Perhaps Love

63 7 4
                                    

"Gimana sih?! kan sekarang emng jadwalnya maen basket! masa lu lupa sih?!" omel Yeonhee.

"Gue ketiduran Hee sumpah, bablas."

"Lo duluan aja sama Bomin, ntar guae nyusul." balas Yunseong dengan muka bangun tidurnya.

"Ckk. yaudah buruan loh! keburu sore ntar." ucap Yeonhee yang setelahnya keluar dari kamar Yunseong.

Yunseong pun mengumpulkan seluruh nyawanya dulu sebelum akhirnya pergi ke kamar mandinya.



.

Yunseong melihat arlojinya sekali lagi. ini kalo datang nya kesorean Yeonhee pasti ngamuk. mana jalanan macet banget ini, jam jam nya pulang kerja.

Mau gamau Yunseong pun puter arah, gapapa lewat jalan yang lebih jauh tapi ga macet. dia bisa ngebut.
Beneran aja tuh Yunseong ngebut banget bawa motornya.

Tiba-tiba Yunseong menarik rem nya mendadak. membuka helm full-face nya, memastikan apa yang di lihtnya sekarng nyata. Dia melihat kembali objek terindahnya, sama seperti 2 minggu yang lalu.

Yaa itu Chaewon masih bersama dengan pria-pria bertubuh besar mekikutinya di belakan, yang Yunseong yakin itu adalah bodyguart nya.

Setelah kejadian 2 minggu lalu yang tak sengaja melihatnya di pasar, Yunseong tidak pernah melihatnya lagi. dia udah pasrah aja kalo emang gabakal ketemu lagi. karna Yunseong juga tidak punya informasi lebih tentangnya kecuali dia anak pemilik pasar moderen, mall depan pasar, dan juga gedung menjulang dekat perempatan lampu merah dekat rumahnya hanya informasi dari Yeonhee waktu itu yang dia tau.

Bahkan dia pernah sengaja meminta bundanya menyuruh dia ke pasar pagi-pagi untuk beli apa aja padahal saat itu kata bundanya tidak ada yang harus di beli. soalnya Yeonhee bilang Chaewon selalu pergi kepasar bersama kameranya.
Tapi nihil saat itu Yunseong tidak bertemu dengan Chaewon.

Tapi sekarang, dengan tanpa sengaja dan tidak ada perencanaan dia malah bertemu dengannya di jalan. Seakan lupa dengan niat awal yang akan pergi menyusul Bomin dan Yeonhee yang pasti sudah menunggu nya.
Yunseon dengan cepat memakai helm nya kembali, seperti ada maghnetnya ia mekgikuti mobil yang membawa gaidis itu di dalam nya. ntah kemana, tujuan mobilnya bergerak kemana saja Yunseong tidak tau.dia hanya tidak ingin kembali kehilangan jejaknya lagi.





Mobil pun berhenti, otomatis Yunseong pun memberhentikan motor nya. tidak lama setelahnya gerbang tinggi nan besar itu terbuka, mobil itu pun masuk. tapi Yunsong tidak bisa mengikutinya masuk, Motor nya berhenti tepat di depan gerbang itu.

Yunseong tidak bisa berhenti terkagum-kagum dengan apa yang dilihatnya. 'Bukan. ini bukan rumah. Ini mansion. atau bahkan istana tempat tinggal putri.' batinnya menerka-nerka.

"Maaf mas disini tidak boleh parkir di depan gerbang sembarangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf mas disini tidak boleh parkir di depan gerbang sembarangan." ucap pria yang mengenakan seragam satpam yang tadinya akan menutup pagar kembali tapi tidak jadi. ini pak satpam ngomong nya biasa aja, tapi mukanya galak banget gitu. kan Yubseong jadi takut sendiri.

"A-ahh engga pak, bukan begitu,"

"ini- ini motor nya mogok tadi.. yAA bener mogok!" ucapnya dengan tone yang naik turun, sambil sesekali mencuri pandang ke dalam, yang untung nya gerbangnya masi terbuka. sapa tau yeekan ngelian incess keluar.

"Coba... biar saya bantu." katanya bapak satpamnya yang maju mengambil alih motor Yunseong. Yunseong pun sedikit menjauh. tetep dengan masi curi-curi pandangnya.

BINGO! keributan yang di ciptakan Yunseong dan Bapak satpam ternyata mengundang perhatian sang empu rumah. setelah turun dari mobil Chaewon melirik ke arah gerbang luar. Yupss... mata mereka bertemu, walaupun hanya sepersecon detik. Yunseong yang langsung otomatis tersenyum pepsoden, berbeda dengan Chaewon yang melirik nya dengan ekpresi dingin nya memutus kontak lalu berjalan masuk. tapi Yunseong masih tetap dengan cengiran nya yang malah makin melebar, ingin rasanya ia memekik 'Asli deg-degan ini woii'.

"Boongin saya ya!" atensinya mengalih saat pekikan bersamaan dengan suara mesin motor yang berbunyi. ini bapak satpamnya mana makin serem lagi.

"Ee-ehh engga pak seriusan. Motornya emang suka caper aja ini, suka mogok terus nyala tiba-tiba hehe." ucapnya sok membela diri.

"Makasih ya pak btw hehe, permisi." lanjutnya lagi setelah mengambil alih motornya kembali.





.





"Yokk tri on tri yok." ucap Yunseong sedikit berteriak saat bergabung ketengah lapang.

Yeonhee yang akan men-shot bola ke ring tidak jadi, ia membuang bola ke sembarang arah lalu berjalan ke pinggir lapang. jangan lupakan raut wajahnya yang berubah seketika.

Bomin terdiam sebentar untuk memahami keadaan, "Lu pemanasan dulu aja." ucapnya pada Yunseong, lalu bergabung dengan Yeonhee ke pinggir lapang, ikut meminum minuman nya juga.

Yunseong pun mengambil bola nya lalu melihat arloji di pergelangan tangannya, "Gue belum telat Yeon, masi ada waktu 20 menit lagi buat kita main." ucapnya enteng masih dengan senyuman di bibirnya, gatau kenapa rasanya tuh Yunseong gabisa nurunin garis bibirnya. untung dari tadi di jalan ia peke helm full face.

Tidak ada respon setelahnya dari Yeonhee, dia kelewat bad mood. yang dia lalukan hanya memutar bolamatanya malas setelah mendengar pernyataan Yunseong tadi.













One shot - Two shot - Three shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang