Now playing Big World - Yerin Baek
Sixth picture.
The truth.
Dimana semua hal yang tidak aku ketahui akhirnya terungkap.
Kala itu di bulan ketiga aku dan juga Jean LDR. Awalnya seperti biasa, aku menghubunginya kala malam menyapa Brisbane sedangkan disini sore hari menyapa. Kami membicarakan hal yang kami lakukan hari itu, mengerjakan tugas masing - masing di hari weekend, atau bahkan hanya saling menatap satu sama lain dengan perasaan rindu.
Sebelumnya tak ada yang aneh dari itu, aku merasa semua baik-baik saja. Jean terlihat baik bahkan bahagia, ia selalu menceritakan apa saja yang ia lakukan bersama teman kantornya itu, hal itu membuatku sangat lega.
Namun beberapa hari kemudian di pertengahan bulan ke tiga, Jean sering menghilang. Kami jarang video call, menelepon, ataupun chatting. Terakhir kali ia hanya mengatakan bahwa tugas kantornya banyak lalu kemudian ia tak membalas atau membaca pesanku lagi.
Aku berusaha berpositive thinking, sepertinya Jean memang sibuk dengan tugas kantornya. Tapi lama kelamaan aku merasa ada yang tidak beres, Jean tak pernah seperti itu sebelumnya, ia pasti selalu menyempatkan diri untuk menanyakan keadaanku atau bahkan mengingatkanku untuk makan siang. Kali ini pesan itu tak ada, bahkan balasanku tak pernah ia baca sampai detik ini. Aku mengkhawatirkannya.
Selain itu juga, aku sedikit mencurigai Selena, akhir - akhir ini ia terlihat tak bersemangat. Aku sempat bertanya apa yang terjadi padanya, namun ia hanya berkata ia kelelahan mengerjakan ujian akhir semester berupa makalah yang akhir - akhir ini bertambah banyak dan aku mengerti itu karena aku pun sama lelahnya.
Tapi semua kemungkinan-kemungkinan itu seolah menemukan jawaban ketika aku mendapati Selena dengan wajah sembabnya di salah satu taman belakang kampusku. Hari itu perasaanku benar - benar tidak enak.
Dengan langkah cepat dengan perasaan yang berkecamuk, aku langsung menghampiri Selena.
"Sel," Aku menyentuh bahunya dengan pelan.
Selena sedikit tersentak, ia kemudian langsung memalingkan wajahnya kearah lain sambil menghapus jejak air mata di wajahnya itu.
"Eh, Hai Kath! udah selesai kelasnya?" Ucapnya dengan suara khas sehabis menangis.
Aku tersenyum tipis sambil mengangguk, "Lo... kenapa?"
Selena menggeleng pelan, ia kemudian menatap ke sembarang arah seolah tidak ingin bertatap mata denganku. Aku tahu, Selena tengah menyembunyikan sesuatu.
"Sel? there is something happen?"
"No, I'm okay Kath. Gue cuma lagi-eum... agak emotional aja hahaha,"
I know she was lying. Aku kemudian menyenderkan badanku ke kursi tersebut sambil memejamkan mata, menikmati hembusan angin yang menyapa kulitku. Untuk beberapa saat hanya ada keheningan diantara kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of You
ChickLitWhenever, Wherever, Whatever stay with you No matter how far apart we get, we'll meet again I promise you with time, I'll be right here with a smile Remember, Forever, Don't forget Without you these moments are meaningless. ------- this story is bas...