2

1.9K 270 11
                                    

b

illkin mengambil bantal di sisi sofa ke pangkuannya setelah meletakkan ponselnya. sedangkan pp mengubah duduknya menjadi bersila dan menghadap sahabatnya tersebut.

" ikin, tau gak sih kalo tentang konsep universe will give you what you attract? " tanya pp sembari mengambil toples dan membukanya lalu menutupnya lagi.

" maksudnya semacam law of attraction gitu yah? "jawab lelaki berlesung pipi itu, pandangannya lurus menatap mata lawan bicara.

" iya! kayak singkatnya tuh yang kamu pikirin ya itu yang bakal kamu dapetin, menurut kamu itu gimana? " tanyanya antusias, jarinya ia arahkan pada permukaan sofa dan membuat pola abstrak diatasnya

billkin terlihat berpikir sejenak, " percaya sih, tapi kalo sering diterapin jadinya kayak termasuk toxic positivity gak sih? karena kita terus menerus berpikir positive berharap bisa dapetin sesuatu itu. padahal realitanya selalu ada hal diluar kendali kita kan tapi tetap maunya itu terjadi," jelas pemuda itu

pp terlihat puas dengan jawaban billkin, ia mengagguk pelan sementara matanya menerawang ke atas, terlihat ingin mengatakan sesuatu.

" jadi intinya kita gak boleh bergantung banget sama universe ya? we need to be the better version of ourself too to get what we want, just go with the flow. even though universe will give us anything what we want, but dont be too obsessed, " tanya pp,

" exactly. tumben kamu pinter? "

pp melengos, ia memutar bola matanya malas.

" menurutku tuh manusia bisa mewujudkan apapun, pi, the love or the dream. but remember not to put the ego first. " tutupnya lalu bangkit menuju dapur,

pp tersenyum mendengarnya.

yes, kin, kamu bener. dont put the ego first.

🌺

he was a person he should not fallen into. but something in the way he treats to him so carefully made him think he valued him.

cara billkin menatap mata pp saat berbicara, bicara tentang hal hal random yang malah menjadi topik yang mengasikkan, berbicara tentang hari yang dijalani, atau kadang berbicara tentang keluhannya.

" aku tuh males tiap ke rumah oma, "

" kenapa, pi? "

" males banget, pasti diuyel uyel mulu. ditanyain ini itu, udah punya pacar apa belum, kuliahnya gimana, kalo tinggal sendiri gimana, makannya sehat apa gak, males banget kayak dora alias nanya mulu, tapi enak sih kalo pulang dibawain jajan macem-macem, " tukasnya kesal bibirnya terlihat cemberut sekarang.

" cari pacar gih, biar gak ditanya mulu. " ujar billkin iseng, sesekali melirik ke arah pp karena ia sibuk bermain game.

kin, kalo pp udah punya kamu ngapain harus punya pacar?

" aku maunya gitu, banyak kali yang mau deketin aku! " ujar pp jujur, jujur maunya billkin.

" terus? " tanya billkin penasaran

' ya, kamu gak sadar? perlakuan kamu ke aku yang bikin mereka mundur karena katanya lebih dari sahabat, posesif lagi.' keluhnya dalam hati yang tidak mungkin ia lontarkan pada billkin.

" males ah, bahas pacar-pacar begini! " sungut pp kesal, ia melemparkan bantal ke arah billkin yang sukses membuat ponselnya terjatuh

" ck, piiii! mati kan! "

ia melemparkan kembali bantal pada pp yang sayangnya meleset, membuat pemuda berkulit pucat itu semakin menjulurkan lidahnya

pp memungut ponsel billkin yang terjatuh, lalu membukanya tanpa kendala. iya, sidik jarinya telah di register di ponsel billkin.

🌺


" ayamnya taruh di microwave aja biar anget, " ujar pp sembari mencomot kentang goreng.

billkin menoleh, raut wajahnya terlihat heran. " ini masih panas, pi. ntar aja kalo udah dingin baru masukin ke microwave, " tukas billkin

pp merengut, ia semakin merengek " nanti kalo udah dingin jadi gak krispi! "

" tapi ini ayamnya masih panas, pi! " ujarnya mencoba sabar, maklum menghadapi anak kecil.

" justru masih panas dimasukin sekarang biar awet! " kekehnya

billkin menghela nafas, " yaudah punya kamu taruh di microwave sendiri sana! " tukasnya emosi nada bicaranya juga terdengar meninggi, namun disambut dengan raut malas pria manis yang lebih tua tujuh bulan darinya.

pp tersenyum menang, ia membawa dua potong ayamnya kemudian meletakkannya di microwave, lantas kembali duduk di hadapan billkin.

" aku bayangin gimana nanti yang jadi pacar kamu, " ujar billkin sembari memilah ayamnya

dahi pp mengerut, " kenapa emang? "

" ya kamu kadang ngeselin sama ngeyel begini apa gak kasian sama pacar kamu tiap hari ribut mulu, "

" ngapain ada pacar kalo kamu bisa di babuin, " jawab pp sekenanya hingga diberi billkin menoyor kepala pp pelan,

" tapi serius ya pi, kalo kamu suka sama orang cerita sama aku. "

pp terdiam, ia sesaat canggung untuk melakukan apapun. apalagi saat netranya bertabrakan dengan netra billkin.

bodoh. aku suka sama kamu, kin. then what should i do?

lucidity » bkpp. [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang