan penulisan kanji yang sama. Tidak ada yang tahu mana yang lebih dulu muncul—legenda baku atau binatang tapir—tapi banyak yang mengatakan bahwa keduanya tidak memiliki hubungan dan kemiripan antara nereka hanya kebetulan, dengan hewan yang dinamai menurut legenda.

Bagaimanapun, legenda itu sudah ada sejak nama dan tertulis dalam buku "Ancient Chinese Gods and Beasts", Dewa dan Binatang China Kuno. Profesor Universitas Kyoto, Hayashi Minao merujuk ke peralatan perunggu kuno dan artefak lainnya yang bergambar mitos baku. Dia menyebutkan bahwa beberapa makhluk seperti tapir Asia mungkin pernah ada di China pasa suatu masa, tetapi telah punah.

Apakah Baku itu Yokai?

Tergantung bagaimana cara kita mengartikan yokai. Yokai adalah sosok makhluk supranatural Jepang dan merupakan sebutan umum untuk bermacam-macam tipe makhluk supranatural seperti setan, mosnter, iblis, siluman, dan sebagainya. Pada umumnya, yokai merupakan makhluk yang berbuat kejahatan atau membahayakan manusia, walau ada juga yang pasif atau tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Yokai itu sendiri merupakan makhluk-makhluk yang muncul dalam cerita-cerita penampakan, legenda, mitos, takhayul, dan semacamnya.

Baku sendiri bukanlah yokai dalam artian makhluk fantasi seperti bakeneko (siluman kucing). Ia lebih merupakan hewan keramat, lebih terkait dengan dewa daripada monster. Mizuki Shigeru menggunakan definisi yokai seluas mungkin, yaitu makhluk yang misterius, yang secara pasti Baku memenuhi syarat tersebut.

Sejarah dan Legenda Baku

Seperti makhluk dalam cerita rakyat kebanyakan, legenda baku berganti-ganti selama berabad-abad. Dalam legenda tertua dari China, baku diburu untuk diambil kulitnya. Konon, membuat selimut yang terbuat tadi bahan kulit baku adalah jimat untuk melawan penyakit dan bahaya roh jahat. Karena langkanya kulit baku yang tersedia, orang-orang akhirnya beralih menempatkan gambar baku di atas tempat tidur dan hal itu diyakini akan memberi perlindungan yang sama seperti menggunakan selimut berbahan kulit baku. Pada masa Dinasti Tang (618 – 907), layar lipat yang dihias dengan gambar baku merupakan barang yang populer.

Entah bagaimana, legenda Baku yang sampai ke Jepang, di mana binatang tersebut dikaitkan dengan makhluk pemakan mimpi. Dalam buku periode Tang Torokuten juga menceritakan tentang hewan suci yang disebut bakuki yang memakan mimpi dan kemungkinan keduanya digabungkan menjadi satu legenda.

Legenda baku sebagai pemakan mimpi tetap konsisten sejak diadopsi oleh Jepang. Ada berbagai cara untuk memanggil baku. Di Fukushima dikatakan bahwa setelah terbangundari mimpi buruk, orang tersebut mengatakan, "Saya berikan mimpi ini pada Baku," maka mimpi itu tidak akan pernah mengganggunya lagi. Di prefektur (provinsi) lain, orang akan berkata, "Baku-san, ayo makan mimpiku tiga kali berturut-turut untuk memanggil baku agar datang dan memakan mimpi buruknya.

Selama periode muromachi (1337 hingga 1573) di Jepang, menjadi populer bagi orang-orang yang sekarat memegang gambar baku sebagai jimat melawan roh jahat. Selama periode Edo (1603-1868), bantal dijual dalam bentuk baku, yang konon katanya melindungi orang yang tidur dari mimpi buruk.

Baku pada masa Jepang modern

Saat banyak yokai dan makhluk legenda yang telah memudar dan hanya hidup dalam ingatan akademisi dan seniman komik, Baku masih menjadi tokoh populer di Jepang modern. Baku muncul di banyak buku, ilustrasi, animasi, dan komik modern, meskipun penampilannya semakin terlihat seperti tapir asli alih-alih seperti chimera dengan bagian tubuh yang berbeda-beda.

Sumber:

https://hyakumonogatari.com/2012/10/20/baku-the-dream-eater/

https://japanesestation.com/culture/myth-urban-legend/mengenali-perbedaan-yokai-oni-dan-hantu-jepang-lainnya

Risalah yang DijanjikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang