Chapter 1

307 27 2
                                    


Nora mendelik tajam kearah Yeri yang berdiri angkuh di dekat pintu bersama sang suami disampingnya.

"Mau sampai kapan kalian seperti ini?" Tanya Yena yang sudah terlihat lelah melihat tidak keakraban Nora dan Yeri sejak anaknya berusia sepuluh tahun.

"Anakmu yang selalu mencari masalah denganku." Balas Yeri dengan angkuh.

"Bibi yang tidak pernah mau mengalah." Sahut Nora membuat Yeri membulatkan matanya tak terima.

"Aku?" Tunjuk Yeri pada dirinya sendiri. Saat melihat anggukan kepala Nora, Yeri segera mendekati Nora penuh emosi tapi Jungkook langsung menahan istrinya untuk tetap disampingnya.

"Kau yang terlalu kekanak-kanakan, Yeri. Nora hanya bercanda padamu saja." Ucap Suga membuat Nora tersenyum lebar di bela Ayahnya.

"Tapi Nora yang selalu memulainya, Paman. Bagaimana Mama tidak kesal jika Nora sudah kelewatan." Sahut Hyerim tak terima Ibunya disalahkan.

"Minta maaflah pada Yeri." Pinta Yena pada putrinya yang langsung diamini Nora.

"Aku minta maaf, Kim Yeri." Ucap Nora dengan santai membuat semuanya menatap Nora terkejut.

"Nora!" Tegur Yena.

"Apalagi Mama? Aku sudah minta maaf." Keluh Nora yang merasa serba salah.

"Tapi itu tidak sopan!" Nora merenggut kesal, ia melirik sinis kearah Yeri.

"Yang penting aku sudah—"

"Bisakah kalian semua keluar? Tinggalkan aku dengan Nora." Sela Jeongsan tiba-tiba yang membuat semua orang menoleh kearahnya dengan tatapan heran.

"Tidak mau!" Tolak Nora yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Jeongsan.

"Benar, kita tinggalkan mereka berdua. Hanya Jeongsan yang bisa menjinakkan Nora." Ucap Hyerim menarik lengan Yena dan Suga.

"Kau pikir aku binatang buas!" Sewot Nora tak terima.

"Kau lebih dari itu." Ketus Hyerim lalu kembali mengajak para orangtua meninggalkan Jeongsan dan Nora..

Jeongsan mendekati ranjang Nora setelah semuanya pergi dari kamar Hyerim, dimana wanita itu langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini?" Tanya Jeongsan yang diabaikan Nora didalam selimut.

Jeongsan menghela nafas lalu menarik kasar selimut yang menutupi seluruh tubuh Nora hingga selimut itu terjatuh ke atas lantai. Nora yang belum sigap menahan selimutnya pun terkesiap kaget lalu menatap Jeongsan tajam.

Nora membuang muka kearah lain. "Aku tidak mau berbicara denganmu, silahkan kau keluar."

"Seharusnya kau yang keluar, ini kamar saudariku." Balas Jeongsan membuat Nora mengumpat dalam hati. Dengan perasaan malu ia pun bangkit duduk dan bersiap untuk turun dari ranjang tapi Jeongsan menahan Nora untuk diam ditempatnya.

Nora mendelik tajam kearah Jeongsan. "Aku ingin keluar! Bukankah kau tadi mengusirku?" Sewot Nora kesal.

"Berhentilah bersikap kekanakan seperti ini. Sebenarnya apa yang kau inginkan dengan bersikap seperti ini?" Nora mengerucutkan bibirnya sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku ingin menikah dengan Jeon Jungkook." Jeongsan mengangkat salah satu alisnya.

"Bukan dengan Jeon Jeongsan?" Nora membulatkan matanya terkejut dan tercengang dengan ucapan Jeongsan yang membuat jantungnya mulai berdegup kencang.

"Kau dan Paman Jungkook berbeda!" Bantah Nora dengan pipi bersemu merah.

Jeongsan mengernyitkan dahinya. "Kami mirip dari segi fisik, perusahaan sama, keluarga sama. Apa yang berbeda?"

"Umur kau dan Paman Jungkook, aku ingin menikahi sugar Daddy."

"Sugar Daddy?" Tanya Jeongsan tak mengerti.

"Pria berumur yang memiliki banyak uang, tampan, perfect seperti Paman Jungkook." Ucap Nora yang tengah menangkup kedua tangannya bertumpu di satu pipi sembari memejamkan mata dan tersenyum lebar saat membayangkan sosok Jungkook.

"Aw!" Nora memegang keningnya yang baru saja di sentil Jeongsan.

"Nikahi saja Ayahmu sendiri."

"Aku tidak ingin Ibuku sakit hati."

"Aku juga tidak ingin Ibuku sakit hati. Jadi kuminta kau untuk berhenti mencari masalah dengan Ibuku, berhenti menggodanya." Ucap Jeongsan yang membuat Nora meringis pelan saat mendengar nada dingin dan ketegasan dari pria itu.

"Aku kan menggoda Paman Jungkook, bukan Ibumu." Cicit Nora yang tidak dibalas Jeongsan, tapi tatapan pria itu menunjukkan jawabannya. Jawaban yang membuat Nora harus menuruti perkataan pria itu.

"Oke, oke. Aku tidak akan menggangu orangtuamu." Ucap Nora menyerah. Jeongsan pun tersenyum lebar lalu mengacak rambut Nora dengan gemas.

"Good girl." Gumam Jeongsan yang langsung di tepis Nora.

"Hentikan! Aku bukan anak anjing!"

.
.
.

"Apa kau berhasil menjinakkan Nora?" Tanya Hyerim begitu melihat Jeongsan keluar dari kamarnya. Jeongsan mendekati para orangtua dan kembarannya yang tengah berkumpul di ruang keluarga. Seperti sedang membicarakan hal serius.

"Aku ingin ada yang mengawasi dan menjaga Nora selama aku pergi ke Paris bersama Yena." Ucap Suga membuat semua orang menatap pria itu.

"Bukankah sudah ada Sorin?" Tanya Yena heran.

"Sorin hanya manajer Nora di pekerjaannya saja, sayang. Lagipula mereka berteman baik, aku takut jika Nora merencanakan sesuatu saat kita tidak ada dan yang pasti Sorin ada di pihak Nora saat kita bertanya tentang putrimu." Jawab Suga yang dibalas delikkan tajam dari istrinya.

"Putrimu juga, Suga." Timpal Jungkook sembari terkekeh geli.

"Aku tidak memiliki sifat seperti Nora, Yena yang memiliki sifat bar-bar nya."

"Kalian berdua sama saja, tidak ada bedanya dengan putri kalian." Ketus Yeri dengan mata melirik Suga dan Yena.

"Apa Paman ingin aku mencarikan Nora bodyguard dan asisten?" Semua menatap Jeongsan ketika pria itu bersuara.

Suga mengangkat kedua bahunya. "Kau tahu sendiri jika Nora tidak suka dengan orang asing berada didekatnya." Balas Suga lalu menghela nafas panjang.

"Bagaimana jika kau saja, Jeongsan?"

"Jeongsan memiliki kesibukan yang banyak! Tentu saja Mama keberatan, Hyerim." Sahut Yeri tak terima dengan pendapat putrinya.

"Hanya Jeongsan yang bisa membuat Nora menurut, Mama." Ucap Hyerim yang diamini semua orang kecuali Jeongsan. Suga pun menoleh kearah Jeongsan dan memberikan tatapan berharap.

"Apa kau mau, Jeongsan? Hanya satu bulan saja. Setelah Paman pulang, Paman akan meminta bantuan pada sepupu Nora." Ucap Suga menatap Jeongsan penuh harapan.

"Sepupu Nora?"

"Hyunjin."

"Min Hyunjin? Dia sepupu Nora? Sejak kapan?" Tanya Hyerim tak percaya, ia melirik kearah Jeongsan yang hanya diam tanpa ekspresi.

"Sejak Ibu Hyunjin menikah dengan sepupu Yena."

"Apa Nora tahu?" Tanya Hyerim penasaran.

"Ya dan dia patah hati."

"Patah hati karena ap—"

"Aku akan menjaga Nora selama kalian pergi." Sela Jeongsan dengan mantap. Tidak memperdulikan bantahan Ibunya dan raut wajah lega orangtua Nora, ia pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya.





TBC

Hi, aku balik update cerita Jeongsan lagi. Masih mau di lanjut???

Semoga kalian suka.

Jangan lupa vote dan komen.


Annyeong 💜

ONE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang