Tak terasa satu minggu pun berlalu. Dua hari lagi adalah hari dimana kita akan melaksanakan lomba baris berbaris.
Hari-hari ku lalui seperti biasanya dan masih menyandang status sebagai kekasih Ali.
Sejauh ini hanya beberapa orang yang tahu tentang hubungan kita. Tapi beberapa hari yang lalu tiga hari berturut-turut beberapa orang mengetahui hubunganku dengan Ali.Saat itu bukan Ali yang menyebarkannya lagi karena ia sudah janji padaku untuk tak mengulangi kesalahan yang sama. Ternyata itu adalah teman Ali, ketakutan yang kutakutkan pun akhirnya terjadi juga. Aku tak begitu menghiraukannya, biarlah mereka tahu asal jangan bertambah orang-orang yang tahu.
Hari ini aku, Gwen, Beril dan Dyra makan di kantin seperti biasanya. Tak disangka-sangka kami bertemu dengan Kak Putra disana. Aku sedikit canggung saat bertemu dengannya, begitupun dengannya. Kami sudah tak berkomunikasi sejak saat itu. Jika aku melihat dirinya, ketakutanku akan masalalu selalu saja muncul, padahal Ali telah berusaha menghilangkannya.
Kami duduk biasa di meja kantin sambil memakan jajanan kita. Kak Putra terus menatapku dari kejauhan. Entah mengapa tapi aku sedikit tak nyaman jika ia terus seperti itu. Aku tak tahu bagaimana ia sekarang dan kabar perempuan itu. Aku sudah tak ingin berurusan dengan kakak kelas.
Tak lama setelah itu, bel pun berbunyi tanda jam istirahat telah usai. Aku dan teman-teman segera naik ke atas kelas.
"nan tadi Kak Putra ngeliatin kamu terus tau" ucap Beril.
"iya aku juga tau".
"sekarang dia gimana?" tanya Gwen.
"gimana apanya?" tanyaku balik.
"dia masih sering kirim pesan ke kamu ga"? Tanya Gwen.
"engga" ucapku singkat.
Setelah percakapan kami selesai, guru pun datang dan kami melanjutkan pelajaran kembali.
Setelah pelajaran hari ini selesai, kami bergegas pulang ke rumah masing-masing.Saat aku keluar dari kelasku, aku sudah menjumpai Ali di depan. Ternyata ia menungguku untuk keluar gerbang bersama.
"ciee ditungguin ni" ucap Dyra.
"ah apaansi" ucapku.
"yaudah kita duluan yaa" ucap Gwen sembari mengajak Dyra dan Beril berjalan duluan.
"ehhh".
Kini hanya tinggal tersisa aku bersama Ali, dan tentunya kami berjalan bersama menuju gerbang sekolah.
Aku terkadang masih suka tak percaya jika aku bisa berjalan berdampingan seperti ini bersama Ali.
•••
Hari ini adalah hari dimana lomba baris-berbaris akan dilaksanakan.
Sudah 2 hari kelas kami berlatih untuk lomba baris berbaris.
Banyak hal juga yang sudah terjadi. Saat hari terakhir kami berlatih, kami sudah siap dan yakin jika kelas kita akan memenangkan lomba besok.
Saat hari itu datang, semua orang bersemangat untuk melaksanakan lomba.
Lalu giliran kelas kami pun datang.
Kami maju dengan penuh semangat dan tentunya sangat yakin jika kami akan menang.Di pertengahan lomba, entah apa yang terjadi padaku. Aku kehilangan fokus dan malah membuat gerakan yang salah. Aku sangat sangat merasa bersalah karena semua sudah yakin jika hari ini kami akan menang.
Sesudah giliran kami selesai, kami berkumpul dan semua teman-teman bertanya padaku apa yang terjadi, kenapa aku bisa tidak fokus dan melakukan gerakan yang salah.
Aku hanya bisa meminta maaf dan terus meminta maaf pada teman-temanku. Mungkin dengan satu kesalahan yang ku perbuat tidak akan bisa memenangkan perlombaan kali ini.Aku tau mereka sangat kecewa, tapi mereka tetap memberiku semangat agar aku tidak putus asa.
Setelah semua selesai kami pun diperbolehkan untuk pulang.Tak kusangka Ali menungguku untuk berjalan bersama.
Dia sepertinya mengerti akan keadaanku saat itu, tapi dia terus membuatku tertawa sampai aku lupa dengan kesedihanku yang baru saja terjadi hari itu.
Aku sangat beruntung bertemu dengan Ali. Terimakasih untuk semua yang kau lakukan untukku.Banyak hal yang telah kita berdua lalui sampai dengan saat ini. Aku hanya berharap kami bisa seperti ini sampai hari esok.
Aku ingin terus bersamamu, Ali.
![](https://img.wattpad.com/cover/249852660-288-k21691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku SMP dan Dia
Teen FictionBagi aku, masa SMP itu menyenangkan. Aku Kinan Aneska, belajar banyak hal dari masa SMP. Makasih untuk kakak kelas, teman-teman, dan yang lainnya. Terutama Ali Alghifarry, kamu ngasih aku banyak banget pelajaran hidup dan sebagainya. Terimakasih Ali...