Chapter 8

86 12 2
                                    


Nora POV

Ada yang ingin berkenalan denganmu. Dia atasanku, aku jamin ini akan berhasil!

Jangan lupa cocokkan jadwal dengan kesibukan Jeongsan. Semangat, Yeri!

Aku menghela nafas panjang begitu membaca pesan dari Lisa, ini sudah yang kelima kalinya Lisa mengenalkanku pada pria yang dia pilih dan dari keempat pria yang sudah pernah bertemu denganku, di pertemuan selanjutnya selalu mundur dengan berbagai alasan, yang entah kenapa semuanya seperti itu.

Aku terus memikirkan kekurangan dan kelebihan dari yang aku miliki. Aku cantik, pintar, sukses, dari keluarga terpandang, memiliki tubuh ideal yang sangat diinginkan para kaum hawa, fisik bahkan terjamin mulus dari segala kecacatan karena memang seorang model harus seperti itu, tergores sedikit pun pasti akan tidak lolos saat test fisik.

Lalu apa yang kurang dari diriku?

Bahkan aku jadi memikirkan statusku yang tidak pernah berkencan dengan seseorang dari umur remaja sampai menuju dewasa seperti sekarang ini.

Ada apa dengan para lelaki itu?

"Apa kau sedang memiliki masalah?" Aku mengerjapkan mata saat suara Sorin menyadarkan lamunanku.

"Kenapa memangnya?" Tanyaku sembari mengambil gelas berisi smoothies strawberry dan menyeruputnya perlahan.

Sorin memperhatikan raut wajahku, "Kau terus menghela nafas dan keningmu terus berkerut. Ada apa?"

"Tidak ada, aku baik-baik saja." Jawabku singkat dan mengalihkan perhatian ke sekeliling Cafe yang menjadi tempat pemotretanku di hari Senin.

Selesai pemotretan, aku dan Sorin memutuskan untuk bersantai di Cafe ini sebelum pulang. Tempatnya nyaman, di penuhi warna hijau dan cokelat dari tanaman dan kayu yang memang sebagai ikon tempat ini. Maka dari itu aku memilih untuk bertahan lebih lama, walau sebenarnya sudah lelah akibat bekerja dari sejak pagi buta.

"Apa ini masih soal kencan itu?" Tanyanya terdengar ragu. Apa begitu terlihat? Bahkan Sorin langsung menebak ke arah sana dan tepat.

"Ya, itu sedikit mengusik pikiranku." Di hadapanku, Sorin melipat kedua tangannya dan memberikan tatapan serius.

"Kenapa kau sangat memikirkannya? Kau sangat ingin lolos dari Jeongsan, ya?"

Sebagai teman, aku suka menceritakan semua yang aku alami pada Sorin. Manager hanya status dan pekerjaannya saja, di sisi lain Sorin tetap temanku.

Sorin awalnya melarangku untuk tidak melakukan apa yang Lisa rencanakan, ditambah tujuanku berkencan adalah untuk menghindar dari Jeongsan. Ia tetap mendukung walaupun keberatan, Sorin mendukung karena ingin aku tidak bergaul hanya di satu lingkaran saja, hanya seputar pekerjaan dan pendidikan. Atau bisa dibilang aku gadis yang minim dalam pergaulan, selain percintaan.

Temanku hanya Sorin, Lisa dan Ryujin.

Lisa dan Ryujin bertemu denganku di jaman SMA dan Sorin di jaman SMP. Ibu Sorin juga teman Ibuku, kami bisa bertemu dan berteman berkat Ibu kami berdua, hingga aku mengajak Sorin untuk bekerja denganku sebagai manager, Sorin menerimanya dengan antusias, ada alasan dibalik itu, ia ingin bertemu idolanya dengan mudah jika menjadi managerku.

Licik, tapi ia bekerja dengan sangat profesional. Jadi kelicikan itu tidak berpengaruh untukku, selama pekerjaannya baik dan teliti.

"Bukan itu yang aku pikirkan, bahkan aku lupa dengan tujuanku yang satu itu." Jawabku setelah diam beberapa saat,  "Hanya bingung saja, kenapa setiap pria yang bertemu denganku untuk pertama kalinya, langsung menjauh dan menolak ketika pertemuan kedua direncanakan." Sambungku dan Sorin menatapku dengan alis menyatu dalam.

ONE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang