10

2.2K 251 46
                                    


paris dan jayler menatap billkin serta pp bergantian, wajahnya memunculkan smirk samar, terlebih kepada billkin.

“ so.... you guys are official? ”  tanya paris yang mengarahkan telunjuknya ke mereka berdua berulang kali, sedangkan jayler menunggu mereka menjawab dengan satu alis yang terangkat tinggi.

billkin menaikkan kedua alisnya sekilas, lantas memberi isyarat lewat kedipan mata, “ yah, as you can see,”

jayler memutarkan kedua bola matanya malas, “ harusnya gue gak kaget ya, tapi tetep aja njir masih sedikit kaget, lo harusnya makasih sama kita, kin. jangan songong lo,” ujarnya yang membuat pp bersiap untuk melontarkan pertanyaan.

“ hah, emangnya ikin kenap—”

billkin buru-buru memotong perkataan pp,“ thanks ya bro-bro sekalian. pajaknya ntar aja oke, lo tinggal sebut deh mau apa.  serem anjir temen-temen lo, gue cabut dulu ya! ” ujarnya sembari menarik pp untuk pergi dari fakultas teknik. kalau bukan karena pp yang diperintah jayler untuk membawakan charger laptop, billkin sih ogah banget main ke teknik.

🌺

“ yang, aku mau makan ayam tapi enaknya apa yah? ” tanya billkin sembari fokus ke jalanan, kadang ia menoleh ke kanan kiri sekilas.

“ apa yah? terserah kamu aja deh, aku ngikut, ” jawab pp sekenanya, alias malas berpikir,—karena billkin itu unpredictable.

“ yaudah makan siomay ikan, ”

“ hah? siomay mana ada ayamnya? ”

“ adaaa, kan pake telor ayam, ”

sigh

“ yaudah ayo kita makan siomay, ”

🌺

kan udah dibilangin; — billkin itu aneh, absurd, random, gak nyambung, dan sedikit soft. tapi kalau pp udah nangis dia bakal maju paling depan. kalau pp ngambek karena ulahnya, dia akan minta maaf yang awalnya sih minta maaf biasa yang pasang muka cool keliatan gentle, tapi pas pp pergi, billkin diem diem dia nangis katanya saking merasa bersalahnya.

pp bukan tipe orang yang ngambek setiap saat karena hal sepele atau tanpa sebab. ngambeknya pp itu bisa dihitung dengan jari, alias jarang banget. ketika kesal ia masih bisa mengontrol untuk menjaga komunikasi. marahnya pp itu diam, ia bisa mendiamkan billkin sepanjang hari atau sampai keesokan harinya kalau ia ingin.

jadi ya kalau billkin udah didiemin berarti dia kelewatan.

seperti saat pp sedang serius mengerjakan tugasnya, billkin tiba-tiba menjahilinya— kalau gak sakit sih gak masalah, tapi dia nyubit keras banget sampai merah.

pertama pp masih sabar, ia menegur billkin dengan berdecak menggerutu “ ck, sakit. jangan gitu, ah! ”

tapi ya namanya billkin pasti nekat, ia mencubit pipi satunya dengan sama kencangnya, sampai pp merasa  ngilu dan panas di wajahnya.

“ billkin kenapa sih?! tau sakit gak?! ” ujarnya emosi, tangannya mengusap pipinya yang masih ngilu. billkin yang merasa bersalah pun langsung mengelus pipi yang memerah itu, namun ditepis oleh kekasihnya tersebut.

lucidity » bkpp. [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang