"Nih bocahnya."
Theo mendorong Jeslyn ke arah Jay, hingga membuat gadis itu berakhir menubruk badan jangkung lelaki yang semalam menjadi bahan diskusi mereka.
"Kenapa lo ada di rumah dia?" Tanya Jay, menatap Theo dengan sinis.
Mendapatkan respon seperti itu, Theo pun menggerlingkan matanya sebal.
"Takdir buruk sih, gua bentar lagi jadi kakaknya dia." Jawab Theo cukup ketus.
Kalau tidak ingat ibunya sangat menyayangi Theo, mungkin Jeslyn saat itu juga akan melayangkan tonjokan ke wajahnya. Serius, wajah Theo sangat menyebalkan.
"Kakak?"
"Hm, bokap gua nikah sama nyokapnya dia. Ah udah lah bahas itunya nanti, nih sekarang lo bawa si mochi buat ngobrol berduaㅡheart to heart."
Jay masih bingung sebenarnya, tapi ia memilih untuk mengangguk lalu mereka pun berakhir di taman yang ada di belakang kediaman Jeslyn, duduk berdua di atas bangku yang menghadap ke danau buatan yang suasananya sangat menenangkan.
"Kamu disuruh Theo kesini ya? Kan semalem kita janjian di dessert cafe?"
"Iya, dia yang nyuruh ... jadi, apa yang mau lo omongin?"
Jeslyn menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "gimana ya.."
"Perihal omongan gua di cafe itu?" Tanya Jay yang dijawab anggukan.
"Kita masih bisa jadi temen kok, Jay. Yaaa, maksud aku gini ... kita enggak perlu jadi orang asing, karena masih ada jalan lain yang lebih baik , kan?"
Hening sejenak, Jay memproses ucapan Jeslyn dan memikirkan jawabannya selanjutnya.
"Bener, masih banyak jalan lainㅡtapi gua gak janji kita bakal terus menerus temenan. Mungkin nanti sewaktu gua udah dapetin kepercayaan lo, kita bakal ngerubah status itu Jes." Kata Jay dengan amat tenang, seperti ia yang biasanya.
"Oh yaaa?"
"Iyaa."
"Tapi aku gak yakin sih, kamu kan plin-plan orangnya. Gampang nyerah. Suka banget mainin perasaan orangㅡ
"Harus banget dijabarin???"
Jeslyn tertawa kecil, "iya lah, biar kamu intropeksi diri."
"Bener juga sih, yaudah mulai sekarang jangan ragu buat sindir akuㅡ
"Aku enggak nyindir ya, itu udah to the point banget." Kata Jeslyn dengan penekanan.
Yah, berurusan dengan gadis seperti Jeslyn memang tidak mudah seperti kelihatannya. Ia adalah tipe orang yang tidak suka basa-basi, berani membuat keputusan, dan tau caranya mengambil hati orang lain.
Lalu , Jay yang plin-plan dan seringkali kebingungan sepertinya akan sangat tepat jika disandingkan dengan Jeslyn. Karena gadis itu memenuhi kekurangannya.
"Oke bukan nyindir, maksudnya ingetin aku."
"Bentar, kamu tadi bilang apa?"
"Kamu enggak denger?"
"Kamu pake kosa kata aku-kamu?"
Jay mengangguk kikuk, "karena buat ngomong sama orang sengegemesin kamu itu harus pake kosa kata yang lembut, aku mau mulai ngebiasain."
Ya, sesuai ekspektasi. Jay dan mulut manisnya yang tidak bisa dipisahkan.
"Palsu banget, gak suka!"
Kan, salah lagi.
"Ini juga salah satu usaha buat luluhin hati kamu loh??"
"Ya gak suka?? Kamu kaya om-om yang lagi godain anak gadis!" Cerca Jeslyn yang membuat Jay berakting seolah dadanya tertembak.
"Gila, tepat sasaran!"
Plak!
"Gaje banget astaga, kita gajadi temenan deh ya??"
"Kok gitu??"
Jeslyn bangun dari duduknya lalu bergegas pergi.
"Jeslyn!"
"Kamu pulang aja!"
"Kita temen kan?!"
"Gajadi!!"
Setidaknya Jay saat itu lega karena tidak kehilangan sosok Jeslyn yang dulunya terasa menyebalkan namun entah mengapa sekarang malah berbalik menjadi manis.
Melihatnya mengomel saja bagi Jay tetap manis kok.
"Liat deh Jes, udah gila crush lo." Kata Theo yang menatap Jay dari kejauhan bersama Jeslyn yang baru saja menghampirinya.
"Emang, aneh banget ya? Ini aku beneran suka sama kamu aja deh ya?"
Theo melirik sinis, "emang cocok lo berdua."
***
4/12/20
02:05Bonus :
Jeslyn (harus dijawab)
Jes|
|Kamu pulang pake buroq apa gimana sih?
|Cepet bangetIni lagi di sevel, beli minum dulu|
Haus||Oh gituu
|Terus ngapain chat?Aku tadi beli jus|
|Terus??
Jus nya gak enak banget|
|Kok bisa gak enak?
Soalnya jus nya jus a friend to you|
😭😭💔💔|Muka ganteng guee😭💔|
|Aku jadi nyesel bilang kamu setenang samudera
|Apaan, ini mah kaya kolam ombak di AncolAh aku digombalin🥺🥺|
|AKU NYESEL BENERAN
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade :: jaesoo✓
Historia Corta[eleven's : 04] [ completed ] Ini tentang mereka, dan rasa yang tersampaikan melalui bait lagu. *** 3 Desember 2020 - 13 Desember 2020 ©Eleventhusiast