Whenever, Wherever, Whatever stay with you
No matter how far apart we get, we'll meet again
I promise you with time,
I'll be right here with a smile
Remember, Forever, Don't forget
Without you these moments are meaningless.
-------
this story is bas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hospital in Brisbane.
Usai penerbangan yang memakan waktu hampir sebelas jam, aku dan juga Selena akhirnya telah tiba di negara itu.
Selama perjalanan yang aku pikirkan hanya Jean, Jean, dan Jean. Perasaanku benar - benar campur aduk, di satu sisi aku senang akan bertemu Jean namun di sisi lain aku juga takut dan merasa belum siap untuk menemuinya apalagi dengan keadaannya saat ini, karena bukan hal ini yang aku inginkan.
Sebelumnya aku dan juga Jean pernah berjanji akan bertemu di negara tempat ia dilahirkan ini, kami sudah merencanakan banyak hal, salah satunya nge-date ke tempat-tempat yang pernah Jean tunjukkan padaku. Selain itu pula aku bahkan sudah mencari tempat bagus untuk di kunjungi bersamanya.
Tapi kenapa malah jadi seperti ini? kenapa tujuanku begitu sampai disini malah pergi kerumah sakit dengan Jean yang keadaanya tidak baik-baik saja? I hate it so much.
Selena pun tidak jauh berbeda dariku, dia hanya diam atau sesekali ia bermain ponsel, selebihnya ia lebih banyak tidur dibandingkan diriku yang susah untuk tidur.
Aku tau, Selena pasti lebih panik dariku karena ia selalu bersama Jean sejak kecil. Aku juga yakin pemandangan Jean sakit sudah bukan hal asing untuk Selena. Meskipun begitu, Selena tak sekuat itu untuk baik-baik saja mendengar kabar Jean.
Sambil menyeret koper milikku dan juga membawa tas kecil di pundakku, aku dan juga Selena melangkah keluar bandara untuk menghampiri Mama Jean yang katanya sudah sampai sejak dua puluh menit yang lalu.
"Tanteee," Panggil Selena sambil berlari kecil begitu ia melihat Mama Jean yang tengah berdiri di depan pintu keluar bandara. Ia kemudian langsung memeluk Mama Jean dengan erat.
Aku pun segera menghampiri mereka. Disana Mama Jean langsung menatapku sambil tersenyum menenangkan didalam pelukkan Selena.
"It's okay, Sel. Kita harus yakin Jean gak akan kemana-mana, okay ?" Ucapnya sambil mengelus kepala Selena dengan lembut.
Didalam peluknya itu Selena mengangguk kemudian melepas pelukkannya dan tersenyum pada Mama Jean, "Jean pasti bakal segera kembali,"
Mama Jean mengangguk sambil tersenyum, ia kemudian menangkup pipi kanan Selena dan mengelusnya pelan.
Setelah itu Mama Jean menatapku, memberikan senyuman hangat miliknya itu. Kemudian ia meraih tanganku dan mengelusnya dengan pelan.
"Jean... rindu banget sama kamu, Kath."
Mendengar itu, mataku langsung berkaca-kaca. Hatiku serasa tertusuk, sangat campur aduk. Perasaan rindu itu langsung menguar begitu saja.
Terdengar Mama Jean tertawa pelan melihatku berkaca-kaca, ia pun langsung membawaku ke pelukannya itu. Rasanya hangat, seperti milik Jean.
