My Heart

64 4 13
                                    





"yUNSEONGG!! BANGUNN! CEPET ANTER GUE KE PASARR!! KEBURU SIANG INIII!" teriak seseorang yang menggema di kamar pemuda yang berNama Yunseong itu berhasil membuat sang pemilik kamar kebisingan.

"Kenapa gasama si Bomin aja siii?" balasnya sambil mengeliat lalu menarik selimutnya lagi.

"Dianya gamau." ujarnya yang sekarang duduk di pinggir kasur.

"yAA gue juga gamau... masih ngantuk ini Yeonhee..." grutunya yang masih enggan untuk membuka matanya.

"Ayoo dong plisss... ini mak gue belanjaan nya banyak bangett."

"Masa iya gue naik angkot.. ribettt... masa lo ga kasian sama guee." ucapnya yang sekarang dengan nada memohon, karna gabisa Yunseong tuh kalo Yeonhee udah gini. Kasian cenah.

"Ck.. yauudah iya. tunggu diluar sana."

"5 menit. Gue mau siap-siap." dengan terpaksa Yunseong mendudukan dirinya dan membuka matanya.

"Yessss!" seru gadis itu.

"Jan lama-lamaa." lanjutnya sebelum menutup pintu kamar si pemuda yang sekarang wajah nya... ughh.. gabisa terdeteksi lagi.

8.15 Keduanyapun pergi menuju pasar moderen yang ada dikota itu.

'huftt' Ntah udah keberapa kali Yunseong hari ini membuang kasar nafasnya. masih pagi padahal.

Ini beneran belanjaan Yeonhee banyak bangettt, mana lama lagi. lama nunggu Yeonhee nawar-nawar harganya dulu, beda gope padahal. dasar cewe.

"Ini udah belon sii Yeon?" tananya Yunseong berusaha agar nada bicaranya tidak terdengar seperti orang kesal.

"Bentar-bentar... ini tinggal beli jajanan pasar titipan Bang Jangjun."

"Yang itu belinya di depan aja, yukk." lanjutnya.

Sekali lagi Yunseong membuang kasar nafasnya, sebelum jalan mengikuti Yeonhee di sampingnya.



Ternyata bener si ibu yang jual jajanan pasar ada di depan deket parkiran. Yunseong baru tau.

Selagi nunggu Yeonhee --Lagi-- yang lagi milihin jajanan titipan Bang Jangjun, Yunseong berdiri ga jauh dari pintu keluar pasar.

Tiba-tiba iris matanya menemukan objek yang membuet jantung nya nteh kenapa tiba-tiba bekerja lebih cepat dari biasanya. Yunseong melihatnya tanpa mengedipkan matanya, takut-takut jika ia berkedip obejeknya akan tiba-tiba menghilang.

Bagaimana tidak, Objek yang dilihatnya sekarang memang tidak ada satu pun yang tidak ingin menatap nya. Seorang gadis catik, walaupun dengan ekpresinya yang terkesan dingin tapi orang-orang di sekitar tetap ingin memandang nya. Ohh jangan lupakan dia tidak sendiri. dibelakangnya ia di ikuti pria-pria berbadan besar mengenakan pakaian suit lengkap. 'Ke pasar rapi banget'. begitulah pikiran Yunseong pertama kali.

"Lagi ngeliat apaan sii? di panggil ga nyaut-nyaut." tegur Yeonhee sambil memukul pelan pundak Yunseong. karna memang dari tadi ga nyaut-nyaut doi.

Tapi Yunseong tidak mengalihkan atensinya. dia masih memperhatikan objek sebelum nya. Yang sekarang sepertinya akan segera pergi dari pasar. karna Yunseong meliat ia berjalan ke arah mobil alphard mewah berwarna hitam. dan tetap di ikuti beberapa pria ber suit hitam di belakangnya.

Melihat tegurannya tadi tidak di gubris sang empu, akhirnya Yeonhee mengalihkan pandangannya mengikuti arah pandangan Yunseong.

"Cantik." ntah sedang di alam bawah sadarnya atau tidak Yunseong mengucapkannya.

One shot - Two shot - Three shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang