Pagi hari menyambut senangnya rasa ingin cepat-cepat datang ke sekolah baru, mentari pagi menusuk gorden biru dikamar seorang gadis,suara burung-burung berkicauan ditambah lagi aroma masakan yang tercium sampai ke bilik kamar.
Gadis itupun segera bergegas dan cepat-cepat datang ke dapur dengan pakaian yang masih kusut,muka bantal,dan tentunya bau iler hahaha
"mah masak apa?" tanyanya.
"eh kamu udah bangun" sahut mamahnya sembari menyiapkan makanan di atas meja.
"iya kan mau ke sekolah baru" sahut gadis itu kembali.
"ciiee yang semangat ke sekolah baru,yaudah sana mandi dulu terus makan ini mamah udah bikinin tempe goreng kesukaan kamu" pinta mamah gadis itu.
"siap ibu negara" sahutnya sambil bergegas menuju kamar mandi.
gadis itupun segera bergegas mandi dan segera memakai seragamnya karena ingin cepat-cepat menyantap masakan yang telah disiapkan ibunya tadi.
.
.
.
.Suasana pagi ini benar-benar cerah dan terik,banyak siswa berlarian ingin cepat-cepat masuk ke dalam kelas dan bertemu teman-teman barunya.
Yaah..disini aku sekarang, aku Kinan.Sekolah baru terasa asing bagiku tapi semoga saja aku bisa menemukan hal-hal baru disini.Cuaca di lapangan terasa panas sekali, beruntungnya aku satu kelas dengan teman SD ku dulu, jadi tidak akan bingung mencari teman.
Kami baris per kelas,di depan sudah ada kakak-kakak osis yang banyak siswa sedari tadi berbisik membicarakan mereka. Banyak siswi perempuan yang heboh dengan kakak osis laki-laki, ada juga yang takut dengan beberapa dari mereka yang mukanya terlihat garang.
Tapi aku sedaritadi memperhatikan salah satu dari mereka, dia laki-laki yang tak terlalu tinggi dengan kulit hitam.Pembukaan pun dimulai,panas matahari terasa menyengat di kulitku,ingin sekali pergi dari lapangan ini,dan setelah beberapa lama akhirnya selesai juga.Kami disuruh masuk ke kelas masing-masing.
.
.
.Satu persatu siswa masuk ke dalam kelas yang sudah dibagi sebelumnya.
Aku duduk bersama temanku di depan.
Saat beberapa kakak-kakak osis masuk, ternyata salah satunya adalah lelaki yang kuperhatikan tadi saat masih di lapangan.Pembukaan pun dimulai. Kami hanya disuruh untuk melakukan perkenalan dan menulis jadwal untuk keesokan harinya.
Namun hal yang tak disangka-sangka datang.
Lelaki yang ku perhatikan saat di lapangan tadi justru sekarang dia yang malah memperhatikanku diam-diam.Saat aku menoleh ke belakang, tak sengaja mata kita bertemu dan saling tatap untuk beberapa detik. Aku langsung memalingkan pandanganku darinya. Entah kenapa dari banyak siswi disini aku yang ia perhatikan.
•••
Tingg
Tingg
TinggSedari tadi handphone ku berbunyi tanda ada pesan masuk.
Ternyata itu adalah pesan dari beberapa anak kelas sebelah yang mengajak kenalan denganku.Aku yang terlalu asik memainkan ponsel ku sedaritadi sampai tidak sadar jika adzan isya sudah berkumandang. Ditambah suara hewan-hewan seperti jangkrik terdengar jelas seperti sedang bernyanyi merdu.
"Kinann sholat dulu nak, udah isya tuh" panggil seorang ibu dengan suara lembutnya.
"iya mahh" jawabku.
Setelah mendengar panggilan adzan dan panggilan dari mamah, aku pun langsung bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat.
Dan setelah selesai sholat aku bergegas untuk menyiapkan barang-barang yang akan ku bawa untuk besok ke sekolah.
.
.
.
.
.
Hari kedua MPLS pun datang.
Hari ini aku masih harus datang ke sekolah untuk melaksanakan MPLS yang kedua kalinya.Seperti biasa aku diantar oleh mamah ke sekolah.
Setelah aku berpamitan dengan mamah,aku langsung naik ke atas dan aku sudah mendapati banyak siswa yang sudah bergegas turun ke bawah untuk mengikuti upacara pembukaan.Aku pun juga segera bergegas mengambil topi dan pitaku lalu turun ke bawah.
Saat semua siswa telah berbaris rapi upacara pun dimulai. Disela-sela waktu aku terkadang menoleh kanan kiri atau kedepan hanya untuk sekedar melihat-melihat saja.
Sampai pada akhirnya mata ku dan mata kakak kemarin bertemu dalam satu waktu.Aku terkejut bukan main. Ternyata daritadi dia memperhatikanku secara diam-diam.
Dan aku pun langsung mengalihkan pendanganku lagi.Tak lama setelah itu upacara pun selesai dan semua siswa diperbolehkan untuk naik ke kelas masing-masing.
Saat di kelas aku masih bisa melihat lelaki tadi. Dia adalah pendamping untuk kelas ku saat MPLS dilaksanakan.
Entah mengapa saat ini dia memperhatikanku sambil tersenyum sendiri.
"woyyy ngelamun aja, kesambet lu ntar baru tau rasa" teman kakak tadi tiba-tiba mengejutkannya sekaligus mengejutkanku.
"ngelamun apa lagi merhatiin cewe si hm? Aduh Putra ni diem-diem mau ngembat adik kelas baru nih" ujar salah satu temannya.
"paansi lo pada"
"udah gausah ribut, kita mau mulai ni"
"hai adek-adek udah kenal kan sama kita? Kan kemarin udah kenalan masih inget kan ya. Nah jadi hari ini kita mau bikin lagu, bikin yel-yel gitu tau yel-yel kan? Iya jadi perkelas disuruh bikin yel-yel buat besok maju di aula" jelas salah satu kakak osis.
Dan setelah penjelasan selesai, kami semua bergegas untuk menciptakan lagu untuk kelas kami.
Setelah selesai kami semua dipanggil untuk turun dan berkumpul di aula.
Aula disana benar-benar luas dan terlihat besar,bangunanya adalah bangunan peninggalan belanda, saat aku masuk benar-benar terkejut akan bangunanya.
Saat di aula pun kakak tadi masih memperhatikanku. Entah ada apa dengannya, dia yang salah atau ada yang salah denganku sampai-sampai dia tak berhenti memperhatikanku.
Aku hanya cuek dan tak menanggapinya, namun sekali dua kali aku juga suka mencuri-curi pandangan dengannya.Setelah cukup lama, acara hari ini akan segera di tutup. Dan tak lupa para guru memberitahu jika di MPLS terakhir besok akan diadakan lomba antar kelas.
Sesampainya di kelas kembali, kami semua mendiskusikan siapa saja yang akan maju untuk lomba besok.
Dan banyak yang tidak ingin ikut karena masih malu dan belum terbiasa.
Aku pun sama, makannya aku hanya diam dan mendengarkan saja.Tiba-tiba saja kakak yang dari kemarin memperhatikanku memanggilku dan membuatku terkejut.
"dek kamu aja yah yang ikut storytelling, soalnya temen-temen mu gak ada yang mau" ujarNYA.
Aku benar-benar terkejut dan sebenarnya aku tidak ingin mengikuti lomba apapun.
"eh jangan aku deh Kak, soalnya gabisa hehe" ucapku sedikit kikuk.
"udah gapapa ikut aja,nanti kalau gak bisa kan bisa tanya aku di WhatsApp atau sama mbaknya itu" jelas masnya sambil menunjuk ke arah teman perempuannya.
Aku benar-benar bingung, di sisi lain aku tidak ingin mengikuti apapun, tapi di sisi lain juga jika aku tidak meng iyakan tawaran tadi tidak ada siswa yang maju untuk lomba storytelling.
Dan terpaksa aku iyakan saja."yaudah deh Kak, tapi bener ya dibantuin" pasrahku dengan nada sedikit kecewa.
"iya tenang aja" jawabnya sambil tersenyum padaku.
Setelah acara hari selesai kami pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Seperti biasa mamah menjemputku dan ternyata dia sudah berada disini limabelas menit sebelum aku keluar.
"aah mamah maaf ya jadi nunggu" ucapku sambil mencium tangannya.
"gapapa kok, yuk pulang".
***
Happy reading, janganlupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku SMP dan Dia
Teen FictionBagi aku, masa SMP itu menyenangkan. Aku Kinan Aneska, belajar banyak hal dari masa SMP. Makasih untuk kakak kelas, teman-teman, dan yang lainnya. Terutama Ali Alghifarry, kamu ngasih aku banyak banget pelajaran hidup dan sebagainya. Terimakasih Ali...