.
.
.
💋
.
.
.Jumat, 25 September.
Pemuda itu datang untuk pertama kalinya.
Daniel hampir tidak bisa melepaskan pandangan dari pria itu. Rambut hitamnya yang diacak dengan sembarangan, kacamata yang menghiasi matanya, serta tatapannya yang tampak tak acuh. Pemuda itu mendekati meja kasir kafe tempat Daniel berada, membalas sapaan Daniel dengan senyuman singkat, sebelum melirik kepada menu yang tertera di meja. "...iced americano, satu."
Daniel sontak mengangguk. "Takeaway?"
"Tidak, disini saja." Pemuda itu mengangkat perangkat tas laptop-nya. "Ada yang harus kukerjakan."
Daniel tentu saja menyanggupi. Ia memasukkan pesanan pemuda itu ke dalam mesin raptor, matanya mencuri pandang kepada pria itu. "Atas nama?"
"Seongwoo."
Sesuatu menggelitik perut Daniel saat pemuda itu menyebutkan namanya. Ia mengangguk, memasukkan nama pemuda itu lalu mempersilahkannya duduk. Tangan Daniel bekerja cepat membuatkan segelas iced americano untuk Seongwoo yang sudah berjalan mencari tempat duduknya, meja paling pojok di kafe itu.
Pesanan siap dalam beberapa menit, dan Daniel terdiam sejenak. Matanya melirik pada deretan panganan yang tersedia di etalase. Ia menimang-nimang sejenak, sebelum dengan cekatan mengambil salah satu cheese quiche dan menghangatkannya. Diletakannya piring tersebut dan tangannya menekan tombol untuk mengirim signal pada bell getar yang diberikannya pada Seongwoo tadi. Pemuda itu sontak berdiri, lalu berjalan mendekati meja kasir lagi. Matanya terhenti pada sepiring quiche yang tersedia disana, sebelum ia mengangkat wajahnya dan mendapati mata Daniel.
"...hari ini adalah national quiche day." Daniel menambahkan dengan grogi. "Gratis, untuk tamu kami."
Seongwoo mengerjapkan mata, keningnya berkerut sesaat, sebelum kemudian tersenyum tipis.
"Thanks..." mata Seongwoo melirik nametag di dada sang kasir. "...Daniel."
Daniel segera sadar ia ingin lebih sering melihat senyuman itu lagi.
Selasa, 27 Oktober.Seongwoo sudah jadi langganan di kafe Daniel. Ia biasanya akan datang satu atau dua kali dalam seminggu, memesan satu atau dia gelas kopi lalu menenggelamkan diri di depan laptopnya di pojok ruangan. Frekuensi kedatangannya ini memungkinkan Daniel untuk membuka obrolan singkat dengan Seongwoo, membuatnya bisa mengenali pria itu lebih dekat.
Mahasiswa jurusan desain grafis, semester tujuh. Saat ini, sedang dalam proses mengerjakan skripsinya. Ia tinggal di kos-kosan yang tidak jauh dari kafe ini, dan ia memilih untuk mengerjakan skripsinya di luar kos karena susah baginya untuk fokus bila berada di dalam kamar. Daniel juga jadi tau, Seongwoo sebenarnya bahkan tidak suka kopi. Ia hanya meminumnya karena ia butuh kafein, agar ia bisa lebih fokus dengan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUP OF COFFEE [OngNiel Project]
FanfictionA shot of story to refresh your day OngNiel Fanfiction OngNiel Project