he never told him how much he cried that night.
pp tidak akan pernah mengatakan malam itu setelah pulang dari ancol ia menangis semalaman. he loves him, but he keep pretending he didn't because he knew he didn't love him the same.
" gue liat-liat akhir akhir ini lo berdua gak sering bareng lagi ya? " tanya jayler yang sore itu tengah mampir untuk sekadar membawa abon yang dititipkan mamanya untuk pp.
pp berdehem, " dia lagi deketin cewe," jawabnya singkat sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar televisi yang menampilkan kartun we bare bears.
jayler berhenti mengunyah cookies lantas beringsut mendekati adik sepupunya tersebut, " serius pi? gue kaget sumpah, gue kira dia udah gak butuh cewek. "
pp hanya mengangguk, atensinya tetap pada kartun dengan scene beruang yang sedang berjalan bersama koala kecil.
" lo sedih gak? " tanya jayler lagi
'iya kak, aku sedih banget. mau diem gak tahan, mau diungkapin takut berantakan.'
terlebih sebulan ini dia dibanding-bandingkan dengan jane. jane yang ini lah, jane yang itu lah hingga pp muak mendengarnya.
" bisa gak sih kamu gak ngebandingin aku sama jane? kamu bilang jane yang humble lah, jane yang easy going lah, jane yang ini lah itu lah, capek tau dengernya! " ujar pp kala itu. pp lelah ketika billkin membandingkan dirinya yang introvert dengan jane yang easy going.
dibalik sifat introvert pp ada trauma masa kecil karena ia nyaris diculik saat tinggal di rumah oma karena bermain tanpa pengawasan.
pp yang berumur enam tahun saat itu nyaris saja digendong oleh orang tersebut kalau saja tidak ada tetangga yang meneriaki bahwa oma dan kakaknya sedang mencarinya. tetangga tersebut menghampiri dan sadar bahwa ada orang asing yang bukan dari wilayah sekitar situ.
setelah itu pp menjadi takut keluar rumah, apalagi saat ia pindah ke kota bersama kedua orang tuanya. ia sempat menjadi anti sosial dan tidak mau keluar rumah pada saat itu, namun karena kebutuhan sosial, ia pun akhirnya mau berinteraksi dan bergaul dengan teman walaupun terkadang ia lebih suka dalam kesendirian. pp sering terlihat pendiam atau menarik diri ketika berada di tengah-tengah sekumpulan orang yang tidak ia kenal baik plus menjadi sangat sadar diri dan memikirkan segala sesuatu sebelum bertindak.
pp tidak bohong, ia sedih saat topik mengobrolnya didominasi oleh billkin yang menceritakan progres kemajuan pendekatan dengan jane. tak jarang billkin juga membandingkannya dan jelas pp marah karena sudah jelas sekali mereka berbeda.
" kenapa sedih? kan harusnya seneng kalo billkin bakal dapet pacar? " jawab pp yang berlawanan dengan perasannya.
🌺
t
iga hari setelah itu, setelah billkin meneleponnya. sebetulnya ini adalah kali pertama billkin meneleponnya lebih dulu setelah ia memutuskan untuk mendekati jane.
" halo? "
billkin menghembuskan nafas lega saat pp menerima panggilannya pada dering kedua.
" ngapain pi? "
" lagi nyicil tugas, buruan ngomong mau apa. kalo gak penting aku matiin. " ujarnya ketus, disela selanya billkin dapat mendengar suara kertas yang dibalik berulang kali.
" heh ntar dulu! aku bingung pi, "
pp menghentikan kegiatannya menulis, ia meletakkan pulpennya hati-hati.
" bingung kenapa? " tanyanya
" i don't know, aku bingung aja. aku rasa aku mau berhenti aja,"
" i just feel like get a vibe that i had crush on her and then im not sure if i actually do, aku tuh bingung pi, aku kayak udah gak suka sama dia. "
pp terdiam sejenak, ia benar benar bingung ingin menanggapi seperti apa, yang ia lakukan hanya mengerutkan keningnya dan
" jadi kamu mau lanjut atau stop kin? " tanyanya. pp benar benar menghentikan tugasnya menyicil paper studi kasus yang akan menjadi deadlinenya besok sore.
" hngggg...i want to stop. " ujarnya terdengar pasti
" kamu gak pikirin perasaan jane? maksudnya gini, kamu sebulan ini gencar deketin dia, trus kalo kamu tiba-tiba ngejauh apa bukan ghosting namanya? "
billkin menghembuskan nafasnya kasar " well, pertama, aku gak ghosting pi, aku bakal tetep temenan sama dia karena kita satu fakultas. kedua, i didn't think she catch feelings towards me because she has a lot of boy friend and she seems to considered me as a friend. ketiga, aku juga udah biasa aja ke dia dan gak ada perasaan apapun ke dia, keempat, rumornya dia deket sama anak teknik tapi aku gak tau siapa, jadi apa yang bikin aku harus bertahan? "
mendengar penjelasan diseberang sana, pp tersenyum samar walaupun keraguan masih ada di hatinya.
" then, it's up to you, kin. "
*͙*❥⃝∗⁎.ʚɞ.⁎∗❥⃝**͙
a/n:
gue geblek bgt anjeng jelek bgt part nya acak acakan 😩
KAMU SEDANG MEMBACA
lucidity » bkpp. [end]
Casualedont let me floating around, with no destination in mind. [lowercase intended] • bxb • bkpp • written in bahasa