Ada saatnya Jay lelah dengan segala kegiatannya di negeri kincir angin ini, ia rasanya ingin pulang dan berakhir di kasur empuk kamarnya yang sudah menjadi teman setianya selama belasan tahun.
"Kamu kenapa sih? Kok mukanya suram gitu?"
Dan nyatanya selain kasur empuk, Jeslyn juga bisa menjadi tempat ternyamannya untuk beristirahatㅡ melepaskan segala kelelahan.
"Capek.." keluh Jay, ia menyenderkan kepalanya di bahu Jeslyn lalu memeluk gadis itu dari samping dan memejamkan matanya.
"Ya kamu terlalu diforsir banget, gapernah tuh aku liat kamu nyantai kaya Theo atau Yuta"
"Kamu tau sendiri Jes, bakal ada yang keeliminasi di tim kita, dan itu dua orang. Gimana kalau aku yang kena? Terus nanti yang lulus kamu sama Yuta atau Theo... aku gamau ya."
Jeslyn terkekeh geli mendengar Jay yang merengek.
"Apa deh? Malah kayanya aku yang bakal keeliminasi."
"Kalau gitu aku juga mau dieliminasi."
"Pendidikan itu nomor 1, Jay. Bukannya kamu emang mau banget ya kuliah disini biar bisa liat kincir angin sama bunga tulip tiap hari?"
Jay mendengus, itu hanyalah candaan konyolnya saat pertama kali menjadi siswa kelas 3. Ia tidak benar-benar menginginkannya.
"Enggak, aku lebih pengen liat kamu tiap hari."
"Sweet liar, ewhh"
"Padahal serius loh, dikata boong mulu ... sedih aku."
Dan Jeslyn tertawa, menertawai wajah Jay yang merengut sebalㅡyang sebenarnya sangat imut.
***
8/12/20
12:52
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade :: jaesoo✓
Historia Corta[eleven's : 04] [ completed ] Ini tentang mereka, dan rasa yang tersampaikan melalui bait lagu. *** 3 Desember 2020 - 13 Desember 2020 ©Eleventhusiast